12| PASAR MALAM

4.9K 381 1.5K
                                    

Apa kabar semuanya? Pada sehat kan?

Sebelumnya mau ngucapin makasih banyak buat 4k ILY GOCENG TAH🖤🖤

"Ini awal menuju bahagia atau awal menuju luka?"

Happy reading ⚠️
___________

"Ini atau ini?" Tanya Damara sambil memegang beberapa baju.

"Engga dua-duanya," Damara melempar kedua baju tersebut ke atas kasur kemudian mulai mengubek-ubek isi lemari lagi.

"Yang ini aja apa ya?" Tanya Damara kepada diri sendiri, "Ih tapi jelek ga si?" Damara melempar bajunya lagi ke atas kasur.

Mungkin Damara tidak sadar bahwa separuh dari isi lemarinya sudah berpindah ke atas kasur, sejak tadi Damara di buat pusing oleh baju yang akan dia kenakan karena Rafa tidak memberitahu kemana mereka akan pergi.

"GUE PUSING!!!" Teriak Damara dengan membanting dirinya ke atas kasur.

Brak!!

"YAALLAH INI KAMAR ABIS KENA GEMPA BUMI?" Tanya Bunda sambil berkacak pinggang.

"Eh Bunda nanti aku beresin ko Bun," Seru Damara sambil cengengesan.

"Lagian kamu ngapain si? Satu lemari kamu keluarin isinya!" Tanya Bunda seraya duduk di samping Damara.

"Itu Bun anu..mau..tapi Bunda ga bakal marah kan kalau aku bilang?" Tanya Damara memastikan.

"Emang kamu mau ngapain sampe bilang gitu? Mau dugem?!" Tanya Bunda ngotot.

"Ih Bunda mah suka asal ngomong, orang Damara mau jalan sama Rafa," Ucap Damara dengan memelankan kata terakhir.

"Bhuahahahahah tenang aja kali, Bunda juga pernah muda pernah ngerasain rasanya pusing milih baju buat pergi sama doi. Sini deh Bunda bantu pilihin dijamin Rafa pasti ga kicep."

Rossalia-Bunda Damara berjalan ke luar kamar.

"Bun katanya mau bantuin pilih baju ko malah pergi?" Tanya Damara bingung.

"Bentar, kamu tunggu aja di sini!" Teriak Bunda dari luar.

Damara hanya diam memandangi pintu kamarnya sesekali melihat ponselnya yang dari tadi tidak ada notifikasi.

"Bun ko lama banget?!" Teriak Damara dari dalam kamar.

"Bentar ini baru ketemu bajunya," Jawab Bunda dengan teriakan juga, rumah berasa hutan emang.

"Nih kamu pake baju ini aja," Ucap Bunda sambil menyodorkan baju yang berada di tangannya.

"Bunda serius aku pake baju kaya gini?" Tanya Damara tidak nyakin.

"Serius banget, dah buru mandi! Jam berapa di jemputnya?" Tanya Bunda.

"Jam 7."

"YAALLAH BURUAN MANDI INI UDAH JAM SETENGAH 7 KUMAHA SI DAMARA TEH!!" Teriakan dari Bundanya membuat Damara buru-buru lari memasuki kamar mandi.

Setelah melakukan ritual mandinya Damara mulai memoles wajahnya dengan bedak bayi dan liptint agar bibirnya tidak terlihat pucat.

Tring!

Kang urut😈
Lm! Gue dh d bwh.

"RAFA UDAH DI BAWAH?! ANJIR GUE HARUS APA? GUE DEG-DEGAN, TAHAN TARIK NAPAS BUANG TENANG-TENANG. JANTUNG GUE KENAPA SI?!" Teriak Damara seperti orang gila.

Ceklek!

"Ngapain kamu? Buruan Rafa udah nunggu di bawah, ih si Rafa teh ganteng pisan ya Ra," Ucap Bunda dengan mata berbinar.

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang