56| Kekecewaan Junghwan-Author Point Of View

375 61 12
                                    

Seminggu sudah berlalu sejak kejadian dimana Krystal menyuruhnya mengusir Rosé, Jaehyun masih saja tak menemukan titik terang akan bagaimana mengatasinya.

Bukannya tak tega. Ia hanya tak tahu bagaimana cara menghempaskan wanita hamil itu secara halus, agar tak menyakiti hatinya. Terlebih posisinya Rosé tengah mengandung hampir lima bulan, jadi ada sedikit rasa kasihan jika wanita itu malah pergi ke luar negeri, disaat tak diperbolehkan oleh dokter berpergian jauh.

Jangan kalian pikir Jaehyun masih memliki perasaan pada Rosé. Bahkan selama seminggu ini, ia tak pernah absen menemui wanitanya. Kesempatan tidak boleh disia-siakan karena entah hari ini, besok atau lusa mertuanya akan datang lagi kesini untuk menjaga Chaeyeon, yang mana pasti dirinya tak diperbolehkan lagi menemui sang istri.

"Keadaan menantu kesayangan mama gimana Jae?"

"Masih sama ma."

"Nanti habis sarapan kita ke rumah sakit ya? Papa gak bisa mengantar karena mau ada pertemuan sama anggota DPR baru."

Sekilas ia alihkan padangan pada Rosé yang masih sibuk melahap sarapan paginya. Takut wanita itu terganggu oleh obrolan sang ibu yang tak pernah absen menanyakan kabar Chaeyeon.

Hanya di depan Rosé saja Tiffany membahas tentang istrinya. Ketika Wanita buncit itu tak ada, beliau tak pernah berbicara dengannya. Entah apa maksudnya melakukan itu, yang jelas jika dirinya menjadi Rosé, ia akan segera angkat kaki dari rumah karena merasa kehadirannya tak di hargai.

Ia bukannya tidak tahu apa yang dilakukan sang ibu setiap hari. Ketika Jaehyun pulang ke sana hanya untuk bertemu dengan Junghwan, selalu ada kata sindiran yang ia tangkap ketika Rosé dan Tiffany berada dalam satu ruangan.

Benar kata Krystal. Tak baik membiarkan wanita itu terus berada di lingkungan keluarganya. Pasti sebenarnya Rosé mengalami tekanan batin namun dia tak berterus terang.
Oh ayolah. Jaehyun mengenal wanita itu bukan seminggu dua minggu melainkan bertahun-tahun lamanya, jadi apapun gerak-gerik yang ditunjukan oleh Rosé, dirinya sangat paham.

"Hm."

"Kamu mau ikut atau enggak, Young?"

"Huh?" Rosé mendongak itu menatap Tiffany. "Enggak usah deh Tan. Chaeyoung dirumah aja."

"Serius? Saya tahu kamu pasti bosan kan berada disini terus."

"Apa boleh Tan?"

"Boleh dong."

"Ya udah kalau gitu Chaeyoung ganti baju dulu." Wanita itu meniggalkan ibu dan anak itu di meja makan.

Kalau kalian mencari keberadaan Junghwan, jam segini anak itu masih tidur karena ini hari libur."

"Apa yang mama rencanain sekarang?"

"Rencanain.. apa sih maksud kamu?"

"Jaehyun janji bakal suruh Rosé pulang ke Selandia. Tapi gak sekarang ma."

"Kelamaan. Kamu tuh terlalu mengulur waktu."

"Maa please lah. Jangan sakiti Rosé lagi. Kasihan dia ma."

"Kamu diam aja bisa gak sih? Lagian apa yang mau mama lakuin sama dia? Gak ada kok."

"Serius? Aku Cuma takut mama mau-"

"Korban film kamu. Sudah ah mending sekarang banguin Junghwan."

"Mama gak mungkin bawa Junghwan ke rumah sakit kan?"

"Mau sampai kapan kamu nyembunyiin semuanya dari anakmu? Dia mungkin merindukan Chaeyeon."

"Tapi keadaannya pun.." kalimat Jaehyun menggantung. "Apa yang harus aku jelasin sama dia nanti?"

Stuck Misunderstood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang