****
"Ayo dong Rel,"ujar Taya.
Sedari tadi Taya tak bisa diam,cewek itu terus merengek pada Karel hingga membuat Dio yang tengah memakan gorengan yang dibelinya tadi saat hendak ke rumah Karel berdecak berkali-kali.
Sedangkan Okta hanya bisa diam memperbaiki jam tangan Taya yang tadi jatuh.
Malam ini mereka tengah berkumpul dirumah Karel lebih tepatnya di teras rumah karna kata Karel ebih enak diluar bisa menghirup udara malam padahal Dio ingin di kamar agar bisa merokok jika disini pasti akan terlihat oleh mama Karel meskipun sebenarnya Nessa sudah tahu bahwa Dio merokok dan sering kali diperingati untuk tidak terlalu sering merokok.
"Gak tau Tay,lo maksa banget dari tadi,"ujar Karel yang tengah memetik gitarnya.
"Tau lo,"cibir Dio melempar remahan gorengan pada Taya membuat gadis judes itu berdecak tak terima kemudian memukul Dio.
"Diem deh lo gak usah ikut campur."
"Sakit anjay,lagian ikut campur apa,kan emang Karel nya gak mau jadi gak usah di paksa."
"Bukan nggak mau,tapi gak tau."
"Gak tau itu kata ganti nggak mau."
"Dih,sejak kapan?"
"Dari dulu."
"Terserah lo,"Taya melengos kembali menolah pada Karel.
"Markonah,"cibir Dio pelan.
"Ya Rel?Ayo dong sekali-kali,"ucap Taya.
"Diem Tay berisik,gue mau nyanyi nih,"ujar Karel.
"Udah Tay,jangan dipaksa,"ucap Okta masih sibuk dengan jam yang diperbaikinya.
"Diem,"peringat Taya.
"Heh lo harus nurut kata pacar Tay,jangan dimarahin mulu si Okta nya,selingkuh baru tahu rasa lo,"ujar Dio.
"Mana berani dia selingkuh dari gue."
"Lah,nantangin Ta,gas Ta,gue ada nih cewek cantik,baik,kalem,gak suka ngegas,gak suka marah,mau?"ujar Dio.
"Kirim ke gue kontaknya,"ujar Okta bercanda.
"Okta ih!Apaan sih lo,gak lucu!"kesal Taya.
"Yah panik,"ledek Karel.
"Atau mau balik sama Luna lagi?"ujar Dio.
"Banget,"jawab Okta membuat Dio dan Karel tertawa keras.
"Okta dih!Apaan sih lo!Keren?"Taya menggerutu kesal.
Okta terkekeh kemudian menarik Taya mendekat dan merangkulnya seraya mengelus rambut gadis itu.
"Bercanda sayang,kamu galak aku tetep suka,"ucap Okta membuat Dio berekspresi seperti orang hendak muntah.
"Apasih alay,"cibir Taya meskipun pipi gadis itu memerah.
Sedangkan Karel menatap datar kedua pasangan itu.
"Gilee,"cibir Karel kembali memetik gitar nya,mulai bergumam menyanyi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Karel dan Karin
Novela JuvenilKarel Mahendra, sosok laki-laki yang hampir terlihat sempurna. Pintar, tampan, ramah, baik dan dikagumi semua orang. Ia adalah ketua OSIS di SMA Citra Bangsa. Sudah sekitar hampir dua tahun lamanya ia jatuh cinta pada seorang Primadona Sekolah. Kari...