35| CEMBURU? BILANG!

2.9K 270 535
                                    

SELAMAT MEMBACA 🤟❣️

Kalau ada typo atau penulisan yang salah langsung comment aja ya‼️

====

"Mengelak dari rindu aja susah, apalagi mengelak dari cemburu?"

====

Damara berlari mengelilingi lapangan sembari menyeka keringatnya yang turun memenuhi dahinya. Hari ini, kelasnya sedang melaksanakan pelajaran olahraga dan tadi, Pak Agung menyuruh mereka semua untuk berlari mengelilingi lapangan sebanyak tiga putaran.

Karena jam olahraga di tengah hari bolong dan di tambah cuaca yang panas membuat sebagian kaum hawa mengeluh, terutama Zara yang sedari tadi mengeluh tidak jelas, sampai-sampai kuping Damara memerah karena mendengar suara nyaringnya.

"ADUH PAK SAYA CAPE BANGET PAK! KAKI SAYA BERASA GA NAPAK DI BUMI!" Keluh Zara sambil mengusap keringat yang menetes di dahinya.

"Heh kaleng rombeng! Lo mending lari dulu yang bener, lo dari tadi lari nyenggol-nyenggol gue terus kampret!" Ucap Ucup sambil menjitak pelan dahi Zara.

"ADUH UCUP INI BUKAN WAKTUNYA LO NGOMEL-NGOMEL! PAK INI SKINCARE SAYA NANTI LUNTUR PAK!" Keluh Zara lagi membuat ucup memutar bola matanya.

"Lari aja Zar, kamu segala mikirin apa tadi sikin kere, sikin kere naon eta Bapak gatau! Cepet lari!!" Perintah Pak Agung membuat semuanya menambah kecepatan larinya.

"Pak ini udah 3 putaran lho?! Kalau saya pingsan gimana?" Teriak Zara lagi dengan nada kesal.

"Kalau kamu ngomong gitu tandanya kamu gak bakal pingsan, emang Bapak gatau, kamu baru lari dua putaran! Lari lagi seputaran abis itu kalian semua bisa baris seperti tadi!"

Setelah berlari tiga putaran semua berbaris seperti awal, Pak Agung menyuruh semuanya untuk duduk terlebih dahulu dan mengistirahatkan badan dengan meluruskan kedua kakinya, supaya tidak kram.

Damara mengambil ikat rambut yang ada di pergelangan tangannya, menguncir asal rambutnya supaya menghilangkan rasa gerah yang di rasanya.

"Gila ini panas bener-bener panas oy!" Ucap Zara mengambil daun kering yang ada di sampingnya dan di jadikan kipas.

"Iya, parah gue aja gak kuat Zar!" Tambah Damara dengan mengibas-ngibaskan bajunya.

"Kalian aja yang lebay!" Sahut Ucup di belakang mereka, membuat Damara dan Zara menatap tajam sang pembicara.

"Eits, selow dong tatapannya. Berasa mau di terkam dua singa betina gue!" Lanjut Ucup sambil menggaruk tengkuknya.

"UCUP!!" Teriak Damara dan Zara bebarengan, membuat seluruh perhatian mengarah padanya.

"Damara! Zara! Ari kalian malah ngagorowok! Bapak pan suruh istirahat dulu lain ngagorowok!!" Omel Pak Agung membuat Damara dan Zara saling terdiam.

Jangan heran, sebenarnya Pak Agung ini asli Jawa tengah, karena sudah besar di wilayah yang rata-rata banyak berbicara bahasa Sunda, akhirnya Pak Agung terbawa dan bisa berbahasa Sunda, ya walaupun masih campur aduk.

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang