SELAMAT MEMBACA 🤟❣️
Kalau ada typo atau penulisan yang salah langsung comment aja ya‼️
Absen dulu yuk, jam berapa kalian baca cerita ini?🌈
====
"Kebahagiaan itu selalu ada, meskipun dengan perlakuan yang sederhana"
====
Pagi hari ini di rumah Damara, ah—lebih tepatnya kamar Damara yang sudah seperti kapal pecah ini di isi dengan suara keluhan seorang gadis yang sedang sibuk mengeluarkan isi lemarinya demi mencari baju yang cocok untuk dia pakai hari ini.
Di dalam kamar tentu bukan hanya Damara saja, ada Loli yang sedang tidur di karpet berbulu, dan ada Zara yang sedari tadi senantiasa membantu Damara memilih baju.
"Ini aja apa Zarr?" Damara menunjukkan baju dress untuk acara kondangan kepada Zara.
"Lo gila?!"
"Abisnya gue bingung!" Jerit Damara sambil menidurkan dirinya di kasur yang sudah penuh dengan tumpukan baju.
"Baju lo pada bagus Raa, tinggal pilih doang kenapa harus pusing sih?" Tanya Zara menyusul Damara untuk tiduran di sampingnya.
"Gue harus cantik Zarr!" Tekad Damara kuat.
"Lo gak sadar kalau lo udah cantik banget?!"
"Ish lo jangan gitu dong, gue anggap ini momen spesial gue Zarr, gue mau aja gitu berpenampilan beda, biar bisa kasih kesan yang manis gitu," jelas Damara sambil menatap langit-langit kamarnya.
"Yaa-yaa-yaa, sebagai seorang sahabat yang baik gue bakal bantu pilihin lo baju, lo tinggal duduk manis aja di sini, oke?"
Damara menganggukkan kepalanya, melihat Zara yang berjibaku dengan tumpukan baju-baju.
"Gimana kalau ini?" Tanya Zara membawa baju tersebut ke arah Damara.
Damara mengambil alih baju yang berada di tangan Zara, membawanya ke depan cermin dan memanut dirinya sendiri.
"Kayanya cocok!" Ucap Damara antusias.
"Sebenarnya lo mau kemana sih? Pagi buta gini gue udah di telepon, gak kira-kira anjir. Liat tuh si Loli kebo banget gak bangun-bangun!"
"Ish lo tau kan Zar, Ayah gue lagi ada masalah di kantornya jadi dia harus keluar kota, nah gak mungkin juga Ayah gue keluar kota sendiri, ya dia ajak Bunda gue lah!" Jelas Damara sambil mengambil handuk yang ia jemur di balkon kamarnya.
"Udah janjian kan? berangkat jam berapa?" Tanya Zara lagi sambil mencomot gorengan risol yang berada di atas meja belajar Damara.
"Udah, jam 10." Terang Damara santai.
"Bego, mandi cepetan sekarang udah setengah 10 anjrit!"
"DEMI APA ZARA?!"
"Demi gue cinta sama Ra—" Zara langsung memberhentikan omongannya.
"Raa siapa hayo? Radit ya?" Goda Damara sambil menaik turunkan alisnya.
"Raa— Rambo! Ayam Atok di Upin-Ipin, gila sih gue sayang banget sama dia!" Ucap Zara dengan gugup. Damara memandang Zara geli, hadeh! Bilang ke Damara jangan gengsi tapi sendirinya gengsi mau ngakuin perasaan, yaudah terima nasib cuma dapet Sebastian. Sebatas teman tanpa kepastian.
"Udah Raa mandi, lo mau telat?!" Celetuk Zara sambil mengambil satu risol lagi.
"Yak enggak lah, papay mau mandi!" Pamit Damara sambil melambaikan tangannya, kaya mau kemana saja. "Oh iya Zar, gue lupa. Jadi gini Zar kalau lo sayang Radit bilang langsung ya, biar dapet kepastian!" Lanjut Damara sambil menutup kencang pintu kamar mandi, sebelum Zara melempar sendal rumahan ke arah Damara.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL (COMPLETED)
Teen Fiction-Mengenalmu adalah suatu kebersamaan yang sempurna- Rafael Luccero. Cowo berparas tampan yang menjadi salah satu orang yang disegani di SMA Nusantara, ketua dari geng WARLOCKS yang mempunyai motto keren tapi mematikan. "Ketika kita melakukan yang be...