45| Sebuah rasa sakit yang baru

329 62 47
                                    

Maap ini ada unsur underaged nya. Tenang, gak terlalu vulgar kok, percaya deh wkwk

—Stuck Misunderstood—

Padahal kandunganku baru jalan satu bulan lebih dua Minggu, namun aku rasa perutku kian membesar tak seperti hamil enam Minggu pada umumnya. Winwin bilang aku harus segera datang ke rumah sakit untuk memeriksa kandungan agar mengetahui kejelasannya lebih lanjut.

Dan disinilah aku. Duduk sendiri di kursi menunggu giliran dipanggil. Berbeda dengan beberapa perempuan lain yang datang ditemani oleh suaminya.

Apa kalian pikir aku cemburu, iri dan dengki? Jawabannya adalah.. iya. Aku juga ingin ditemani suamiku dan berbincang-bincang banyak sebelum mengetahui perkembangan anakku ketika diperiksa nanti.

Namun aku tak menyesal telah menyembunyikan ini dari Jaehyun. Aku justru bersyukur masih bisa mengandung disaat orang lain justru melakukan program kehamilan dengan persyaratan yang cukup sulit.

"Nyonya Jung Chaeyeon?"

"Iya, saya sus."

"Silahkan masuk ke dalam."

Aku mengikuti arahan dari suster. Ini pertama kalinya aku memasuki ruangan cek kandungan. Rasanya jantung berdegup kencang dan penasaran yang membuncah ketika seorang dokter tersenyum dan bertanya perihal apa saja yang aku alami semasa kehamilan satu bulan ini.

"Nyonya bisa berbaring di ranjang? Saya periksa USG transvaginal dulu ya."

Dengan takut, aku menaiki ranjang pasien. Dokter yang melihat tingkahku nampaknya terkekeh kecil.

"Rileks aja. Ini gak sakit kok." Tuturnya. Aku menarik dan menghela nafas saat perempuan berjas putih ini mengeluarkan alat pengecek kandungan.

Jangan kalian pikir aku tidak tahu apa yang akan dokter lakukan setelah ini padaku. Sebagai calon dokter, aku juga belajar tentang USG Transvaginal walaupun aku tak mendalami ilmu kebidanan.

Sebuah benda, akan dimasukkan ke dalam organ intimku dan dari sana aku bisa melihat bagaimana perkembangan anakku selama sebulan lebih ini.

Karena usia kandunganku masih kecil, jadi hanya dengan cara itu si janin bisa terlihat di layar monitor. Bukan USG seperti ibu hamil pada umumnya yang mengoleskan gel di atas perut lalu memeriksanya degan alat pendeteksi.

Saat benda itu berhasil memasuki vagina ku, rasanya sedikit nyeri. Namun itu tak berlangsung lama saat netraku menatap layar monitor yang terlihat gambar hitam putih kecil sedikit bergerak.

"Wah sayang sekali papanya gak bisa lihat si dedek ya."

"Kenapa dok?"

"Lihat nih, bayinya kembar. Masih kecil-kecil dan belum ada wujudnya. Mungkin sekitar empat sampai lima bulan lagi muncul organ-organnya."

"Anak saya.. kembar?"

"Hm. Ini alasannya kenapa kamu selalu merasa lapar di jangka waktu yang relatif singkat. Itu karena bayi yang kamu kandung jumlahnya ada dua."

Aku tidak bisa untuk tidak menangis. Keinginan Jaehyun terkabul. Dia benar-benar akan memiliki anak kembar!

"Mama jangan syok ya kalau nanti perutnya makin membesar dan bobotnya bertambah dua kali lipat dari kehamilan biasanya!" Seru dokter itu dengan senyuman yang berhasil menenangkan ku.

Stuck Misunderstood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang