19| JANJI DI BAWAH BULAN

3.6K 277 680
                                    

Jangan jadi silent readers ya🌈

"Kalau bulan bersembunyi di dalam gelapnya langit malam dengan gemersik angin yang menerpa, lalu bagaimana aku membisikan cinta?"

-------------

Damara sampai rumah dengan selamat, dan tentunya di antar oleh Rafa, ia merasa malu karena telah overthinking terhadap Rafa.

Damara menundukan kepalanya saat Rafa ikut turun dari motor besarnya dan berjalan mengejar Damara.

Baru saja tangan Damara hendak membuka handle pintu Rafa sudah mencengkalnya membuat Damara terkejut dan secara tidak sengaja menepis tangan Rafa.

"Eh maaf tadi kaget," Jelas Damara saat melihat Rafa memandangnya tanpa berkedip.

Jangan tanya muka Damara seperti apa, yang jelas sedari tadi muka Damara sensitif seperti pantat bayi.

"Lo masih kesel sama gue?" Pertanyaaan Rafa membuat Damara kembali mengingat yang terjadi selepas aksi perang rambut.

"BERHENTI ATAU GUE LAPORIN BK?!" teriakan Rafa dengan suaranya yang bass membuat ketiga cewek tersebut melepaskan jambakannya masing-masing.

"Rafa Aku abis di pukulin sama kedua cewe gila itu!" Adu Rebecca pada Rafa yang sama sekali tidak di hiraukan oleh Rafa.

Justru Rafa malah melewati Rebecca tanpa menolehkan wajahnya sama sekali, ia terus berjalan ke arah Damara lalu berhenti pada saat ujung sepatu Rafa mengenai ujung sepatu Damara, bisa di bayangkan sedekat apa mereka?

"Lo bau...." Ledek Rafa sambil mengelap hidung Damara yang mengeluarkan sedikit darah akibat tamparan kencang Rebecca.

"Hidung lo juga berdarah, kenapa nggak sekalian guling-guling di lapangan aja? Biar makin rame yang nonton," ocehan Rafa sambil membereskan rambut Damara yang sudah mengembang seperti singa.

"Bener-bener mirip singa, sama kaya boneka yang gue kasih ke lo. Mirip kan?" Tanya Rafa sambil mengangkat alis satu.

"Beong," Cicit Damara pelan.

"Beong? Siapa?" Tanya Rafa lagi.

"Nama bonekanya."

"Kenapa nggak Damara aja?" Tanya Rafa sambil tersenyum tipis.

Mencairkan suasana.

Damara mengangkat kepalanya, ketika itu juga pandangan mereka bertemu hanya saling diam tidak ada yang bicara.

"Gue kesel sama lo," Ucap Damara sambil menatap lekat Rafa.

"Kenapa kesel ke gue?" Tanya Rafa bingung.

"Lo batalin berangkat bareng gue, tapi lo berangkat bareng Rebecca!" Jawab Damara dengan kesal dan suara yang pelan.

Rafa menahan tawanya dengan menutupi mulut nya dengan tangan, "Lo salah paham!" Jitak Rafa pada kening Damara.

"Salah paham gimana Rafa!" Bentak Damara dengan nafas yang tidak teratur.

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang