Sibuk.
Satu kata yang mendeskripsikan Damara. hari ini Sma Nusantara sedang mengadakan class meeting, setelah melewati dua minggu ujian untuk kenaikan kelas akhirnya hari ini Damara terbebas dari soal-soal yang membuatnya pusing tujuh keliling.
Damara berjalan di koridor kelas dengan tergopoh-gopoh sambil membawa kantung plastik besar yang berisi nasi padang, dengan card holder yang menggantung di lehernya, dan baju putih abu-abu yang sudah terlihat kusut serta rambut yang sudah keluar dari ikatannya.
"Ra, mau gue bantu?" Tawar Loli sambil mensejajarkan langkah kakinya.
"Eh ... Boleh, bantu bawa plastik ini deh, isinya ada nasi buat anak-anak kelas kasian belum pada makan," jelas Damara yang mendapatkan anggukan dari Loli.
"Abis ini jadwalnya apa Ra?" Tanya Loli membuka percakapan.
"Kayanya si ishoma dulu, abis gitu lanjut sparing futsal," Jelas Damara
"Kelas kita lawan kelas siapa?"
"Lawan kelas Ipa 6."
"Kelas Rafa dong?" Tanya Loli antusias yang membuat Damara menatapnya bingung.
"Ii-ya."
"Ra lo sekarang kaya menjauh dari gue sih?" Pertanyaan Loli membuat Damara terdiam.
"Menjauh? Bukannya lo yang sok sibuk ya? Tiap di ajak main pasti ada aja alasan lo nolak, setiap di ajak kumpul di kelas lo suka buru-buru keluar kelas. Siapa di sini yang menjauh?!" Dan sayangnya ucapan itu hanya bisa Damara ungkapkan di dalam hatinya.
"Perasaan lo aja kali," Jawab Damara singkat.
Setelah itu tidak ada pembicaraan lagi, Loli dan Damara sama-sama terdiam. Memasuki kelas yang berisiknya melebihi pasar rebo, Damara meletakan kantung plastik itu di atas meja.
"Ambil siring satu, awas aja jangan ngambil lebih!" Ancam Damara yang mendapat Jawaban 'iya' dari teman-teman sekelasnya.
"Damara, lo dari tadi kemana aja? Gue bosen sendirian di kelas, mau kelapangan tapi panas, no life banget gue Ra!!" Rengek Zara sambil menghentakkan kakinya.
"Ruang panitia." Damara melangkahkan kakinya ke arah tempat duduknya mengeluarkan tumbler nya lalu meminum airnya hingga tandas.
"Masih ada minum nggak Zar? Haus banget gue," pinta Damara dengan tangan yang sibuk mengipas-ngipas wajahnya.
"Nih punya gue masih penuh," sodoran dari Loli yang membuat Damara terkejut.
"Loli omaygat gue kangen lo, lo beberapa minggu ini aneh banget jarang di kelas," Cerocos Zara yang hanya mendapat jawaban senyuman dari Loli.
"Sorry for that, gue akhir-akhir ini kacau. Ternyata kembaran gue meninggal bukan karena penyakit."
"Terus karena apa dong?"
Loli menatap Damara sejenak setelah itu mengalihkan pandangannya pada Zara, "Pelecehan seksual."
"Udah ketemu pelakunya?" Tanya Damara penasaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL (COMPLETED)
Teen Fiction-Mengenalmu adalah suatu kebersamaan yang sempurna- Rafael Luccero. Cowo berparas tampan yang menjadi salah satu orang yang disegani di SMA Nusantara, ketua dari geng WARLOCKS yang mempunyai motto keren tapi mematikan. "Ketika kita melakukan yang be...