04| Keanehan

365 69 12
                                    

Sudah beberapa hari ini, aku tidak bisa menghubungi Rosé karena ponsel perempuan itu tidak aktif. Bukannya tanpa sebab aku meneleponnya, karena walaupun Junghwan tidak meminta untuk berkomunikasi dengan ibu kandungnya, aku tetap akan mempertemukan mereka via video call.

Sungguh aneh menurutku. Tidak biasanya dia mematikan daya smartphone nya. Padahal yang aku tahu, hampir 24/7 ia pakai untuk sosial media atau sekadar update status Instagram dan Line. Tapi ini? Bahkan setiap kali aku menelpon, hanya ada balasan dari operator yang berkata bahwa si pemilik ponsel tidak aktif.

Kemana Rosé? Kenapa dia mendadak menghilang?

"Kau memikirkan apa?"

"Oh, Mingyu."

"Kenapa melamun? Kamu lagi sakit?"

"Enggak, cuma.. lagi banyak pikiran aja."

"Tentang apa?"

"Rosé. Kenapa susah banget dihubungi ya?"

"Mungkin sibuk."

"Gak mungkin. Aku kenal dia luar dalam. Sesibuk apapun dunianya, ponsel Rosé gak akan nonaktif begini."

"Ya udah sabar dulu aja, bisa jadi lupa dimana letak ponselnya."

"Masalahnya aku gak enak sama Junghwan. Dia pasti kangen banget sama ibunya,"

"Terus mau gimana? Nyusul Rosé ke Selandia?"

"Gila kali kamu ya dipikir dekat apa?"

"Ngomong-ngomong, Junghwan mana?"

"Sekolah. Habis ini aku mau jemput dia."

"Sekalian aja sama aku?"

"Gak usah deh. Aku gak mau jadi pemicu rusaknya hubungan kamu sama kakakmu."

Ya. Dua hari yang lalu, kami—aku, Mingyu dan Junghwan tidak sengaja berpapasan dengan kakaknya lelaki ini—Kim Jongin. Lelaki berkulit Tan yang tak lain adalah suami dari kak Krystal itu memang sering kali memandangku dengan tatapan tak suka, berbeda dengan istrinya yang walaupun berwajah dingin namun sikapnya hangat.

Ada satu hal yang menjadi alasan kenapa aku tidak suka dengan Mingyu. Dia sudah dijodohkan oleh teman kolega ayahnya, maka dari itu kak Jongin tak suka aku dekat-dekat dengan adiknya.

"Tenang aja. Aku jamin—"

"Gak ada jaminan apapun, Mingyu. Emangnya kamu bisa pastiin kita gak ketemu kak Jongin?"

Mingyu mengusap tengkuknya. "Tapi aku gak bisa biarin kamu pergi sendiri."

"Ayolah, Mingyu-ya~ aku udah terbiasa sendiri kemana-mana, jadi kamu tenang aja."

"Oke. Aku turuti kemauan kamu. Tapi kalau ada apa-apa, langsung telepon aku."

"Iya bawel!"

"Aku mau jemput Eunha dulu."

Kalian penasaran, siapa Eunha? Dia gadis beruntung yang bisa memikat hati keluarga Mingyu.

Kami berbeda jalur. Aku keluar gedung dan hendak menuju halte sementara Mingyu ke arah parkiran tempat dimana mobilnya berada.

Sekolah Junghwan tidak terlalu jauh dari kampus ku. Tapi tetap saja harus menaiki bus untuk sampai disana karena aku tidak punya kendaraan pribadi seperti motor atau sebagainya terkecuali sepeda.

Menunggu sekitar lima menit, bus akhirnya datang. Aku pun segera naik dan mengambil tempat di samping seorang laki-laki bertopi hitam.

"Kak Chaeyeon?"

Stuck Misunderstood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang