Biasain kalau mau baca tarik nafas dulu biar gak engap. Pahamin isi ceritanya karena di episode selanjutnya, obrolan-obrolan itu kadang ada lagi sebagai reminder atau topik ceritanya. Gitu, hyunk. Kalau gak ngerti, coba tanya Gugel apa yang aku jelasin barusan.
—Stuck Misunderstood—
Di Minggu pagi, aku dan Jaehyun serta Junghwan berencana untuk lari pagi di sekitar taman kota Seoul. Jae bilang selalu ada car free day setiap hari libur jadi dia mengajak kami kesana.
Dan sekarang, lelaki itu tengah membuat sampul pada tali sepatunya dengan kuat agar tidak lepas saat berlari nanti. Sementara aku membenarkan Jaket parasut Junghwan yang sedari tadi sletingnya terus turun.
"Bun, Jung gak mau pakai jaket. Gerah." Keluh anak itu yang padahal sejak sampai disini, aku terus mengeratkan jaket milikku agar tidak terbuka karena menurutku cuacanya sangat dingin.
"Lepas aja sayang, biar dad yang pegang." Kata Jae yang sekarang sudah berdiri tegak disamping Junghwan.
Ku lepas jaket itu dan di berikan pada Jaehyun, setelah itu kami mulai berlari santai.
Banyak sekali orang yang datang. Mulai dari anak-anak, remaja sampai orang tua. Saking ramainya, taman ini menjadi padat akan kerumunan manusia.
Sesekali kami berhenti untuk mengatur nafas karena Jung selalu mengeluh kelelahan dan aku pun menyetujui. Langkah Jaehyun terlalu lebar hingga aku tak bisa menyamakannya.
"Pelan.. Jae."
Dia berhenti melangkah dan menatapku, kemudian terkekeh. "Kamu capek?"
"Jangan cepat.. cepat ih jalannya!" Protes ku dan langsung menunduk untuk mengatur nafas. Jalan berdampingan dengan Jaehyun, aku berasa lari marathon 200M.
"Iya maaf sayang. Sekarang kita pelan-pelan aja,"
"Makin kurus deh aku kalau begini caranya."
"Nanti di rumah kan bisa makan lagi yang banyak."
"Gak ah. Takut gemuk."
"Atau mau aku yang buat kamu gendut?"
Aku bukan tidak mengerti apa yang dia maksud. Memang selama kami tidur bersama sejak tiga hari yang lalu dia mengajakku untuk menikah, Jaehyun terkadang meminta ku untuk berhubungan badan di setiap dia pulang kerja. Namun aku dengan kukuh berkata tidak ada seks sebelum menikah dan untungnya Jae mengerti.
"Diam Jae."
"Jung mau punya adik lagi gak?"
"Mau! Tapi dad sama bunda kan belum menikah."
"Kamu juga terbuat pas bunda dan dad belum menikah."
Kini, Junghwan yang bingung mendengar jawaban Jaehyun. Bodohnya pemuda ini tanpa berpikir panjang berkata seperti itu. Yang Junghwan tahu kan, dirinya adalah anak dari Rosé dengan ayahnya yang tiggal di luar negeri.
"Jangan di dengar, sayang. Udah bunda bilang otak Daddy kadang sedikit konslet."
Untungnya anakku mengangguk dan tak bertanya lebih lanjut. Jadi kami memutuskan untuk duduk di salah satu kursi yang ada disana.
"Kalian haus kan? Aku beli minum dulu ya sebentar." Kata Jaehyun lalu pergi, meninggalkan aku dan Jung yang masih sama-sama diam.
"Jung capek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck Misunderstood [END]
FanfictionTerjebak dalam situasi seperti ini membuatku menyesal. Jaehyun ft. Chaeyeon