41| BALASAN

2.4K 224 274
                                    

Happy reading guys🌻

Jangan lupa vote dan komen, biar aku tambah semangat❣️😬 jangan lupa juga tandai typo, karena si Sarah ini sering banget typo mwehehe😀

Di part ini Damara gak muncul dulu yak, biarin dia istirahat dulu. Okey?🥶

====

Jamkos sudah menjadi hal lumrah bagi setiap siswa maupun siswi yang menjadi pengagum jam kosong, karena ada rapat guru yang sedang mendiskusikan acara camping tahunan untuk setiap angkatan, yang akan di laksanakan pada bulan ini di minggu terakhir, akhirnya seluruh murid SMA Nusantara gempar membicarakannya.

Jangankan muridnya, satpam sekolah dan pengurus sekolah saja sekarang sedang membicarakannya. Kok Rafa tahu? Ya jelas tahu orang mereka sedang berkumpul di pos satpam sambil menikmati pisang goreng yang masih panas yang tadi di antarkan oleh Mpok Minah.

Mungkin banyak menanyakan, 'kok sudah kelas 12 masih ada camping, bukannya harus fokus ujian??' nah camping ini di laksanakan untuk bersenang-senang karena 2 bulan ke depan kelas 12 sudah harus fokus dengan ulangan dan bimbel tambahan dari sekolah.

"Gila pisang goyeng Mpok Minah, gak ada duanya! The best pisan!" Apalagi kalo gratis, nambah nikmat pisang goyengnya. Yummy!

"Ini udah dibayar, kan?" Tanya Ferro mencomot salah satu pisang goreng yang paling besar.

Plak!

"Jangan yang gede, itu punya Didit. Perro ambil aja itu yang kecil!" Ferro mengerutkan keningnya saat Radit dengan cepat mengambil pisang goreng yang berada di tangannya.

"Tapi gue duluan yang ngambil nyet!" Sentak Ferro tidak terima saat pisang goreng tersebut berpindah tangan.

"Tapi kan dari awal Didit udah incer pisang goyeng itu Perro!!" Radit langsung memasukkan pisang goreng tersebut kedalam mulut, membuat Ferro memandangnya dengan jijik lalu ia mengambil pisang goreng lainnya.

"Makan sono pisang goreng!"

Rafa menggelengkan kepalanya menatap kedua kawannya yang berdebat, ia menyeruput pelan kopinya yang masih mengepul sesekali matanya menerawang seisi sekolah.

"Kalian ikut camping?" Tanya Rafa menatap ketiga kawannya yang sedang asik sendiri.

"Gue sih pasti ikut, cacatan akhir sekolah gak boleh di lewatkan!" Seru Radit penuh semangat.

"Gue juga sih, kapan lagi coba kalau bukan bulan ini. Siapa tau disana gue bisa deketin Adiba."

"Yeuh si bangsat bucin!" Celetuk Radit memutar bola matanya.

"Lo pasti ngerasain kaya gini, kalau lo udah bener-bener jatuh cinta Dit. Rasanya—"

"—Seperti anda menjadi ironmen!" Potong Radit yang mendapat jitakan pada kepalanya.

"Sakit monyet!"

Rafa menggebrak meja yang ada di depannya. "Diem bangsat ngadu mulut terus udah kaya cewe lo!"

"Gue doang yang waras." Suara Saga memecah keheningan di antara mereka.

Semua mata langsung menatap Saga tajam, Saga hanya menaikan satu alisnya dengan wajah polos di buat-buat seolah berkata 'apa?'

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang