BAGIAN 66.

437 45 22
                                    

Siapkan hati ya....

***

Karin berusaha membuka matanya dengan pening dikepalanya, perlahan tapi pasti gadis itu akhirnya berhasil membuka matanya seraya meringgis pelan karna kepalanya benar-benar terasa sangat pening.

Karin menatap sekelilingnya, kenapa lagi-lagi ia harus berada ditempat gelap dan sepi seperti ini.

Ini bukan gudang.Karin yakin karna dari sini dia bisa melihat langit malam dengan jelas,tempat nya kini tak beratap.Karin yakin ia tengah berada disebuah rooftop yang ntah dimana,ia tak tahu.

Gadis itu berdecak seraya mengumpat saat sadar kedua kaki dan tangannya diikat, tubuhnya pun diikat pada sebuah kaki meja yang mana jika Karin bergerak benda-benda besar dan keras yang ada di atas meja itu bisa berjatuhan mengenainya.

Karin kembali menatap sekeliling,tidak ada orang, Karin ingat mengapa ia bisa berakhir disini.

Saat hendak pergi dari Apartement,Karin menaiki taksi.Taksi itu melaju seperti biasa tidak dengan kecepatan namun tiba-tiba ada sebuah mobil dari arah berlawanan dengan sengaja menabrakkan mobilnya dengan taksi Karin dengan memutar kan mobilnya dengan posisi menyamping yang alhasil mobil itu hanya rusak tidak begitu parah dibagian pintu mobil nya saja.

Setelah itu Karin ingat seorang yang selalu menguntitnya membuka pintu taksi Karin, karna kesadaran Karin hampir tak ada sebab kepalanya beradu ntah dengan apa membuatnya tak kuasa dan akhirnya menutup mata tak ingat apa-apa lagi dan ia berakhir disini.

Karin harap-harap cemas mencari keberadaan seseorang yang membawanya kemari.

Sampai akhirnya mata Karin melihat dari kegelapan orang itu memunculkan diri,berjalan mendekati Karin.

"Hai, udah sadar ya?"Tanya orang itu setelah berada dihadapan Karin.

"L-lo,LEPASINN GUE!"

"APA MAU LO?!"

"SIAPA LO?!"

"TOLONGG!"

Karin terus berseru lantang membuat orang itu berdesis.

"Berisik!"seru orang itu akhirnya membekap mulut Karin dengan sapu tangan.

Karin tak bisa lagi berteriak yang ia lakukan hanya menatap nyalang orang didepannya ini.

"Lo harus bersyukur Karin,gue gak langsung bikin lo mati, gue kasih kesempatan buat lo hirup nafas didunia untuk terakhir kali nya,ya lagian kalo gue bikin lo mati saat lo lagi pingsan kayak ke gue nya gak puas, gak bisa liat lo nangis-nangis ,gak bisa denger suara teriakan lo pas gue tusuk,"orang itu berujar dengan kekehan pelan yang terdengar seperti orang gila dan pshyco.

Karin diam saja,namun ia sejujurnya ketakutan apalagi mata orang itu benar-benar terlihat seakan siap menikamnya hidup-hidup.

"Ohiya, lo putus ya sama Karel?"tanyanya seraya tersenyum miring.

"That's me,akhirnya gue bisa liat lo patah hati dulu sebelum lo mati,puas banget gue,"ujarnya,setiap dia berucap menggunakan mada rendah namun benar-benar terdengar lembut yang malah menegerikan.

Karin tidak bisa mengatakan apapun atau bergerak untuk menghajar orang itu, demi apapun Karin ingin sekali melawan nya,ia berani melawan ketakutannya untuk melawan orang didepannya ini andai saja ia tak di ikat seperti ini.

Siapa sebenarnya dia?Kenapa dia sampai merencanakan hal sejauh ini untuk membuat hubungannya dan Karel berakhir.
Benar-benar menjijikan.

Dalam diam Karin memanggil-manggil nama Karel, ia berharap Karel tiba-tiba datang menyelamatkannya dan Karin akan meminta maaf pada cowok itu karna tadi dia sangat egois, enggan mendengarkan penjelasan Karel,dia langsung menyimpulkan dari apa yang dilihatnya saja ternyata itu akal-akalan licik dari orang didepannya ini.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang