BAGIAN 67.

346 37 3
                                    


***


Karin duduk termenung dilantai didepan ruangan rawat Karel dengan keadaan kacau.

Karel sudah diperiksa atau oprasi sejak dua jam yang lalu dan sudah dipindahkan keruangan rawatnya.

Dokter mengatakan kondisi Karel tidak dapat dikatakan baik namun ada kemungkinan bisa tertolong sebab beruntungnya Karel dibawa tepat waktu karna jika Karel telat bahkan lewat satu menit pun dia tidak akan tertolong.

Beruntungnya itu tidak sampai terjadi tapi tetap saja tidak ada kepastian khusus kapan Karel akan sadar.

Karin tidak bisa menemani Karel kerumah sakit setelah keluar dari tempat kejadian karna ia perlu dimintai sebagai saksi atas kejadian tadi dikantor polisi, sesudah mengatakan semua nya dengan jelas dan nyata tidak ada yang ditutup-tutupi Karin segera pergi kerumah sakit saat itu pula ia bertemu dengan Nessa.

Bahkan Karin tidak sempat mengatakan apapun pada Axel dikantor polisi tadi.Karin hanya ingin segera keluar dari sana dan menemui Karel namun saat tiba dirumah sakit ternyata Karin tidak siap untuk menemui cowok itu.

Karin segera memeluk Ibu dari anak yang selalu membuatnya bahagia itu.

Karin menangis dipelukan Nessa menceritakan semua yang baru saja terjadi tak lupa ia juga meminta maaf dengan sangat pada Nessa.

Jawaban Nessa penuh dengan kelembutan dia berkata dia bangga pada Karel,anaknya yang rela berkorban demi gadis yang dicintainya,ia juga berkata bahwa itu bukan salah Karin,itu hanya sebuah takdir kecil dari kehidupan yang tergaris untuk Karel.

Benar-benar sangat lapang dada,padahal Karin tahu Nessa juga sama hancur nya namun wanita itu bisa dengan sempurna menutupinya.

Tidak semua orang bisa masuk kedalam sana,hanya diperbolehkan minimal dua orang saja dan Karin enggan untuk masuk,dia tidak begitu kuat untuk melihat Karel terbaring lemah disana dengan kedua mata tertutup rapat.

Karin berdiri dari duduknya,kantung mata gadis itu begitu terlihat dengan jelas.

Ia tidak tidur atau makan setelah kejadian itu, yang dilakukannya hanya menangis dan menyendiri.

Karin menatap kedalam sana lewat jendela bulat didepan pintu ruangan.

Didalam sana ada Nessa yang tengah mengusap-ngusap dengan sayang rambut Karel, menangis tanpa suara.

Belum banyak orang yang tahu tentang kejadian ini dan mungkin Nessa pun akan merahasiakan hal ini demi kebaikan agar masalah ini tidak jadi besar, biarlah beberapa orang terdekat saja yang mengetahuinya.

Untuk saat ini yang mengetahui kejadian ini hanyalah Karin dan Nessa.

Nessa sebenarnya tadi mengajak Karin untuk masuk namun gadis itu menolak,dia tidak akan kuat.

Dengan penampilan yang kalut Karin berjalan tak tentu sampai akhirnya ia menemukan sebuah taman dirumah sakit itu, ia duduk dikursi taman yang tersedia.

Penerangan begitu minim mengingat ini sudah sangat malam,sekitar jam 3 pagi.

Karin menangis tanpa suara,ia merasa bodoh mengingat sebelum semua ini terjadi Karin berlaku kasar pada Karel.

Karin sangat berharap Karel segera sadar, ia tidak ingin Karel terlalu lama tertidur disana, ia ingin melewati hari-hari nya bersama Karel seperti dulu-dulu.

Bahu Karin bergetar karna tangisnya,ia meremas rambutnya.

Perlakuan Riella beberapa jam yang lalu padanya tak ia rasakan lagi,sakit fisik yang Riella beri pada tubuhnya tak ia hiraukan,ia lebih sakit hati memikirkan kemungkinan-kemungkinan buruk yang akan terjadi pada Karel.

Karel dan KarinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang