BAGIAN 51.

451 42 3
                                        

Happy Reading💙

*****

"Gue mau keluar dulu."Karin berucap ditengah-tengah perbincangan antara Luna dan Vani yang tengah berdebat tentang film yang tengah mereka tonton.

Malam ini ketiganya tengah berada dibioskop menonton film yang menjadi trending perbincangan orang-orang belakangan ini.

"Mau kemana?"tanya Luna.

"Toilet dulu,"jawab Karin.

"Mau di anter gak?Nggakkan?"tanya Vani.

Karin berdeham seraya keluar dari dalam sana.Ia berjalan menuju toilet karna rasa ingin buang air kecil sungguh membuatnya tak fokus menonton film itu.

Setelah selsai Karin keluar dari bilik toilet,berdiri didepan wastafel untuk mencuci tangannya dan mencuci muka karna dirinya merasa mulai mengantuk.

Gadis itu menolahkan kepalanya ketika melihat seseorang yang baru saja memasuki toilet dengan pakaian serba hitam juga topi yang menutupi wajah nya dan hanya bibir nya saja yang terlihat tampak menyunggingkan senyuman miringnya.

Tanpa sadar Karin bergidik ngeri,senyuman itu terlihat seperti seorang pshyco yang kebetulan baru ditontonnya tadi.

Tiba-tiba saja Karin merasa bulu kuduk nya merinding dengan adanya kehadiran gadis berpakaian hitam itu.

Karin melihat kesekitar,ternyata tidak ada orang lain selain dirinya dan gadis berpakaian hitam itu,mencoba tetap tenang.Karin hendak bergegas pergi dari sana namun tangannya dicekal oleh gadis itu dengan kuat.

Karin tertergun,jantungnya berdetak cepat,matanya melotot kaget saat melihat gadis itu mengeluarkan pisau dari saku baju nya,dan hendak mengarahkan pisau itu pada tangan Karin tepat dibagian urat nadi nya.

Namun untung nya Karin berhasil melepaskan cekalan orang itu dengan menendang kuat lutut nya.

"Anjing,siapa lo!"umpat Karin.

Gadis itu hanya meringgis sekejap dan kembali hendak menusukkan pisau itu pada Karin namun lagi-lagi gagal karna Karin langsung berlari keluar dari sana.

Karin bisa saja melawan tapi nampak nya wanita dengan pakaian hitam itu cukup berbahaya mungkin saja didalam saku bajunya tidak hanya ada pisau.

Dan Karin bingung mengapa dia hendak mencelakainya,siapa dia?

Karin terus berlari dan orang itupun terus mengejarnya.

Saat seperti ini Karin merasa tengah dikejar oleh malaikat maut,nafasnya mulai ngos-ngosan,seluruh badannya berkeringat.

Tak sadar dia sudah keluar dari area mall,dan sekarang dirinya berada di basement  hingga akhirnya ia memilih berhenti berlari dan bersembunyi dibalik mobil yang terparkir disana.

Karin panik saat melihat langkah orang itu yang tengah mencari-cari nya,bibirnya terus menyunggingkan senyuman miring yang menyeramkan.

Karin mencoba mengontrol nafasnya,mengeluarkan HP dari dalam sling bag yang dipakainya lalu menghubungi nomor ntah siapa,dia menekannya dengan random.

Keringat mulai banyak membasahi seluruh badannya,sekuat mungkin berusaha untuk tidak menimbulkan suara apapun.

"Hallo Rin?Kenapa?"

Karin menghela nafas,orang yang ditelfonnya secara random adalah Karel,mencoba tetap tenang dan masih memantau pergerakkan orang itu Karin menjawab sangat pelan.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang