48| Mengkhawatirkan Jaehyun

319 70 20
                                    

"Selamat pagi tuan putri. Mau sarapan sesuatu?"

Aku terbangun ketika sinar matahari menyorot dari celah jendela, saat gorden di buka oleh seseorang yang aku tak tahu siapa dia karena memakai topeng.

Ya. Lelaki yang ku ketahui bernama Jun itu akhirnya memberiku kamar untuk beristirahat dengan syarat tanganku harus di borgol yang terhubung dengan rantai panjang agar tak bisa kemana-mana dan siapapun datang pasti memakai topeng.

Tidak masalah. Setidaknya aku masih bisa tidur dengan posisi terlentang, walaupun tangan dan kaki sebelah kiri ku di borgol satu persatu dan dikaitkan pada tiang ranjang, aku tak masalah.

"Kau.. perempuan tiga hari yang lalu itu kan?"

"Hm."

Aku hanya mengangguk-angguk. Perempuan itu mengambil semangkuk entah apa isinya aku tidak tahu.

"Nih makan." Dia memberikan makanan itu padaku.

Aish.. aku alergi ikan! Kenapa dia memberiku bubur dengan rasa ini?

"Kenapa cuma di lihat? Kau gak suka?"

"Ada.. makanan lain?"

"Makanan lain?" Walaupun dia memakai topeng, tapi aku tahu kalau barusan ini di terkekeh sinis. "Kau ku beri makan aja seharusnya udah bersyukur!"

"Tapi aku gak bisa makan ikan."

"Jangan belagu! Makan yang ada!"

"Kalau gitu aku gak usah makan."

"Baiklah. Terserah apa mau mu. Mungkin kau gak sayang dua janin yang ada di rahimmu dan memilih egois kayak gini."

Tanganku refleks mengusap perut.

Benar katanya. Anak-anakku harus makan supaya bisa tumbuh dengan baik. Tapi kenapa harus bubur dengan toping ikan?

"Makan sekarang, Jung Chaeyeon!"

"I-iya." Dengan ragu, ku ambil mangkuk itu dan melahapnya dengan terpaksa. Sesekali aku menutup hidung karena baunya yang kerap kali membuatku mual.

Aku yakin sebentar lagi pasti wajahku memerah dan terus-terusan mual.

"Udah tiga hari ini aku mantau suamimu."

Gerakan bibirku yang tengah mengunyah terhenti, saat dia membahas tentang Jaehyun.

Apa mereka masih tetap mengincar suamiku?

"Wooahh, dia itu luar biasa ya? Setelah melepaskan mu begitu aja, dia bahkan gak nyariin kamu dan malah sibuk sama acara pernikahan yang bakal di laksanakan beberapa Minggu lagi."

Perempuan tanpa nama ini berjalan kesana kemari sambil bersedekap dada. "Aku baru sadar kau itu sangat bodoh. Kau masih mencintainya disaat dia aja gak ada perasaan apa-apa sama kamu?"

"Ya. Aku tahu aku bodoh."

"Tapi aku rasa. Jaehyun yang lebih bodoh karena gak pernah sadar akan perasaannya padamu."

"Apa?"

"Bukannya tiga hari yang lalu, Jun bilang kalau Jaehyun udah jatuh cinta sama kamu?"

"Enggak mungkin. Suamiku hanya mencintai Rosé."

"Itu kenapa aku bilang kalau dia gak benar-benar mencintaimu. Kau aja gak pernah sadar perhatian-perhatian yang Jaehyun berikan."

"Katakan yang jelas. Aku kurang paham."

"Ah udahlah. Capek ngobrol sama orang yang otaknya dangkal kayak kamu!"

Otakku yang dangkal, atau dia yang terlalu berbelit-belit?

Stuck Misunderstood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang