BAGIAN 65.

398 42 5
                                    

Siapkan your heart guys😌

****

Libur kenaikan kelas sudah berlangsung sejak satu minggu yang lalu dan satu minggu penuh itu Karin menghabiskan waktunya dengan Karel.

Dari mulai jalan-jalan ntah sudah keberapa tempat,main ke rumah masing-masing, bahkan hubungan Karin dengan Ayah nya pun sudah sangat membaik berkat Karel yang sering mengajak Karin untuk mengajaknya main kerumah Ayah dari gadis-nya.

Kadang juga kerumah Bunda,dan kerumah Mama Karel, pernah sekali Karel membawa Karin berkunjung kerumah Papa nya dan Karin senang karna disambut hangat oleh keluarga Karel.

Banyak moment membahagiakan dihidup Karin akhir-akhir ini tentu nya karna Karel yang tidak pernah sedikitpun membiarkan kesedihan mempunyai celah untuk masuk dalam hidup Karin.

Akhir-akhir ini Karin bersyukur karna sosok seorang gadis yang selalu menguntitnya sudah tak pernah lagi terlihat setelah terakhir ditoilet sekolah kala itu.

Karel menghentikan motornya didepan Apartement Karin malam ini setelah keduanya mengunjungi rumah Karel, seperti biasa, Nessa selalu meminta Karel untuk membawa Karin kerumah.

"Dadah,hati-hati ya,"ujar Karin setelah turun dari motor.

"Siaap,"ujar Karel tersenyum.

"Kalo udah sampe rumah kabarin aku ya."

"Aman."

Karin segera melangkah masuk setelah memeluk Karel singkat.Diam-diam Karel tidak langsung pulang, cowok itu memarkirkan motornya disana kemudian menelfon seseorang.

Beralih dari Karel, Karin sudah sampai didepan pintu Apartement nya.Ia membuka pintu dengan sandinya,saat hendak masuk,langkahnya terhenti saat melihat kondisi Apatement nya yang gelap.

"Luna?Vani?"panggil Karin namun tak ada yang menyahut.

Gadis itu terkejut saat tiba-tiba lampu menyala dengan terang dan ruangan nya di penuhi dengan balon-balon dan hiasan-hiasan didinding.

Karin menutup mulutnya terharu saat melihat spanduk yang tak begitu besar terbuka dengan bertuliskan.

'HAPPY BIRTHDAY CANTIK'

Astaga, Karin saja hampir lupa bahwa ini adalah hari ulang tahunnya namun kekasihnya itu mengingatnya dan membuat kejutan seperti ini,benar-benar membuat Karin ingin menangis.

Karin hendak masuk kedalam namun lagi-lagi terhenti saat getar dari ponsel nya yang ia simpan di kantung celana bergetar.

Harap itu pesan dari Karel, karna Karin tak melihat adanya tanda-tanda cowok itu disini.Karin segera merogoh ponselnya dan membuka pesan yang baru masuk itu.

Dahinya mengernyit karna tidak mengetahui nomor yang mengirimnya pesan itu.

Detik berikutnya,Karin menutup mulutnya karna terkejut dengan apa yang dilihatnya dari benda pipih itu.

Matanya memerah menahan tangis namun akhirnya tangisnya pecah dalam diam, berusaha tidak mengeluarkan suara.

Karin merasa pundaknya ditepuk dengan lembut oleh seseorang dibelakangnya.Karin membalikkan badannya dan ia mendapati Karel tengah tersenyum tulus menatapnya dengan satu tangannya memegang kue dan satu tangannya lagi memegang karangan bunga.

"Happy Birthday sayang,"ujar Karel.

Karel mengernyit saat melihat Karin hanya diam dengan air mata nya yang berderai ,mata gadis itu merah manatapnya dengan tatapan yang Karel tak mengerti.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang