47| Mereka biadab

333 61 19
                                    

Siap gak? Bakal ada kejutan disini hehe seru dong? Ya iyalah! Dah ah kayak orang gila ngomong sendiri

Check it dot!

-Stuck Misunderstood-

Seingat ku, kemarin terjadi keributan antara aku dengan Jaehyun. Kemudian aku pergi menaiki taksi dan tak sengaja bertemu Dokter Kim lalu di bius sampai aku tak sadarkan diri.

Saat aku bangun, semuanya gelap. Aku tak bisa melihat apa-apa sekarang.

Apa.. aku mengalami kebutaan?

Ya ampun. Kaki dan tanganku pun tak bisa bergerak, namun anehnya aku dalam posisi duduk. Seperti ada tali yang mengikat.

"Oh, ternyata putri cantik kita udah bangun." Suara bariton seseorang terdengar jelas beserta gaungan nya.

Pasti sekarang kami ada di sebuah gua, gudang atau rumah kosong karena aku bisa mencium debu yang masuk ke dalam hidungku.

"Menurutmu habis ini apa yang bakal kita lakuin pada perempuan cantik yang ada di depan kita, Jun?" Suara halus perempuan tertangkap indera pendengarku.

"Terserah. Yang penting kita siksa dulu aja disini sampai berhasil membuat Jaehyun gila."

Lagi-lagi orang itu membahas tentang suamiku. Sebenarnya apa yang mereka inginkan dari Jaehyun?

"Dokter Kim. Aku memang gak tahu apa motif kamu menculik ku. Tapi aku gak akan pernah membiarkan siapapun menyentuh atau menyakiti suamiku!"

"Tunggu sebentar. Apa katamu? Dokter Kim? Supir taksi suruhan ku yang membawamu kemari?"

Tunggu. Kalau dia bukan dokter Kim Dong Jun, kenapa perempuan tadi memanggilnya Jun?

"Jadi kau kenal juga siapa lelaki itu?" Dia bertanya yang sudah pasti tertuju padaku.

"Kalau bukan dokter Kim, terus kamu siapa?"

"Aku? Orang yang menabrakmu dulu, ingat?"

"Menabrak ku?"

"Hm. Sampai kau berakhir koma waktu itu."

Ingatan membawaku pada kejadian beberapa tahun lalu. Dimana aku sempat tertabrak sebuah mobil ketika hendak menyebrang jalan dan terbaring koma selama hampir satu tahun.

Sayangnya ketika bangun, aku tak pernah melihat lelaki itu sampai keluar dari rumah sakit. Kak Jinyoung bilang, semua tagihan selama aku dirawat telah dibayar lunas. Dan saat itu aku bingung ingin berterima kasih karena pemuda tersebut mau bertanggung jawab atau kesal karena tak sempat bertemu.

"Ah.. kau yang membuatku akhirnya trauma saat menyebrang jalan."

"Aku kembali lagi. Tentunya untuk menyakiti mu yang kedua kalinya."

"Kenapa kau ingin membunuhku? Apa salahku padamu, tuan?"

"Kau masih belum sadar apa kesalahanmu, hm?" Dia mencengkram kuat daguku lalu menghempaskannya dengan kencang hingga pipiku tertoleh ke samping. "Seharusnya dulu ku tabrak aja perempuan ini sampai mati. Ternyata begitu selamat, dia enggak tahu diri."

Apa maksudnya barusan? Aku sangat-sangat tidak mengerti.

"Hei perempuan murahan, kau ingat aku?" Kini giliran si wanita yang bertanya. Tentu ku balas dengan gelengan karena aku tak bisa melihat wajahnya, jadi aku tidak tahu siapa dia.

"Dasar orang bodoh! Gara-gara kau aku jadi jatuh miskin dan kehilangan pekerjaan sekarang!"

"T-tunggu sebentar." Cegah ku ketika suara sendal hak tinggi perlahan mendekat. "Mungkin aku punya salah sama kalian sebelumnya. Tapi bisa kalian jelaskan apa kesalahanku terlebih dahulu, sebelum membunuhku?"

Stuck Misunderstood [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang