BAGIAN 24.

636 31 3
                                    

HAPPY READING💛

*****

Karel tak henti-henti nya bersyukur karna hari ini diri nya diperbolehkan sekolah oleh Nessa tentu nya dengan berbagai cara yang Karel lakukan agar Nessa mengizinkannya sekolah.

Merasa kasian dan Nessa pun sedikit luluh dengan Karel akhir nya Nessa dengan berat hati mengabulkan permintaan anak nya itu.

Dan pagi ini Karel tengah piket gerbang bersama Anggota Osis yang mempunyai jadwal hari ini.

Banyak yang menanyakan kabar pada nya.

Karel tidak memiliki jadwal oleh sebab itu setiap hari diri nya berjaga sekedar memantau atau pun membantu jikalau ada murid yang sedikit bebal dan Anggota Osis mulai kewalahan.

Di adakan nya piket jaga gerbang ini adalah untuk menertibkan murid dalam berpakaian,jika ada yang tidak tertib maka akan di kena kan point atau paling tidak di suruh untuk memperbaiki pakaiannya jika tidak mau dikenakan point.

Karin berdecak saat mobil nya hendak memasuki pekarangan sekolah,semua mata anggota osis itu melihat ke arah nya.

"Malesin banget kayak gini nih,kapan ya program kayak gini di gak adain,"cetus Vani di bangku belakang.

"Emang tadinya kan gak ada,tapi semenjak ketos nya Karel jadi ada,"ucap Luna.

"Coba tadi kita datang seperti biasa,"ucap Vani.

Karin lantas membawa mobil nya ke parkiran,jangan kalian pikir yang membawa kendaraan tidak diperiksa,tentu nya itu mustahil bukti nya sekarang Karel berjalan mendekat.

Karin keluar dari mobil diikuti Vani dan Luna.

Karin menatap Karel yang juga tengah menatapnya seraya tersenyum manis.

"Lama gak ketemu,Karindu,"ucap Karel.

"Rin jangan lupa ya,"ucap Luna mengingatkan Karin tentang percakapan kedua nya semalam.

"Gue sama Luna duluan ya,"tentu saja Vani dan Luna memanfaatkan kelengahan Karel untuk segera pergi karna jika tidak pasti lagi-lagi diberi point kesalahan.

Vani dan Luna segera berlari namun itu tidak berguna karna Okta yang menulis daftar murid yang dikenakan point melihat kedua nya.

Karin menghela nafas kasar melihat Vani dan Luna yang meninggalkannya.

"Gue gak mau debat,kalo mau tulis,tulis aja nama gue,"ucap Karin.

"Oke,"ucap Karel.

"Udah kan?Boleh gue pergi?"

"Lo gak kangen gue emang?"

"Siapa lo?"

"MasDep lo kan."

Karin bergumam malas,niat nya ingin meminta maaf terus mendorong nya untuk segera mengatakannya.

Akhir nya dengan segenap rasa berat Karin berucap.

"Lo udah sembuh?"

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang