25| MEMORI MASA LALU

2.8K 240 559
                                    

Hai... Ada yang kangen sama RAFAEL?

Jangan lupa vote sama komen ya, itu berharga banget buat aku✨

Selamat membaca masa lalu 'mereka'

****

6 tahun yang lalu.

Gadis cantik dengan rambut sebahu serta bandana pink yang menghiasi kepalanya sedang berjalan di pinggir trotoar sambil memakan es krim vanillanya, sesekali menengok ke sebelah kanan jalan raya yang tampak ramai dengan kendaraan yang berseliweran.

"Ale-ale tungguin aku!!" Teriak bocah lelaki sambil berlari dengan kedua tangannya menenteng sepatu yang belum sempat ia pakai.

"Ale aku bilang tungguin aku!!" Gadis itu memutar bola matanya malas, "Ngapain aku tungguin kamu? Kamu aja tadi ngumpetin pulpen Hello Kitty aku! Aku masih marah ya sama kamu!"

Ya, gadis itu Damara Vale Axella. Ale ... Adalah panggilannya semasa kecil yang bocah lelaki ini beri padanya.

"Kamu jangan marah dong, kan aku udah beliin kamu es krim. Masa masih marah juga?" Lelaki itu berusaha menyamai langkah kaki Damara.

"Kamu jangan ikutin aku El!" Ucap Damara penuh penekanan.

"Ale ... Aku minta maaf lagi deh, asal kamu jangan cuekin aku kaya gini!" Damara masih senantiasa asik dengan es krimnya, sesekali melirik ke sebelahnya dengan pandangan kesal, tau bocah lelaki itu masih setia mengikuti.

"Ell jangan ikutin aku terus!" Titah Damara sambil menghentakkan kakinya kesal.

"Aku bakal terus ikutin kamu! Lagian juga rumah kita sampingan, kita bisa pulang bareng," Ucapnya dengan penekanan.

"Tapi aku nggak mau!"

"Yaudah siniin es krimnya!" Pinta lelaki itu sambil menyodorkan tangannya.

Damara menatap kesal pada bocah lelaki yang ada di depannya ini, "Tadi kan kamu yang beliin ini buat aku, tapi kenapa sekarang kamu minta lagi? Mau lidah kamu terbalik?"

"Ih jangan sampai dong, serem tau! Aku sih nggak papa es krim itu buat kamu asal kamu jangan marah sama aku, serius deh bukan aku yang ngumpetin pulpen Hello Kitty kamu." Jelas lelaki itu sambil mengangkat tangannya membentuk peace.

Damara tidak percaya!

"Tapi pulpennya ada di dalam tempat pensil kamu, udah deh kamu ngaku aja!"

"Bukan aku yang ngumpetin tapi Saga!"

"Enak aja lo nuduh gue! Boong Lee si El tuh yang ngumpetin pulpen lo!" Sahut Saga dari arah belakang membuat kedua orang yang mengenakan seragam putih biru itu menoleh secara bersamaan.

"Gue liat lo yang naro pulpen itu di tempat pensil gue anjir!"

"Asal nuduh lo, gue liat pake mata kepala gue sendiri lo yang ngumpetin. Bilang aja mau dapet perhatian Ale!" Ucap Saga sambil memutar bola matanya.

"Tanpa lakuin kaya gitu juga gue udah dapet perhatian Ale kali!"

"Halah, lagian kalau suka bilang ngapa Ell, susah bener bilang suka."

Damara diam dengan mulut terbukanya, maksudnya El menyukainya? Tidak mungkin! Orang sedari kecil ia sudah bersahabat, mana mungkin kan El menyimpan perasaan lebih pada Damara?

"Gila aja! Gue sama Damara sahabat!"

"Rafael ... Rafael mana ada sahabat yang perhatian lebih dari batas sahabat?" Rafael diam menatap Saga kesal.

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang