BAGIAN 58.

492 49 2
                                    

♡(∩o∩)♡

****

Kemarin Nara  sudah diperbolehkan pulang, dan hari ini Nara memaksa Karin untuk sekolah sebab tiga hari terakhir ini Karin tidak masuk.

Untuk sementara waktu Karin tinggal dirumah Nara sedangkan Luna dan Vani masih setia di Apartement mungkin sesekali kedua sahabat Karin itu berkunjung kerumah nya.

Dan mobil Karin yang sudah diperbaiki ia simpan di Apart untuk digunakan oleh Luna dan Vani karna meskipun mampu untuk membeli mobil atau kendaraan lainnya, baik Luna dan Vani tidak diizinkan mengendarai kendaraan oleh kedua orang tua mereka, itu sebabnya kemana-mana selalu dengan mobil Karin tanpa sepengetahuan orang tua mereka.

Sedangkan Karin, ia merasa aman-aman saja, tidak perlu bingung pergi sekolah naik apa sebab sekarang ada pacarnya yang siap mengantar jemputnya.

Memikirkan itu Karin jadi tersenyum-senyum sendiri di depan rumahnya menunggu Karel datang menjemputnya.

Terdengar bunyi klakson yang mengalihkan perhatian Karin.Gadis itu menolah dan mendapati Karel yang membuka kaca helm nya seraya turun dari motor kemudian melambaikan tangannya.

Karin tersenyum cerah, segera berlari menghampiri Karel didepan gerbang rumahnya kemudian memeluk cowok itu hingga membuat Karel hampir saja terjatuh dengan pelukan Karin yang tiba-tiba.

Cowok itu balas memeluk Karin dengan erat, mengelus lembut rambut panjangnya.

"Selamat pagi ganteng,"sapa Karin kini berpindah posisi jadi disamping Karel dan tetap memeluk cowok itu dengan posisi menyamping, menyandarkan kepalanya didada Karel.

Karel tersenyum tak kalah cerahnya."Pagi juga cantik,Bunda kamu ada didalem?"tanya Karel dengan tangan yang masih mengelus lembut kepala Karin.

"Ada,kenapa?"

"Mau izin dulu sama bunda kamu."

"Gak usah, Bunda tau kok aku berangkat sama kamu."

"Tapi kan gak sopan kalo aku  gak izin langsung,"Ujar Karel.

"Nggak lah, udah ayo berangkat ntar telat,"ucap Karin.

"Gimana mau berangkat kalo kamu masih pelukin aku gini,"ujar Karel gemas dengan pacarnya itu yang memeluknya seperti lem.
Karin menyengir kemudian melepaskan pelukannya."Ntar turunin aku ya, agak jauh dikit dari sekolah."

"Tapi jangan jauh-jauh banget ya, ntar kamu capek jalannya."

"Kalo kedeketan ntar anak-anak pada tau,mas pacar gimana sih,"ujar Karin.

Karel memandangi Karin kemudian berujar. "Kamu kalo pacaran emang gini ya?"

Karin terkekeh malu."Aku kalo pacaran emang suka bucin kebangetan maafin yah hehe."

"Ngapain minta maaf, aku suka kok,"ujar Karel mengacak pelan pucuk rambut Karin.

"Udah ah ayo,"ujarnya.

"Iya,ayo,"ujar Karel seraya memasangkan helm dikepala Karin.

"Cantik banget sih kamu,"ucap Karel setelah selsai memasangkan helm.

"Iya dong, pacar siapa dulu dong."

Karel terkekeh mulai menaiki motor dan diikuti Karin.

Gadis itu melingkarkan tangannya memeluk Karel membuat cowok itu terkejut.

Karel hanya belum terbiasa dengan Karin yang seperti ini, jadi hal manis yang dilakukan gadis itu membuatnya selalu berdebar dan terkejut.

Mencoba mengontrol diri, Karel mulai melajukan motornya.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang