Extrapart : HAPPY BIRTHDAY DAMARA!!
_______
"BALONKU ADA LIMA ..."
DOR!
Semua perhatian langsung mengarah pada Radit. Ia tidak sengaja memecahkan satu balon dengan bokongnya. Rafa memandang balon itu dengan tatapan nanar pasalnya balon tersebut di tiup tidak menggunakan alat pompa balon tetapi dengan tenaga mulutnya.
"Dit, gue cape." Rafa bergumam pelan.
"SUMPAH RAPA! DIDIT GAK TAU ADA BALON, SIAPA YANG TARO BALON DI SITU HAH?!" Radit malah menyalahkan orang yang meletakan balon tersebut, padahal memang di sekeliling mereka di penuhi oleh balon.
"Lagian lo duduk gak liat-liat," ucap Ferro menyalahkan Radit.
"Ehhh jangan salahin gue lah, salahin aja pantat gue ngapain dia duduk gak liat-liat!" Bela Radit pada dirinya sendiri.
"Lo kira pantat lo punya mata hah?!"
"Punya lah gue kasih mata-mataan boneka!" Jawab Radit santai.
Saga memutar bola matanya, ia melepaskan balon yang sedang di tiup. "Gue cape anjing, cepet selesaiin gue mau istirahat abis ini!"
Berlian tiba-tiba datang membawa nampan yang berisi makanan dan minuman, ia meletakan di meja yang berada di ruang tamu.
"Silahkan di nikmati makanannya, Rafa ini gimana sih masa teman-temannya gak di kasih makan sama minum!" Berlian menyentil telinga Rafa, bukannya merasa sakit Rafa malah tertawa sambil mengusap telinganya.
"Biarin mereka kelaparan, Maa." Berlian tertawa mendengar penuturan anaknya. Sedangkan ketiga temannya menatap Rafa penuh kemusuhan.
"Yaudah silahkan di nikmati makanannya, Tante mau ke belakang dulu ya." Pamit Berlian ia mengelus pelan rambut Rafa lalu melangkah pergi.
"MAKASIH TANTEE!!" Teriak Radit sambil mengambil brownies rasa cokelat yang sudah tersedia di meja.
"Kebiasaan dah kalau udah liat makanan lupa segalanya!" Sindir Ferro saat melihat Radit yang sudah anteng dengan makanannya.
"Sirik aja lo, kalau mau bilang nih gue kasih gratis!" Radit menyodorkan piring yang berisikan brownies cokelat itu.
"Heh ini bolu punya Rapa bukan punya lo, main ngaku aja!" Ferro mengambil satu brownies dan saat di makan —emm rasa cokelatnya langsung lumer di mulut.
"Anyingg, enak pisan. Bikinan emak lo Rap?" Tanya Ferro seraya menatap Rafa yang masih berusaha meniup balon.
"Iyalah, masa gue!" Jawab Rafa kemudian mulai meniup kembali balonnya.
Saga melirik sekelilingnya, menatap sudah banyak balon yang berserakan di ruang tamu Rafa. "Raf kayanya segini udah cukup deh!"
Rafa yang sedang mengikat balonnya melirik ke arah Saga. "Belom, Gaa."
"Astaga Rafa, lo mau bikin balon seberapa banyak sih? Mau ngalahin film up yang rumahnya terbang pake balon itu?!" Saga yang sudah kesal pun langsung berdiri dari duduknya.
"Sabar Gaa, sabarr orang sabar di sayang Senja. Kalau Senja udah gak sayang lo ya itu namanya nasib, siapa suruh di sia-siakan!" Terang Radit membuat Saga menggeram bak singa.
Saga mengatur napas untuk meredakan emosi, kemudian ia tersenyum tipis ke arah Radit dan mulai kembali meniup balonnya.
"Ngemeng-ngemeng Rapp, lo udah bilang Damara kalau kita kasih suprice?" Tanya Radit dengan mulut yang sedari tadi tidak berhenti makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL (COMPLETED)
Подростковая литература-Mengenalmu adalah suatu kebersamaan yang sempurna- Rafael Luccero. Cowo berparas tampan yang menjadi salah satu orang yang disegani di SMA Nusantara, ketua dari geng WARLOCKS yang mempunyai motto keren tapi mematikan. "Ketika kita melakukan yang be...