BAGIAN 08

793 36 2
                                    


SELAMAT MEMBACA💛

*****


Hari ini adalah jam  praktik olahraga kelas Karin.

Semua sudah berganti pakaian ditoilet berbeda dengan Karin,Luna,dan Vani yang memilih berganti pakaian dikelas dan menyuruh semua murid keluar dari kelas.

Sesudah mengganti seragamnya dengan baju olahraga, ketiga cewek itu berjalan beriringan menuju lapangan yang dimana semua sudah berkumpul disana tinggal mereka bertiga saja.

Kemudian ketiganya mulai berlari memasuki lapangan, banyak sekali pasang mata yang salah fokus pada pakaian yang dipakai ketiganya apalagi Karin yang lebih ketat dari pada Luna dan Vani.

Dari kejauhan Karel berjalan seraya membawa baju olahraga hendak menemui Karin namun Karin sudah terlanjur masuk barisan dan sudah memulai pemanasan.

Karel tahu bahwa saat ini kelas Karin bagian jadwal olahraga dan sudah Karel yakin kan bahwa pakaian Karin tidak layak untuk dipakai.Bagaimana tidak,cewek itu sengaja membegi celananya agar ketat seperti laging begitu pula baju nya yang dikecilkan.

Jika saja Karin mengangkat tangannya ke atas pasti baju itu juga ikut terangkat menampilkan perutnya.

Karel menatap kearah lapangan yang mana saat itu kelas Karin sedang melakukan pemanasan dan parahnya lagi cewek itu malah berada di barisan paling depan itu tentu saja membuat cowok-cowok yang berada dibelakang Karin melongo dan gagal fokus.

Pinggang langsing Karin terlihat saat gadis itu mengangkat tangannya.

Karel menepuk dahinya.

Karel mengalihkan pandangannya pada cowok-cowok yang sedang memperhatikan Karin dengan mata yang hampir keluar.

Karel tak tinggal diam,dia langsung berlari memasuki lapangan,karna ini tidak bisa dibiarkan,sesampainya disana Karel langsung mencekal tangan Karin hendak membawa gadis itu melangkah namun Karin menahannya.

"KAREL!LO APA-APAAN SIH!"teriak nya sangat nyaring seraya melepaskan tangan Karel yang mencekal tanganya dengan kasar.

Semua orang yang sedang melakukan pemanasan menghentikan aktivitasnya begitu juga Pak Handoko yang notabenenya sebagai guru olahraga.

Semua menatap pada Karel dan Karin.

"Kenapa Karel?"tanya Pak Handoko.

"Nggak pak,bukan apa-apa."

"Yasudah,jangan mengganggu ya."

"Nggak pak,tapi dia punya hutang sama saya,saya haus mau beli minum gak ada uang pak jadi saya mau nagih hutang saya pak,"ucap Karel.

Karin mengernyit."Lo__"

"Ohh,bayar hutang kamu Karin,"ujar Pak Handoko.

Karin menolah pada Pak Handoko."Saya gak punya hut___,"Karin hendak berkata namun Karel sengaja memotongnya.

"Kata dia uangnya ada dikelas Pak."

"Ohh,yasudah ambil sana saya kasih waktu tiga menit,"ucap pak Handoko.

Karel mengangguk kemudian langsung menarik tangan Karin dan membawanya pergi dari lapangan.

Karel membawa Karin kedepan toilet perempuan.

"Ngapain lo bawa gue kesini?Jangan macem-macem ya,"ujar Karin.

"Siapa yang mau macem-macem,belum halal masih haram kita mah."

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang