Winwin dan polisi datang tepat setelah lima belas menit yang lalu Chaeyeon tertusuk pisau di perut sebelah kirinya. Mereka masih harus menunggu beberapa menit lagi untuk membawa Chaeyeon ke rumah sakit menggunakan ambulance.
Masih dengan posisi yang sama, Jaehyun menggenggam lengan istrinya dan merapalkan doa. Polisi sedang melakukan penyelidikan dan barang bukti masih bersarang ditubuh istrinya karena tidak boleh sembarang ambil.
Alasan kenapa Jaehyun tak menarik pisau dari tubuh Chaeyeon sebelum polisi datang adalah agar sidik jarinya tak muncul yang nantinya bisa menjadi tersangka. Bagaimanapun Jaehyun disana sendiri dan tak ada saksi karena Rosé dan Junghwan menunggu di mobil. Dan lagi, harus ada prosedur khusus yang ditangani oleh dokter atau perawat langsung saat ingin mengambilnya.
Ambulance pun datang bersama beberapa perawat. Mengobati terlebih dahulu luka istirnya untuk mengamankan barang bukti. Setelah selesai, Jaehyun mengangkat tubuh sang istri dan menaruhnya di atas ambulance strecher, kemudian mereka bergegas menuju ke rumah sakit.
Putranya belum mengetahui keadaan ini. Ia memang sengaja tak memberitahu yang sebenarnya pada Junghwan dengan alasan tak ingin membuat keadaannya semakin memburuk. Maka dari itu si bocah di titipkan dulu dirumah orang tuanya.
Berbeda dengan Rosé yang saat ini tengah berada di dalam mobil bersama Winwin untuk menyusul ke rumah sakit. Wanita itu begitu syok mengetahui fakta bahwa suami yang dia pikir sudah mati ternyata masih hidup dan menjadi tersangka saat ini.
Dikecupnya lengan Chaeyeon berkali-kali dan menatap sendu wajah cantik sang istri yang terdapat noda darah serta dipasang masker oksigen agar bisa bernafas.
Tidak. Chaeyeon nya tidak boleh pergi begitu saja. Bagaimana kehidupan Jaehyun selanjutnya jika wanitanya tak ada disisinya? Ditinggalkan hampir dua bulan saja, ia setres bukan main.
Dalam diam, Jaehyun berdoa. Air mata terus mengalir tanpa henti dengan sesak yang tak kunjung menghilang. Masa bodoh dengan dua perawat yang terganggu karena isakannya. Mereka tak merasakan apa yang ia rasakan.
Setelah menempuh perjalanan sekitar dua puluh menit, mereka akhirnya sampai di rumah sakit daerah Gwangju. Jaehyun ikut mendorong ranjang istrinya hanya sampai depan ruang operasi, karena perawat langsung menutup pintunya.
Tubuh kokoh itu merosot. Dihantui ketakutan-ketakutan yang sampai kapanpun tak akan pernah hilang, sebelum dokter selesai membedah perut istrinya dan mengatakan bahwa kedua anaknya serta Chaeyeon baik-baik saja.
Jaehyun sangat yakin bahwa ketiga kecintaannya itu selamat, namun tak menutup kemungkinan juga ia merasa khawatir. Darah yang keluar dari perut Chaeyeon sangatlah banyak dan keraguan telah memberenggutnya.
Ditatapnya lengan penuh bercak merah. Sebagian kemeja putih dan jas hitamnya pun terkena noda darah milik istrinya. Dan tanpa permisi, jejak air mata yang hampir mengering lagi-lagi basah oleh jejak yang baru.
Disaat pandangannya mengabur karena bulir kristal, ingatan membawanya menuju pertemuan pertama dirinya dengan Chaeyeon. Dimana untuk pertama kalinya ia merasakan debaran jantung lagi setelah sempat mati rasa pada hatinya selepas kepergian Rosé.
Tak pernah menyangka takdir mempermainkannya begitu saja. Berawal dari menikah karena tanggung jawab dan berakhir terjebak dalam kesalahpahaman. Jaehyun tak menyangka bisa mengenal gadis se-cantik dan se-lugu Chaeyeon sampai rasa ingin memiliki tumbuh begitu saja.
Separuh hatinya mungkin masih ada nama Chaeyoung disana. Namun seharusnya Jaehyun tahu bahwa pesona Jung Chaeyeon berhasil mengambil seluruh atensi dan pikirannya. Wanita pemilik marga yang sama dengannya itu sudah lebih dulu bertahta, hingga berhasil membuatnya lupa pada si dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck Misunderstood [END]
FanfictionTerjebak dalam situasi seperti ini membuatku menyesal. Jaehyun ft. Chaeyeon