SELAMAT MEMBACA 🌻
Tandai typo✔️
====
"Selama lo ada di samping gue, lo aman Damara. Jadi jangan takut."
-Rafael Lucerro-
====
Damara hilang.
Damara hilang.
Damara hilang.
Kata itu terus berputar di otak Rafa, banyak pertanyaan yang bermunculan di otak Rafa. Salah satunya adalah tentang menghilangnya Damara mungkin ada kaitannya dengan pesan yang berisi angka dari nomor yang tidak di kenal? Rafa sendiri pun tidak tahu.
Sering sekali Rafa mendapatkan pesan dari nomor yang tidak di kenal dengan isi pesan tersebut berupa angka, Rafa yang dari dulu sering mengabaikannya karena ia anggap tidak penting justru hari ini malah berfikir sebaliknya.
Bagaimana jika pesan tersebut mengandung arti yang bisa saja ancaman?
Banyak spekulasi muncul di kepala Rafa, bagaimana Damara bisa menghilang? dimana Damara berada? Bagaimana keadaan Damara? Dan yang paling penting bagi Rafa. Apakah Damara baik-baik saja?
Kecurigaan Rafa terhadap dua orang perempuan yang harus Rafa waspadai semakin menjadi-jadi bisa saja dari dua orang tersebut adalah dalangnya di balik hilangnya Damara.
"Raa lo dimana sih?!" Gumam Rafa. Peluh sudah menempel di dahi Rafa, rambut Rafa sudah basah oleh keringat, seragam sekolahnya sudah semrawut tidak terbentuk, kancing seragamnya terbuka semua memperlihatkan kaos polos putih yang menjadi dalamannya.
Muka Rafa tampak kacau, ia mendudukkan dirinya di lorong SMA Nusantara yang sudah sangat sepi bahkan kegiatan ekstrakurikuler sudah pulang sejak dua puluh menit yang lalu dan Rafa sama sekali belum bisa menemukan Damara di lingkungan sekolah.
"Jangan buat gue khawatir, Raa!" Geram Rafa dengan kepala yang ia tumpukan pada kedua lututnya.
"Kenapa ponsel lo gak aktif?!" Jerit Rafa tertahan sambil memandangi nama Damara di ponselnya.
Rafa benar-benar terlihat frustasi, ia mengacak-acak kasar rambutnya memandangi langit yang sebentar lagi berubah warna menjadi jingga tanda sang matahari akan pulang tergantikan oleh malam.
"Gue gak boleh nyerah, gue pasti nemuin Damara!" Rafa terlihat berfikir sejenak, lalu senyum tipis keluar dari bibirnya jika semua lorong dan kelas bahkan ruangan-ruangan lainnya sudah Rafa datangi, hanya satu yang belum sama sekali Rafa datangi.
Gudang.
Tempat itu, Rafa tiba-tiba terfikirkan tempat itu, tempat yang sama sekali belum Rafa datangi. Dengan cepat Rafa berlari menuruni beberapa anak tangga, Rafa tidak sadar bahwa lantai di depannya licin akhirnya Rafa tidak bisa mengelak saat bokongnya mencium lantai dengan kasar.
"Sialan, momennya gak tepat banget!" Umpat Rafa memegangi bokongnya yang terasa nyeri, Rafa bangun perlahan memegangi tembok dengan tenaga yang tersisa sedikit Rafa mulai berlari kembali.
Untung sepi gak ada yang lihat.
Mengatur nafasnya sejenak saat sudah sampai di depan pintu gudang, Rafa melihat kunci pintu gudang yang menggantung sempurna di kenopnya.
Tanpa pikir panjang Rafa mulai membuka pintunya dengan kasar, Rafa menemukan gadisnya tergeletak di lantai dengan keadaan yang tidak bisa di katakan baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFAEL (COMPLETED)
Teen Fiction-Mengenalmu adalah suatu kebersamaan yang sempurna- Rafael Luccero. Cowo berparas tampan yang menjadi salah satu orang yang disegani di SMA Nusantara, ketua dari geng WARLOCKS yang mempunyai motto keren tapi mematikan. "Ketika kita melakukan yang be...