BAGIAN 62.

385 40 0
                                    

****

Malam ini Karin menginap di Apartement karna dia rindu juga tidur di sana bersama Luna dan Vani.

Nara pun mengizinkan dengan senang hati karna kata nya dia sudah pulih total bahkan tadi saja ia sudah mulai pergi ke Restaurant.

Dan kini Karin tengah duduk bersama Luna dan Vani di ruang TV,hanya membicarakan hal-hal rendom dan ditambahi dengan sesi curhat satu sama lain.

Mumpung malam ini adalah malam minggu,ketiga nya sepakat untuk quality time bersama.

Jika dipikir-pikir ketiga nya sudah jarang melakukan hal seperti ini lagi setelah Karin menginap dirumah nya.

Sedari tadi Vani memeluki Karin,gadis itu memeluk erat pinggang Karin dan kepala nya bersandar dibahu Karin mata nya menatap fokus pada TV didepan yang tengah menayangkan film horor sesuai request Luna tapi Luna sibuk mengoceh dengan Karin sesekali Vani pun menimbrung.

"Gue jadi mikir kalo ntar kita udah gede masih barengan gak sih?"pertanyaan random Vani.

"Harus lah!"ujar Karin yakin.

"Harus,kalo bisa kita harus sampe besanan, "ujar Luna.

Vani terkekeh."Seru juga ya kalo kita besanan,ntar gue mau punya anak dua, satu cowok satu cewek, yang cowok nikah sama anak Karin,yang cewek nikah sama anak Luna atau sebaliknya, "oceh Vani.

"Anak lo harus cantik dulu baru boleh sama anak gue,"ujar Karin bergurau.

"Ya cantik lah,gue nya aja cantik,"ujar Vani.

"Emang iya?Gimana kalo suami lo nya jelek?"tanya Luna.

Vani berfikir. "Iya juga yaa,berarti lo juga Rin anak lo gak bakal ganteng kalo suami lo jelek ntar."

"Nggak lah, suami gue kan Karel,"ujar Karin mantap.

"Gitu kan enak udah ada bahan haluan, maka nya punya pacar  Van,"ujar Luna.

Vani berdesis. "Lo juga jomblo."

"Yaudah sama,"pasrah Luna.

Karin terkekeh pelan.

Dan begitulah obrolan ketiga nya terus mengalir sampai tak ingat waktu.

***

Berbeda dengan Karin.Karel tengah berada di sebuah klub bukan karna diri nya tengah party atau minum disana, tentu nya seperti biasa karna Dio.

Karel terus berjalan menyusuri orang-orang yang tengah menari di dance floor untuk menemukan Dio yang ntah dimana.

Namun Karel agak tersentak saat tiba-tiba,seseorang menarik tangannya dan membuat badan nya jadi berbalik dengan tiba-tiba seorang perempuan yang  menarik tangannya itu mencakup wajah Karel dan mendekatkan wajah Karel pada wajah nya.

Dengan begitu cepat cewek itu memiringkan kepalanya dan menempelkan bibir nya dibibir Karel membuat Karel segera menghempaskan cewek itu menjauh dari nya.

Karel mengusap bibir nya dengan kasar menatap nyalang cewek itu yang tersenyum pada nya.

"Anjing lo!"maki Karel.

Cewek itu mengelus pipi Karel dan pergi begitu saja, Karel tidak sempat menahannya karna banyak nya orang-orang disana membuat Karel susah memfokuskan pandangan pada cewek tadi yang ntah kemana pergi nya sekarang.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang