BAGIAN 22.

574 29 2
                                    


Selamat membaca fwend💛


***

Karin meletakkan makanan yang tadi dibeli nya saat hendak pulang di meja makan,lantas saja Luna dan Vani mendekat.

"Dari Bunda,"ujar Karin dengan wajah menekuk.

"Bunda lo tau aja kita kelaperan,untung belum pesen makanan tadi,"sahut Vani sembari membuka kotak pizza berukuran besar itu lalu melahap nya.

Bukan hanya ada pizza saja namun juga ada burger dan kentang goreng.

Luna ikut mencomot kentang goreng itu."Kirain mau nginep,"ucap nya mengingat saat ini jam menunjukkan pukul delapan malam karna biasa nya Karin akan pulang mendekati maghrib jika sedang pergi bersama Nara.

"Mau-mau aja kalo gak ada Ayah,tadi aja dipaksa mampir dulu makanya pulang malem,"ujar Karin.

Saat hendak mengantarkan Karin pulang setelah makan tadi,Fahri malah memaksa Karin untuk mampir sebentar ke rumah karna tidak tega melihat wajah Nara yang berat harus berpisah dengan Karin dan Fahri pun ingin sedikit menghabiskan waktu dengan Nara dan Karin.

"Emang om Fahri ada tadi?Gue kira cuma lo sama tante Nara doang,"ucap Luna.

"Tau kalo ada Ayah gak akan mau gue nerima ajakan Bunda tadi sore."Ya,tadi sore saat sekolah bubar Nara menjemput Karin untuk mengajak nya makan bersama,Luna dan Vani pun di ajak namun kedua nya menolak dengan ramah karna tidak enak dan juga ingin memberi waktu untuk Nara dan Karin berdua.

Luna dan Vani sekarang paham mengapa sedari tadi Karin terus menekukkan wajah nya.

"Kok bisa?Perasaan tadi di mobil cuma ada tante Nara doang,"ucap Vani.

"Bokap nyusul."

"Yaudah,udah terjadi juga kan,"ucap Luna.

"Tapi bukan itu aja masalah nya,"ujar Karin terlihat frustasi.

"Apa?"

"Axel gak ada kabar,chat gue gak di bales satu pun,seharian tadi gue gak liat dia."

Tepat setelah Karin mengatakan itu getaran ponsel nya terdengar,dengan cepat Karin mengangkat panggilan itu saat melihat nama si penelpon.

"Axel..."rengek Karin.

"Maaf aku gak ada kabar seharian ini sayang,"ujar Axel di sebrang sana.

"Suara kamu kenapa?Kamu sakit?"

"Hm,aku jatoh dari motor sayang."

"Sekarang kamu dimana?Aku kesana."

Setelah mendapat jawaban dari Axel,Karin lantas bergegas hendak pergi.

"Baju lo ganti dulu,"ujar Luna karna Karin masih memakai baju seragam.

"Gak perlu,ribet,"ujar Karin kemudian segera membuka pintu Apart dengan tergesa-gesa namun langkah nya terhenti ketika pas didepan pintu berdiri Karel tengah tersenyum pada nya dengan jinjingan ditangannya.

"Rin__"

Baru saja Karel akan berbicara namun tidak jadi karna Karin langsung berlari menabrak bahu nya bertingkah seperti Karel tidak ada di hadapannya.

Seolah-olah Karel hanya lah angin yang tak terlihat,gadis itu tidak peduli dengan kehadirannya.

"Karel,"ucap Vani berjalan mendekat ke ambang pintu diikuti Luna.

"Ngapain Rel?"tanya Luna.

Karel lantas mengalihkan pandangannya dari yang tadi nya memandangi punggung Karin yang tengah berlari kepada Luna dan Vani yang berada dihadapannya.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang