HAPPY READING💛
*****
Karin,Luna dan Vani baru saja keluar dari kantin dengan Karin yang membawa minuman jeruk sesekali meminumnya.Luna yang memakan permen karet dan Vani yang mengemuti permen gagang.
Ketiga gadis itu mampir kekantin terlebih dahulu sebelum pulang.Ya,bel pulang sudah berbunyi beberapa menit yang lalu.
Ketiga nya berjalan beriringan hendak menuju parkiran sembari mengobrol random.
Saat melewati ruang Osis mereka menghentikan langkah nya ketika melihat Dio tengah mengintip ruang Osis yang tertutup itu.
Karin mengerutkan keningnya lalu pandangannya jatuh pada beberapa sepatu yang berjejeran didepan pintu ruangan itu,sudah Karin bisa tebak jika para Anggota Osis tengah rapat.
"Heh!"Sentak Luna menepuk bahu Dio.
Dio terperanjat kaget."Ngagetin aja lo asw."
"Ngapain lo?"tanya Karin.
"Ngintip,"jawab Dio enteng.
"Ngintipin siapa?"
"Vanya lah,"jawab nya bangga.
"Masih aja ngejar Vanya,"cibir Vani sembari melumat permen gagang nya.
"Jadi,gue minta buat kalian lebih awal lagi datang kesekolah,terutama saat jadwal piket jaga gerbang,"ucap Karel dari dalam ruangan itu.
"AH MASAA!"Sahut Karin dibalik pintu.
Semua Anggota Osis menolah kan kepalanya.
Dan malah Dio yang jadi gelagapan sendiri karna mereka semua menatap nya,ya wajar saja karna posisi Dio berada didepan jendela sedangkan Karin berada di balik pintu yang tertutup itu.
Dio segera menyingkir dari kaca itu.
"Geblek lo Rin,mereka liatin gue kayak gue abis maling sendal di masjid tau gak,"ucap Dio menyenggol siku Karin.
"Lebay,"cibir Karin.
"Oke jadi gue mohon untuk kalian termasuk gue untuk disiplin waktu,karna seperti yang kita ketahui bahwa menjadi Anggota Osis harus selalu menjadi panutan untuk murid yang lain,"ucap Karel dari dalam.
"AW MASA SIH?"kali ini Vani.
"Sampe sini aja rapat hari ini,ada yang mau di tanyakan?"tanya Karel pada seluruh Anggota.
"KAPAN NIKAHAIN NENG MAS?!"ujar Dio ikut-ikutan.
Karin memukul bahu cowok itu."Stres,"ucap nya seraya terkekeh.
Karel menghela nafas pelan."Satu lagi,kalo kita mau negur murid yang sedikit tidak mematuhi peraturan tolong tegur disaat keadaan sepi jangan didepan orang banyak karna itu sama saja kita mempermalukan mereka,"ucap Karel.
"BETUL BANGET!"seru Karin,Luna,Vani dan Dio.
Taya berdecak kesal kemudian beranjak membuka pintu dan mendapati mereka berempat tengah tertawa namun saat melihat diri nya mereka berhenti tertawa.
"Ups,"ujar Karin menutup mulutnya.
"Lo berempat caper banget sih teriak-teriak kayak gitu,"sinis Taya.
Karin mendelik."Dih,apaan gue gak sekekurangan perhatian itu ya,banyak kok yang perhatian sama gue,lagian siapa yang teriak-teriak orang kita lagi ngobrol iya kan?"tanya Karin pada Luna,Vani dan Dio.
"Iya lah!"jawab mereka serempak.
"Gue gak bego ya,jelas-jelas lo itu sengaja teriak-teriak kayak tadi,lo caper sama Karel kan?"ucap Taya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karel dan Karin
Teen FictionKarel Mahendra, sosok laki-laki yang hampir terlihat sempurna. Pintar, tampan, ramah, baik dan dikagumi semua orang. Ia adalah ketua OSIS di SMA Citra Bangsa. Sudah sekitar hampir dua tahun lamanya ia jatuh cinta pada seorang Primadona Sekolah. Kari...