Udah siap buat baca? Ok selamat membaca semuanya 🧚
__________
Rafa memarkirkan motornya di depan garasi rumahnya tanpa memikirkan bajunya yang masih basah Rafa menghampiri halaman rumahnya yang tersedia bangku untuk duduk. Ia menghela napas panjang lalu mengacak rambutnya dengan kasar penyebabnya hanya satu, Damara.
"Kamu baru pulang Raf? Kok baju kamu basah kuyup kaya gini?" Rafa langsung menegakan tubuhnya, kala suara Berlian menyapa gendang telinganya.
Berlian langsung duduk di samping Rafa tanpa di suruh Berlian menaruh handuk di pundak Rafa. "Biar kamu gak kedinginan."
Rafa masih membisu tidak menjawab dan tidak menolak pemberian Berlian.
"Kamu ada masalah ya? Kalau ada yang mau di ceritain, sini cerita sama Mama. Anggap Mama temen kamu ya?"
Rafa tetap diam, ia malah menatap objek lain dari pada objek di sampingnya.
"Damara apa kabar ya? Jujur Mama kangen banget sama Damara. Mama juga kangen liat kamu senyum-senyum sendiri kalau habis main sama Damara." Berlian menatap Rafa yang sedari tadi masih membisu.
"Rafa, kesalahan Mama di masa lalu memang fatal tapi Mama sudah mendapatkan karma, nak. Mama gak akan bisa hamil sampai kapanpun, sekarang cuma kamu anak satu-satunya Mama."
Rafa memejamkan matanya. Anggi —Bundanya Rafa mengalami kecelakaan tunggal karena melihat Levin sedang berselingkuh dengan Berlian sekertaris Ayahnya di kantor.
Saat Anggi di katakan meninggal dunia dari situ Rafa menaruh rasa benci kepada Levin serta Berlian, hingga saat ini rasa itu masih ada.
Berlian menatap Rafa yang dari tadi hanya diam, kemudian Berlian tersenyum tangannya bergerak mengusap rambut Rafa.
"Mama masuk ke dalam dulu, kamu jangan lupa ganti bajunya nanti masuk angin."
Rafa hanya diam memandang punggung ibu tirinya yang semakin jauh, ia memegang dadanya yang terasa nyeri.
Sialan! Kenapa rasanya sesakit ini?
====
Matahari sudah memancarkan sinarnya, bahkan suara ayam sudah terdengar pertanda pagi sudah tiba dan Damara sama sekali tidak bisa tidur, ia diam dengan mata terbuka dan menatap langit-langit kamarnya.
"Kayanya gue gila," gumam Damara. Ia terus memegangi bibirnya dengan muka datarnya.
Lalu ia terkekeh. "Beneran gila gue."
Damara langsung duduk, ia mengacak-acak rambutnya dengan kesal, bayangan Rafa yang kemarin mencium dirinya terus berputar-putar di dalam benaknya di tambah suara Rafa dengan nada rendah yang ... Arghhh membuat badan Damara merinding disko.
Tapi sumpah! Yang kemarin itu susah di lupain, oke stop Damara jangan mikir yang macem-macem.
Damara bergegas ke kamar mandi untuk mandi, setelah selesai Damara langsung turun ke bawah.
Karena hari ini weekend Fahmi pasti berada di rumah, ia akan membuatkan sarapan untuk Fahmi.
Membuka kulkasnya yang sudah terlihat kosong dan hanya ada beberapa telur serta sosis, kemudian ia berfikir sejenak apa yang harus ia masak. Nasi goreng!
Sarapan menggunakan nasi goreng sungguh nikmat, apalagi di santapnya pas masih anget-angetnya beuh! Jadi laper.
Setelah selesai menghidangkan nasi goreng di meja makan pintu kamar Fahmi terbuka menampilkan Ayahnya yang sudah segar habis mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL (COMPLETED)
Teen Fiction-Mengenalmu adalah suatu kebersamaan yang sempurna- Rafael Luccero. Cowo berparas tampan yang menjadi salah satu orang yang disegani di SMA Nusantara, ketua dari geng WARLOCKS yang mempunyai motto keren tapi mematikan. "Ketika kita melakukan yang be...