BAGIAN 34.

586 34 2
                                        

HAPPY READING💙

****

"Sialan banget hahahaha."

"Ih ngeselin."

"Apaan sih hahahaha."

"Kurang ajar awas aja ya lo."

Luna dan Vani saling pandang mendengar Karin yang sedari tadi mencak-mencak sendiri memandangi layar HP sembari sesekali tertawa.

"Lo kenapa sih?"tanya Luna dengan nada malas,pasalnya Luna sudah mengantuk karna sekarang sudah pukul sebelas malam dan sedari tadi Karin tidak bisa membiarkannya untuk tidur dengan tenang.

"Lo abis jalan sama Karel kenapa jadi kayak Karel sih,gak jelas,"ucap Vani meringgis kecil.

Tadi saat sudah makan dan mengobrol dengan Nara.Karel membawa Karin keliling kota terlebih dahulu sebelum pulang ke Apart sesuai permintaan Karin.

Bahkan gadis itu merasa sangat senang juga bahagia,tak jarang dirinya berteriak di atas motor kemudian tertawa bersama Karel,sepanjang berkeliling kota pun Karin tidak melunturkan senyumnya barang sedikit pun.

Perasaannya mulai meringan,pikirannya juga mulai tenang tak lagi memikirkan kejadian di disekolah.

Karin menolah dengan wajah sumringah sembari memperlihatkan layar HP nya pada Luna dan Vani yang tidur di sisi kanan dan kiri nya,memperlihatkan room chat nya dengan Karel.

"Liat deh ngeselin banget,gue di foto candid banyak banget terus di jadiin wallpaper sama dia,mana yang lagi cengo anjir emang yah,"ucap Karin menggebu-gebu dan kemudian mematikan HP nya lalu ditaruh nya asal.

Mereka bertiga memang tidur dengan satu kasur yang sama namun tidak terasa sempit mengingat badan ketiga gadis itu yang kurus-kurus namun tinggi semampai ditambah kasur nya pun besar.

"Gue disuruh tidur,udah malem kata nya,"lanjut Karin.

"Lo...semangat banget nyeritain Karel,terus kok nurut di suruh tidur sama Karel?"tanya Vani.

Karin terdiam sekejap,cewek itu mengernyit baru menyadari.

Eh iya juga ya?

Karin gak sadar.

"Eh iya?"tanya Karin heran sendiri.

"Bego..."Gumam Luna dengan suara pelan karna mengantuk,berusaha menutup mata nya namun telinga nya masih ingin mendengar obrolan itu.

Vani memicingkan mata nya,tubuh nya dia buat memiring ke arah Karin,telunjuknya menunjuk pipi Karin.

"Lo...udah mulai suka yaaa sama Karel?"tuduhnya.

"Heh!"sentak Karin kaget sendiri.

"Iya,lo aja gak sadar,belum menyadari,"ucap Luna.

Karin diam,tidak bisa mengelak dia merasa memang .....itu kenyataannya?

"Tapi__"

"Berisik,gue ngantuk pliss..."potong Luna.

****

"Aw anjir."Karin berseru begitu Dio menyenggol bahu nya dan ikut duduk disamping nya.

Dio menatap Karin dengan pandangan menggoda,alis nya ia buat naik turun kan.

"Apa sih,sok ganteng lo,"cibir Karin.

"Udah baik-baik aja nih cewek tercantik se-sekolah?"

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang