BAGIAN 41.

497 46 19
                                    


Happy Reading😍
Baca nya pelan-pelan yah.

****

"Kak Karel!"panggil seseorang.

Karel menghentikan langkahnya dan menolah begitu juga Okta yang berada disamping Karel.

Terlihat Ferly berjalan mendekat seraya mengembangkan senyumnya.

"Kenapa Fer?"tanya Karel.

"Ini kak,aku bawain makan siang lagi,"ucap nya.

"Kok Karel aja?Gue nggak?"tanya Okta.

"Kakak kan ada kak Taya,"ucap Ferly.

"Makasih,padahal lo gak perlu repot-repot ngasih gue makanan terus,"ucap Karel.

"Kenapa Kak?Kak Karel risih yah?"tanya Ferly tampak murung.

"Bukan gitu,gue cuma gak enak aja,"elak Karel.

"Nggak papa kok kak,aku seneng malah,"ucap nya.

"Iya tap__"

"Dimakan ya kak,aku duluan,"ujar Ferly kemudian beranjak pergi dari sana.

Karel tampak terdiam beberapa saat sampai akhirnya Okta menepuk bahu nya dan mengajaknya berjalan kembali.

Sesampainya dikantin,kedua cowok itu lantas duduk di tempat yang sudah Dio duduki setelah Okta memesan makanan dan minumannya.Karel hanya memesan minuman karna makanan sudah ada,pemberian Ferly tadi.

Dio tengah melahap bakso nya dengan lahap.

Karel meletakkan kotak makan itu dimeja  membuat Dio mendongak menatap kotak makan itu lalu beralih pada Karel.

"Lagi?"tanya Dio.

Karel mengangguk seraya membuka nya.

"Kayak nya bener kata gue,Ferly emang suka sama lo,"ucap Dio.

"Gak papa,"jawab Karel tenang.

"Kok gak papa?"heran Okta.

"Ya gak papa,gue bebasin siapa aja buat suka sama gue."

"Yang penting lo nya gak suka gitu?"tanya Dio.

Karel bergumam seraya mengunyah makanan nya.

"Jangan gitu lah,itu sama aja lo PHP,"ucap Okta.

"PHP gimana?"tanya Karel.

"Iya bener,belakangan ini gue sering liat lo sama Ferly berduaan mulu,lo juga sering ngeladenin dia,"ucap Dio.

"Salah nya dimana?"heran Karel.

"Lo harus tahu Rel,cewek kalo lagi suka sama cowok dan si cowok nya ngerespon atau ngeladenin terus itu menurut mereka lo kasih harapan buat mereka,"ujar Dio.

"Emang iya?"

"Iya lah."

"Tapi gue biasa aja kok,cuma sekedar kalo dia nanya gue jawab,dia ngajak ngobrol ya gue jabanin,dia ngasih gue makanan gue terima karna gak enak juga kalo gak diterima,dia chat gue,gue bales seada nya,dia butuh bantuan gue,gue tolongin,"oceh Karel.

"Contoh nya gimana?"

"Dia sering minta anter ke tempat les,jemput kadang,ya gue tolongin,terus titik gue ngasih harapannya dimana?"

Memang,bukan hanya saat itu saja Karel mengantar Ferly ke tempat les ,jika dihitung sudah hampir setiap hari mungkin,karna Ferly selalu meminta tolong pada nya.

Dio dan Okta saling pandang kemudian melayangkan tatapan sinis pada Karel membuat Karel mengernyit heran,"apa?"

"Lo pinter tapi masalah ginian aja remed,"ujar Dio.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang