Selalu seperti ini, Rosé menghilang lagi seperti terakhir kali dia menitipkan Junghwan padaku. Nomor ponselnya pun tak aktif dan aku yakin dia menonaktifkan alat komunikasi itu demi agar tak ada yang bisa menghubunginya.
Padahal dua bulan yang lalu aku hendak mengajaknya untuk tinggal bersama di apartemen Jaehyun, namun mendadak perempuan itu tidak bisa ditemukan keberadaannya.
Apa Rosé pulang ke New Zealand? Bahkan postingan instagramnya pun terakhir kali diunggah beberapa Minggu yang lalu. Kalian ingin tahu, apa yang dia kirim?
Aku tak menyangka bahwa lelaki yang enam bulan lalu menjadi suaminya tewas begitu saja. Perempuan itu benar-benar membuatku khawatir karena dia sedang hamil jalan dua bulan lebih.
Bisa-bisa Rosé keguguran karena terus menangis dan berakhir kelelahan. Menurut yang ku tahu, ibu hamil tidak boleh sampai setres.
"Apa yang kamu pikirkan, sayang?"
Pertanyaan dari Jae membuyarkan lamunanku. "Enggak, Jae. Gak ada.""Jangan bohong. Aku tahu kamu lagi banyak pikiran sekarang."
"Aku cuma.." helaan nafas keluar dari bibirku. "Udahlah, gak penting juga."
"Cerita sama aku sekarang."
"Tentang temanku itu.. dia apa kabar? Pasti sekarang Rosé tengah depresi karena suaminya meninggal."
"Huh? Meninggal?" Jaehyun melirik selama beberapa detik ke arahku karena posisinya sedang menyetir. "Kamu bilang suaminya hilang dua bulan yang lalu, kan?"
"Iya tapi postingan terakhir insta nya menunjukkan kalau suaminya meninggal."
"Astaga, ternyata udah ketemu?"
"Mungkin. Makanya aku lagi pusing banget mikirin keadaannya sekarang. Mana dia lagi hamil."
"H-hamil? Jadi dia mengandung tanpa suami? Ya ampun kasihan sekali perempuan itu."
"Aku gak tahu gimana kondisinya selama dua bulan itu, Jae. Padahal niatnya aku mau ngajak dia untuk tinggal sama kita, sesuai izin kamu waktu itu."
"Ya udah mungkin sekarang keadaannya baik-baik aja. Pasti orang tuanya menjaga dia dengan baik dan aku yakin anaknya bisa tumbuh dengan baik."
Bukan itu masalahnya, Jae. Dulu dia mengandung Junghwan kan tanpa dirimu, sekarang Rosé lagi-lagi harus merasakan semua itu untuk kedua kalinya.
"Jangan pikirin kehidupan orang lain. Kamu tuh harus rileks supaya kita bisa cepet kasih Jung adik baru."
Aku baru ingat kalau selama menikah dengan Jaehyun hampir tiga bulan ini, Tuhan belum menitipkan anak untuk kami.
Bukan, sepertinya ini salahku. Setiap kali berhubungan badan dengan Jae, aku selalu meminum pil kontrasepsi sesudahnya. Jadi aku yakin tidak akan hamil untuk beberapa waktu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck Misunderstood [END]
FanfictionTerjebak dalam situasi seperti ini membuatku menyesal. Jaehyun ft. Chaeyeon