BAGIAN 42.

540 46 17
                                    

Happy Reading💙

Guys aku up lagi nich jadi tolong vote nya dong jangan lupa hehe sama komennya juga,soalnya seneng bacain komen aku tuh hahah,pengen tau aja reaksi kalian gimana gitu wkwkw😁

***

Karel melihat Dio di antara beberapa murid yang berjejer menonton dirinya dan Ferly.Dio memijat pelipisnya dengan menggelengkan kepalanya,ia tak mengerti dengan apa yang Karel pikirkan sampai bisa-bisa nya cowok itu menerima Ferly.

Disamping Dio pun ada Okta dan Vanya begitu juga Taya.

Okta memasang wajah bingung,sama tak habis fikirnya.Taya yang bersorak senang dan sesekali membandingkan Ferly dan Karin seperti lebih baik Ferly daripada Karin dan lainnya.

"Gak papa deh Karel gak sama lo Nya,yang penting gak sama si cabe,"ucap Taya.

Sedangkan Vanya hanya diam,ia juga sama tak mengertinya dengan Karel,ya tak mengerti apa isi pikiran Karel.

"Padahal selangkah lagi mereka jadi,"gumam Vanya,yang dimaksudnya adalah Karin dan Karel.

Lewat kode pergerakan mata dan bibirnya Karel bilang akan menjelaskan semuanya,dan dia meminta untuk membubarkan murid-murid yang masih menontonnya itu.Dio yang memang peka-an langsung mengerti,segera membubarkan barisan dibantu Okta.

"WOI UDAH BUBAR BUBAR SANA!"teriak Dio.

"BUBAR WOI DAH SELSAI!"teriak Okta.

"NOH UDAH BEL,SANA PULANG!!"

"BUBAR BUBAR!!"

Semua orang pun bersorak kecewa dan membubarkan kerumunan,berbondong-bondong menuju kelas untuk mengambil tas nya masing-masing dan segera pulang,tak terkecuali Anggota Osis yang akhirnya sudah menyelesaikan dengan sempurna acara untuk besok,semua sudah mantap.

Setelah semua orang bubar.Karel membawa Ferly menjaublh dari sana dan sepanjang mereka berjalan pun masih banyak sekali ucapan selamat dan lainnya untuk keduanya.Karel hanya menanggapi dengan senyuman tipis dan anggukan pelan,sedangkan Ferly gadis itu terus tersenyum cerah.

Karel membawa Ferly kedekat tangga yang sepi.

"Mau pulang?"tanya Karel dengan raut wajah yang terlihat kacau dan terburu-buru,karna pikirannya saat ini hanya tertuju pada Karin,dimana gadis itu sekarang?Karel ingin menemuinya sekarang juga namun dengan tak menyakiti gadis didepannya ini.

"Atau mau ke tempat les?"tanyanya lagi.

Ferly menipiskan bibirnya."Kakak kenapa keliatan buru-buru?"tanyanya.

"Gue ada urusan."

"Urusan apa?"tanya Ferly.

"Eum,sorry,aku sekarang boleh kepo kan?Aku kan...pacar kakak.."lanjutnya memelankan ucapan diakhir kalimatnya.

Karel mengulum bibirnya kedalam,bingung harus mengatakan apa

"Rel!Cepet sana,nyokap lo marah-marah noh minta jemput!"tiba-tiba Dio datang dan berseru hal itu membuat Karel bernafas lega karna Dio seolah menjadi penyelamatnya.

"Ohh mau jemput mama kak Karel?"tanya Ferly.

Karel mengangguk."Iya,lo mau gue anterin pulang dulu apa nggak?Atau mau ke___"

"KAREL CEPAT SONO ELAH!!"teriak Dio kesal karna Karel masih saja mempedulikan Ferly disaat dirinya sendiri pun ingin segera buru-buru menemui Karin.

"Kalo gitu gue duluan ya Fer!"ucap Karel dan segera berlari dari sana.

Cowok itu sampai di depan kelas Karin dan berpapasan dengan Luna juga Vani yang hendak pulang.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang