13| Sebuah Kejanggalan

285 68 43
                                    

Sebelum baca, mau tanya sebentar dong.
Kalian tahu buku ini darimana? Muncul di rekomendasi atau emang nyari-nyari cerita Jaehyun-Chaeyeon?

Oh iya, ngomong-ngomong kalian JaeYeon shipper bukan? Kalau aku hardshipper banget wkwk. Walaupun ada beberapà yang suka JaeRose tapi aku gak goyah sih karena menurutku PCY cocoknya sama PCY, dan shipper di buku ini adalah Jung's couple, jadi buat yang bukan JaeYeon shipper silakan get out.

Tapi boong! Canda doang canda Jan baper. Udah ah bacotnya, mending langsung baca aja haee. Check it dot!
Wait dulu. Ini alurnya aku buat cepet ya, jadi jangan komplen "kok cepet banget udah dua bulan?" Atau "kok baru kemarin ini, sekarang udah ini lagi?" Ya biar gak bertele-tele aja gitu.

Udah ini mah beneran yang terakhir hahaha!

-Stuck Misunderstood-

Ini sudah hari ke lima aku observasi di rumah sakit MyeongJung Medical Center dan itu artinya tepat 4 malam aku sudah melakukan praktik di rumah dokter Kim. Teori dan tata cara yang dia berikan setiap malam cukup membuatku mengerti dengan baik, bahkan bisa dikatakan aku mampu untuk praktik walaupun Wisuda pun belum terlaksana sama sekali. Maaf, ini terlalu berlebihan.

Eunwoo bilang, dia hanya diperkenankan untuk praktik sekali saja selama terjun ke lapangan. Maka dari itu aku merasa satu tingkat di atasnya dan bisa menyusun skripsi cepat-cepat.

Oh iya, tentang Jung Jaehyun. Aku memberinya penekanan untuk tidak terlalu menunjukkan bahwa dia adalah ayah kandung dari anakku. Kalau dia sampai mengatakan hal yang membuat anakku curiga lagi, aku mengancam akan membawa kabur Junghwan dari Seoul dan sampai kapanpun dia tidak akan bisa lagi melihat buah hatinya.

Kalian bilang aku jahat? Iya. Aku akui itu. Statusku memanglah bukan ibu biologis anak itu, tapi Rosé sudah menitipkan Junghwan padaku yang mana harus ku jalankan amanah darinya. Terlebih sahabatku itu sudah mewanti-wanti kalau nanti ada seseorang yang mengaku sebagai ayah kandungnya dan berniat mengambil alih Junghwan, jangan mudah berikan anak itu pada orang lain.

"Chaeyeon? Apa ada masalah?"

"Iya, dokter?"

"Kamu dari tadi melamun. Ada yang mengganggu pikiranmu?"

"Maaf. Saya cuma sedikit banyak pikiran aja."

"Hei kamu masih muda. Otakmu itu jangan terlalu banyak dibebani oleh masalah-masalah."

"Baik dokter."

"Memangnya apa yang kamu pikirkan?"

"Cuma tentang anak saya."

"Karena kamu mulai tidak fokus, bagaimana kalau kita makan siang dulu? Dari awal saya menjadi rekanmu, kita belum pernah makan siang bersama karena kamu sibuk menjemput anakmu yang bersekolah. Mumpung dia dijemput temanmu, kan?"

Benar. Tadi pagi Mingyu menawarkan diri untuk menjemput anakku dan membawa Junghwan jalan-jalan kemanapun selama aku belum pulang.

Tentu saja aku langsung menyetujui tawaran dari teman satu kampusku itu. Kalau nanti mendadak Jaehyun datang lagi kesini dan memaksa akan mengantarku untuk menjemput Junghwan, semakin lama mereka akan semakin dekat dan lambat laun anakku tahu siapa daddy nya. Jadi lebih baik mencegah daripada mengobati dan sebelum nasi berubah menjadi bubur.

Dokter Kim menaruh stetoskopnya di atas meja berbahan marmer putih itu. "Ayo. Ini udah waktunya makan siang."

Mau tidak mau aku ikut denganya. Tidak enak juga selalu menolak, siapa tahu dengan pendekatan seperti ini akan sangat mudah mendapatkan nilai plus darinya.

Stuck Misunderstood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang