"Kamu bisa kesini sekarang gak? Aku butuh bantuanmu."
"Lima menit lagi, kelas gue selesai. Apa kakak bisa nunggu sebentar?"
Aku memang akan masuk kelas dua puluh menit lagi, dan temanku bilang dosen sedang izin jadi kemungkinan hanya mencatat materi serta kuis dan mengirimkan hasilnya lewat email.
"Oke. Tapi kamu langsung kesini ya! Aku di bawah pohon taman,"
Setelah mendapat persetujuan dari anak itu, panggilan akhirnya terputus dan aku memberikan ponselku pada Junghwan yang dimana sudah terhubung video call dengan Rosé.
"Junghwan mau ngelihat mommy kan?"
Anak itu mengangguk dan mengambil alih ponselku.
"Hello, handsome boy mommy!"
"Hi mommy! How are you today?"
"Mommy is good, how are you? Have you had breakfast?"
"Yes, mom! Bunda Chaeyeon made sandwiches for me. How about Mommy?"
"Mommy already ate earlier. "
"Mom, I really miss you. When will Mommy come home? "
Aku menatap ke arah anak ini sebentar. Memastikan bahwa Junghwan tidak menangis, dan beruntungnya si bocah hanya mengatakan rindu tanpa mengeluarkan air mata.
Sejujurnya, ini yang membuatku aneh. Junghwan sekalipun tidak pernah menangis ketika merindukan ibunya. Entah sudah terbiasa mandiri sejak kecil karena sering ditinggal Rosé kuliah atau terlalu banyaknya dia menghabiskan waktu bersamaku, balita yang tengah bertukar sapa via telepon itu tak pernah mengeluh ingin bertemu sang ibu saat tengah berpisah seperti ini.
"Okay, mom. I'll always remember that! Don't forget to always tell me. We'll call you again later, mommy!"
Sambungan telepon terputus dan tepat sekali Lucas datang dengan kedua kawan lainnya dan berdiri di hadapanku.
"Ada apa, kak?" Tanya Lucas.
"Boleh minta tolong?"
"Anak lagi?"
Aku mengangguk. "Tolong ya? Cuma dua mata kuliah, aja."
Lucas mencebik. "Gue sebenarnya mau jalan sama Doyeon hari ini."
"Ayolah, Cas. Cuma kamu yang bisa ku mintai tolong."
"Ask for help, kak? I can help you!" Ini Mark yang menawarkan diri, serta Jungwoo yang mengangguk-angguk seperti mengiyakannya.
Sebenarnya, mereka bertiga adalah adik tingkat ku. Kami saling mengenal saat Ospek Mahasiswa Baru di kampus, dan kebetulan kami sekelompok dengan aku sebagai senior pembimbing mereka, walaupun tidak satu jurusan.
Tapi dibanding Mark dan Jungwoo, aku lebih mengandalkan Lucas karena lelaki itu tidak sibuk seperti teman yang lainnya. Mark adalah Wakil ketua BEM, sedangkan Jungwoo menjadi Ketua HIMA jurusan. Jadi, Lucas pure have lots of free time.
"Emangnya kalian gak sibuk?"
"Aku bebas kak,"
"Jungwoo juga gak ada tugas."
"Ya udah karena anak dua ini bisa ngurus Junghwan, jadi gue cabut ya? Doyeon udah nunggu di parkiran."
"Bucin terus lo semoga cepet putus!" Desus Mark.
"Yeu, sirik aja jomblo!"
"Maaf ya Cas, aku nyusahin kamu terus bisanya."
"Santai kak, seharusnya gue yang minta maaf karena gak bisa ngejaga Junghwan hari ini. Next time nanti gue ajak main dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck Misunderstood [END]
FanfictionTerjebak dalam situasi seperti ini membuatku menyesal. Jaehyun ft. Chaeyeon