BAGIAN 33.

592 38 10
                                        


Happy Reading💙

****

Karel keluar dari ruang BK.Cowok itu agak tersentak saat melihat didepan ruangan di penuhi murid-murid karna masalah tadi menyebar dengan cepat saat beberapa murid melihat Karin yang menangis dan Karel juga Axel yang masuk BK dengan Axel yang babak belur.

Karna Karel baru saja melaporkan apa yang Axel lakukan pada Karin.

Namun sebelum itu,Axel di obati dulu di UKS.

Memakan waktu yang cukup lama,setengah jam bahkan hampir satu jam akhirnya kasus Axel terselsaikan dengan di keluarkannya Axel dari sekolah.Karel bahkan tidak peduli lagi,cowok itu juga mengatakan Axel telah menghamili perempuan yang membuat sekolah akhirnya tak segan-segan mengeluarkan Axel dari sekolah.

Axel terlihat sudah pasrah saja ia tak bisa berbuat apapun lagi terlebih bukti nyata atas kesalahannya ditangan Karel ada semua yang membuat pihak sekolah akhirnya memutuskan mengeluarkan Axel dari sekolah.

Axel juga keluar dari ruangan dengan menundukkan pandangannya karna banyak murid-murid menyoraki nya kala cowok itu keluar dari ruangan.Axel berlari sempoyogan menjauh dari sana.

"Gimana Rel?"tanya Vani.

Vani tidak ikut mengantar Karin pulang karna kata nya cukup satu orang saja yaitu Luna.

"Di keluarin,"ucap Karel.

"Mampus,mati sekalian sana lo,"umpat Vani.

"Karin mana?"tanya Karel.

"Udah pulang sama Luna,"jawab Vani.

Karel menganggukkan kepalanya,cowok itu menolah ke beberapa murid yang masih mengerubun dan memandangi nya.

"Ngapain pada disini?Pulang udah bel,"ucap Karel datar yang membuat mereka perlahan-lahan berjalan menjauh.

Namun ada beberapa yang berbisik seperti....

"Karin emang ngeselin tapi gue kasian juga liat dia hampir dilecehin gitu."

"Brengsek dasar Axel."

"Kasian kak Karin."

"Kak Karel ganteng muka nya datar gitu."

"Lucu Karel muka nya,gemes."

"Karin gimana ya?Semoga baik-baik aja."

Dan banyak lagi.


"Gue mau ke Karin,dimana?"tanya Karel pada Vani.

"Apart,bareng yah,"ucap Vani.

"Apanya?"

"Kesananya."

"Apa sih Van?"tanya Karel mengernyit.

Vani berdecak."Gue ikut nebeng sama lo,"ucap Vani.

"Ohh oke."

***

"Karin mana Lun?"tanya Karel begitu masuk kedalam Apart disusul Vani.

"Di kamar,"jawab Luna.

"Ngapain?"

"Ngelamun."

"Udah makan?"

"Dih?"

Karel mengernyit."Kok dih?"

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang