30| HILANGNYA RASA PERCAYA

3K 228 510
                                    

SELAMAT MEMBACA🤟❣️

Kalau ada typo atau penulisan yang salah langsung comment aja ya‼️

Ku hampiri
Jalan yang kita lewati
Setiap hari kita disini

Ku menanti
Hadirmu untuk kembali
Hanya kenangan
Yang tersisa disini

Namun sekarang kau telah pergi
Dan ku yakini kau takkan kembali

Mungkin hari ini
hari esok atau nanti
berjuta memori yang terpatri
Dalam hati ini

Mungkin hari ini
hari esok atau nanti
tak lagi saling menyapa
Meski ku masih harapkanmu

Play list : Mungkin hari ini esok atau nanti // Anneth

====

Levin berjalan mundar-mandir di dalam kamarnya, sedangkan Berlian hanya diam menundukkan kepalanya. Tidak ada yang bersuara, hanya keheningan yang menyapa mereka berdua.

"Mas harusnya jangan ngomong kaya gitu." Akhirnya Berlian angkat suara dengan nada pelannya.

Levin menatap Berlian sejenak, kemudian duduk di samping Berlian. "Maaf, Mas emosi."

"Kalau Mas kaya gitu sama aja bikin Rafael makin benci Aku Mas!" Ucap Berlian dengan mata sebabnya.

"Mas gatau lagi harus apa, perusahaan Mas sedang dalam masalah dan yang bisa bantu cuma—"

"Mas Revan?" Tanya Berlian sambil menatap suaminya dalam.

"Mas nggak ada pilihan lain, dia bisa bantu perusahaan Mas, tapi dengan cara menjodohkan Rebecca dan Rafa." Levin mengacak-acak rambutnya kasar.

"Tapi bisa kan ga bawa-bawa Damara?" Tanya Berlian, Levin diam menundukkan kepalanya.

Berlian menghela napas lelah.

"Damara emang nggak kenal aku Mas, tapi aku tau Damara bawa energi positif buat Rafa, dan kamu Mas—" tunjuk Berlian pada Levin. "Bisa saja buat Rafa benci Damara, kerena tuduhan konyol kamu!"

Levin menatap tajam Berlian. "Semua yang Mas bilang sepenuhnya benar, gara-gara gadis itu Rafa hilang ing—"

"Jangan ungkit itu Mas!" Potong Berlian menatap balik Levin.

"Kenapa? Memang benar kan gadis itu biang masalah!" Nada sinis keluar dari bibir Levin membuat Berlian menggelengkan kepalanya, tidak menyangka.

"Egois!" Levin langsung menatap Berlian datar, Berlian bergerak bangun dan mulai melangkah keluar kamar.

"Aku tidur di kamar tamu, dan Mas pikirkan baik-baik apa yang tadi Mas ucapkan!" Berlian menutup pintu dengan kencang membuat Levin terlonjak kaget.

"Maafin Papa Rafa, Papa akan tetap menjalankan perjodohan ini." Gumam Levin sambil memejamkan matanya.

Ia juga sama lelahnya.

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang