Happy Reading💙****
Karel menghentikan motornya lima langkah dari gerbang sekolahnya.
"Kok berhenti?"tanya Karin bingung seraya turun dari motor.
"Tadi nya gue mau pamer kalo kita berangkat sekolah bareng tapi kayaknya harus dipendem dulu,mengingat hal-hal yang akan terjadi setelah nya dan mengingat gimana pedes nya mulut netizen sekolah sini,jadi lo masuk duluan aja,biar kita di kira nggak barengan,jadi nggak ada yang bakal ngomongin macem-macem tentang lo,"ucap Karel.
"Tar lo doang dong yang diomongin macem-macem kalo gitu."
"Ya nggak apa-apa lah,gih masuk cepet."
"Yaa nggak bisa gitu lah."
"Bisa,udah cepet masuk."
"Mnding kita manjat tembok belakang aja,"usul Karin.
"Gak boleh,harus bertanggung jawab dan taat sama peraturan sekolah."
"Ya ya ya ,gue lupa kalo gue lagi ngomong sama Ketus Osis."
"Cepet masuk,tar gue nyusul."
"Kapan?"
"Sepuluh menit setelah lo."
"Lama banget."
"Kenapa emang nya?Gak mau banget ya jauh-jauh dari gue?"
Karin berdecak."Bye!"ucap nya menghentakkan kaki nya,berjalan masuk kedalam sekolah.
Karel terkekeh melihat nya.
Setelah ditanyai banyak hal ini dan itu,kenapa dan bagaimana oleh Bu Ina.Karin digiring ke lapangan sekolah yang mana upacara masih berlangsung,gadis itu dihukum berdiri dihadapan semua murid sekolah.
Karna sudah biasa dihukum meskipun ini hanya kedua kali nya dihukum berdiri dihadapan semua murid karna biasanya dia lebih sering mendapat hukuman ngepel,nyapu,potong rumput.Gadis itu hanya bersikap acuh dan cuek,sesekali menggerutu karna panas,mengabaikan bisikan-bisikan murid-murid yang diam-diam bergosip ria tentang diri nya.Tatapan beberapa guru yang sinis pada nya pun ia abaikan.Dan beberapa siulan pelan dari para murid laki-laki.
"Si bego,bilang nya gak bakal sekolah,"ucap Luna dari barisan.
"Aneh ya,"ujar Vani.
"Apa nya?"tanya Luna.
"Ngapain Karin mau repot-repot dihukum berdiri disana?Kan biasanya kalo telat hari senin kita manjat terus ngadem di UKS,"ucap Vani.
Luna melengokkan kepalanya kebelakang,mencari-cari seseorang kemudian mengangguk-nganggukkan kepalanya.
"Kenapa lo?"tanya Vani.
"Dijemput Karel."
"Karin?"
"Hm."
"Ya ampun,mau juga dong cowok kayak Karel,"ucap Vani dengan nada lebay membuat Luna memandang nya sinis.
"Eh tapi Karel nya mana?"tanya Vani.
"Tar juga nongol,"jawab Luna.
"Karel telat?"
"Itu Karel?"
"Kok bisa sih?"
"Katanya Ketua Osis kok telat."
"Mau manghujat tapi Karel nya ganteng."
"Ketus Osis legend tuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Karel dan Karin
Fiksi RemajaKarel Mahendra, sosok laki-laki yang hampir terlihat sempurna. Pintar, tampan, ramah, baik dan dikagumi semua orang. Ia adalah ketua OSIS di SMA Citra Bangsa. Sudah sekitar hampir dua tahun lamanya ia jatuh cinta pada seorang Primadona Sekolah. Kari...