SELAMAT MEMBACA💛
*****
Sesampainya di Apartement Karin,Karel lantas memencet bel pintu nya.
Tak lama pintu terbuka dan menampilkan sosok Karin dengan pakaian santainya yang hanya memakai tanktop dan celana pendek dengan rambut yang dibiarkan terurai.
"Ax__"senyum Karin memudar setelah mendapati wajah Karel yang berada didepannya.
"Hai,"sapa Karel.
"Ngapain lo?"
"Ketemu lo lah."
"Gue gak mau ketemu lo!"
Karel terkekeh."Lagi marah aja cantik,gemes gue,"ucap Karel mencakup kedua pipi Karin namun langsung ditepis kasar.
"Gak usah pegang-pegang!"
"Pake baju dulu gih sana,dosa gue makin banyak nanti,"ucap Karel.
Karin mendelik."Mending lo pulang aja."
Karel terkekeh"Lo abis makan apa sih?blepotan,tapi tetep aja gemesin,"ucap Karel mengacak pelan rambut Karin kemudian membersihkan sisa-sisa coklat disisi bibir gadis itu.
"Iih!Lo apaan sih!"tegas Karin seraya menjauhkan tangan Karel.
"Mending lo pulang deh Rel,gak usah ngeyel!"
"Gue mau ajak lo jalan,Rin.Mau yah?"tanya Karel penuh harap.
Karin lagi-lagi memutar bola matanya malas searaya mengacak rambutnya geram."Nggak!"tegasnya.
"BERISIK BANGET SIH,MASALAH KELUARGA BISAKAN DIBICARAIN SECARA PRIVASI?!"Teriak Vani dari dalam karna merasa terganggu akan suaru bising dipintu yang disebabkan oleh Karin dan Karel.
Tentu saja Vani maupun Luna tau siapa orang yang sedang berdebat dengan Karin tanpa melihat atau pun mendekati keduanya.
"VANI BISA DIEM GAK!"teriak Karin kesal.
"BISAA!"
Karel mengerling jahil pada Karin."Masalah keluarga katanya,amin deh,semoga bisa jadi kenyataan gue berkeluarga sama lo terus punya ana___"
"Pulang,"ujar Karin memotong perkataan Karel yang akan menuju kepada hal yang Karin paling tidak inginkan didunia.
"Nanti dulu,gue kan belum selsai ngomong,lo juga bilang amin dong siapa tau kita beneran berkeluarga loh nanti."
"Hal yang paling gua tidak inginkan berkeluarga sama lo!"
"Huss,jangan ngomong gitu.Gue udah berdo'a sama Tuhan semoga lo jodoh gue kalo lo bukan jodoh gue,gue mohon lagi sama Tuhan supaya lo tetep jodoh sama gue,"ucap Karel dengan bangganya.
Karin menepuk jidatnya pusing."Lo bisa pulang sekarang!?"
"Eumm,kayanya nggak deh kan gue mau ngajak lo jalan Rin."
"Gu___"
"Cukup dijawab iya dan iya aja,"potong Karel.
"Gila lo!"
"Kan Gara-gara lo."
"Bodoamat!"ucap Karin seraya hendak menutup pintu apart nya namun Karel menahannya.
"Jawab dulu dong."
Karin menarik nafasnya mencoba meredam emosinya,gadis itu kemudian tersenyum paksa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Karel dan Karin
Teen FictionKarel Mahendra, sosok laki-laki yang hampir terlihat sempurna. Pintar, tampan, ramah, baik dan dikagumi semua orang. Ia adalah ketua OSIS di SMA Citra Bangsa. Sudah sekitar hampir dua tahun lamanya ia jatuh cinta pada seorang Primadona Sekolah. Kari...