36| HAPPY WITH RAFA

2.8K 228 402
                                    

SELAMAT MEMBACA 🤟❣️

I hope you like🌈

Kalau ada typo atau penulisan yang salah langsung comment aja ya‼️

====

Pagi hari menyapa dengan indah
Ku tersenyum melihat kau masih lelah
Sudah dengan berbagai cara
Agar tak terlewatkan hari yang indah

Banyak hal yang tlah kita lewati
Di setiap harinya

Denganmu ku mengerti arti cinta
Arti cinta sesungguhnya
Tumbuh di setiap saat
Dan mengerti makna cinta
Makna cinta yang abadi
Kan kujaga cinta ini

Playlist : Makna Cinta // Rizky Febian

====

"Kadang kita terlalu banyak memikirkan kebahagiaan, tanpa kalian sadari kebahagiaan itu ada dalam hati kita sendiri."

====

Pulang sekolah memang sudah menjadi surga dunia sekali bagi para murid SMA Nusantara, dimana penat, letih, lesu langsung menghilang jika sudah terdengar bunyi bel penanda berakhirnya pelajaran.

Siswa maupun Siswi hilir mudik berlarian keluar kelas seperti keluar dari sel penjara yang sudah di kurung bertahun-tahun lamanya.

Tapi tidak dengan Rafa, justru ia masih anteng duduk sambil memainkan ponselnya, di temani dengan Radit dan Ferro yang sedang mabar game online.

"Gimana Rap?" Tanya Radit dengan mata yang fokus pada game onlinenya.

"Apanya?"

"Saran Didit tempo lalu, udah Rapa lakuin?" Tanya Radit lagi.

"Udah, bener kata lo. Gue gak seharusnya benci ke dia, bukti aja belum gue pegang sepenuhnya. Gue harus cari dulu, kenapa bokap gue bohongin gue tentang Damara." Jelas Rafa sambil asik dengan ponselnya.

"Nah chakep, ini baru bos Didit. Pemimpin besar geng Warlocks!" Sahut Radit bangga.

"Hm." Rafa hanya menjawab Radit dengan gumaman.

"Terus, Rapa gak ajak dia pergi ke sesuatu tempat, gitu?"

"Ajak."

"Kemana? Kemana?" Tanya Radit ingin tahu.

"Kepo."

"SIALAN!"

"BANGSAT!!"

Umpat Radit dan Ferro dengan bebarengan membuat Rafa menatapnya menaikkan alisnya.

"Bukan ke lo, ini gamenya kalah. Sialan Radit lo bukan bantu gue malah main kabur aja!" Amuk Ferro pada Radit yang sedang cengengesan.

"Darah gue tinggal dikit, ya gue kabur aja!" Sungut Radit membela diri.

"Kita ini team men, lo harusnya bantu gue dong!"

"Kalo mati dua-duanya, siapa yang jaga turret bego! Mending ngorbanin satu nyawa!" Bela Radit pada dirinya sendiri.

Rafa mengabaikan kedua orang tersebut memilih membuka room chat Damara, Rafa meringis saat melihat ratusan pesan Damara yang tidak ia baca.

Rafa menertawakan dirinya yang sangat bego, ego manusia memang cenderung melihat apa yang mereka lihat sebagian, tidak mau membuka mata dan telinga untuk mendengar kebenaran, dan Rafa hanya melihat dari sudut pandang orang. Itu kesalahannya.

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang