42| LAMPION HARAPAN

2.2K 216 277
                                    

Hai ketemu lagi sama RAFAEL. Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen ya🤩

Aku ngetik part ini sambil denger lagu yang di atas❣️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Aku ngetik part ini sambil denger lagu yang di atas❣️

====
"Aku pernah bercerita pada seseorang, tentang beratnya sebuah rindu, lalu ia berkata 'tenang rindu tidak seberat candu' kemudian aku berfikir, bagaimana dengan aku yang si pecandu rindu? Haruskah aku menghentikan candu ini? Di saat kamu benar-benar sudah melupakan aku?"

-Damara 6 tahun lalu-

====

Suasana sore hari sangat bersahabat, langit tampak cerah dengan matahari yang malu-malu untuk muncul dari balik awan. Damara melajukan sepedanya di kawasan kompleksnya dengan santai, sesekali mengusap keringat yang menetes di dahinya.

Tujuan Damara kali ini hanya taman, ia hanya ingin duduk sambil melihat para remaja kompleksnya yang sedang bermain basket, terkadang Saga dan Rafa juga ikut bergabung dalam permainan tersebut, dan Damara dengan senang hati memberikan semangat pada keduanya.

Sepeda berwarna pink dengan keranjang di depannya yang menaruh minuman dan boneka Kitty-nya terlihat lucu, Damara melebarkan senyumnya saat di rasa kerumunan orang yang bermain basket sudah terlihat.

"Saga!!" Panggil Damara membuat orang yang sedang mendribble bola tersebut mengalihkan pandangannya, dengan keringat yang sudah membanjiri baju basketnya Saga berjalan dengan santai ke arah Damara.

"Hai, Raa. Sama Kitty lagi?" Tanya Saga menatap Kitty—boneka Damara dengan terkekeh.

"Ish, Saga jangan remehin Kitty dong! Gini-gini dia selalu temenin gue!" Ucap Damara, bibirnya sudah mengerucut ke depan ia menatap Saga dengan pandangan kesalnya.

Saga terkekeh kembali. "Lo gak ada niatan beli boneka baru gitu?"

Damara memberikan botol minum yang berada di keranjang sepedanya pada Saga. "Nih minum! Gue sama sekali gak ada niatan buat ganti ini boneka, sampai kapanpun!"

"Ck, seterah lo dah!" Damara tertawa ringan, matanya menjelajahi seisi lapangan tetapi orang yang di cari tidak terlihat sama sekali.

"Cariin siapa?" Tanya Saga saat melihat gelagat Damara.

"Rafa," gumam Damara pelan, matanya masih terus mencari keberadaan Rafa.

"Percuma, dia belum datang." Damara langsung mengalihkan pandangannya pada Saga.

"Tumben?" Tanya Damara heran.

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang