45| HE IS....

2.2K 223 232
                                    

Sesuai janji aku, aku update lagi. Makasih yang uda spam next ❣️

Part ini di dedikasikan untuk kalian semua yang uda bikin ramai cerita RAFAEL ❣️

Menemukan typo? Silahkan inlane😀

------

"LOO?!"

"Kenapa, kaget ya liat gue?" Ucap seseorang yang tak lain dan tak bukan ialah Jovan Frey berdiri dengan gagahnya dengan jas hujan sepuluh rebunya.

"Bos anjir lo main ngibrit aja huha .... Gue mau bilang huha huha ... Jas ujan lo belom di buka!" Ujar Nando dengan napas yang tidak teratur.

Jovan langsung menebalkan mukanya, jas hujan berwarna pink yang masih melekat di tubuhnya membuat sifat cool yang tadi ia buat seketika menghilang.

"Kenapa gak bilang dari tadi bangsat!" Jovan menendang betis nando dengan tidak santai.

"Bangke lo semua masa abang Fajar di ting—" ucapan Fajar terhenti saat di rasa di dalam ruangan tersebut sudah ramai orang. "Rame eyy!" Seru Fajar lantang.

"Masuk bro!!" Titah Artha menyuruh Jovan dan teman-temannya masuk ke dalam.

Jovan duduk di samping Rafa dengan santai, sedangkan Rafa bergeser kesamping hingga mentok dengan ujung sofa.

"Jangan deket-deket!" Titah Rafa saat melihat gelagat Jovan yang akan menggeserkan badannya.

"Temen gue mau duduk!" Balas Jovan tidak mau kalah.

"Di lantai!" Perintah Rafa dengan dingin.

"Ogah aing duduk di lantai!" Rafa mendengus mendengar penuturan Nando. "Alay bat dah bocah!" Ujar Rafa kesal.

"Wah cari ribut?" Seru Fajar sambil menyingsingkan seragam sekolahnya.

"Lo cari mati sama gue?" Ucap Rafa dengan tatapan tajam, membuat Fajar mundur satu langkah kebelakang. Nyalinya seketika ciut saat melihat wajah Rafa yang mengeras.

"Pis cinta damai gue bro, masih sayang nyawa." Radit tertawa mendengar penuturan Fajar. "Kocak gitu aja mondorr!!"

"Diem lo kadal!"

"Masih mending kadal, dari pada lo buaya!" Balas Radit dengan menjulurkan lidahnya.

"Wah ribut hayu anjing!" Seru Fajar, ia membusungkan dadanya ke depan seolah menandakan ia berani.

"Hayuk lah anjiing! Dimana? Gue jabanin!"

"DASAR ANAK NGENT** DIEM LO BERDUA, MENGGANGGU KETENANGAN GUE AJA LO BANGSAT!"

Semua yang ada di ruangan langsung kicep, suara tersebut berasal dari Artha. Ia sedari tadi sudah menahan diri untuk tidak menendang bokong Radit dan Fajar secara bergantian.

"Marahin aja Thaa!" Seru Rafa dan Jovan secara bersamaan, mereka berdua saling pandang kemudian mereka menggidikan bahunya jijik.

"Ck, ngapain ngikutin sih?!" Dumel Rafa yang terdengar di telinga Jovan.

"PD gilaa sapa juga yang ngikutin lo, yang ada lo yang ikutin gue!"

"Kuker banget gue ngikutin elu!"

"Gue banyak kerjaan, salah satunya jagain doi lo!" Perkataan Jovan membuat hati Rafa panas, ia mengepalkan tangannya kencang hingga urat-urat tangannya tercetak jelas.

"Gue bisa jaga dia sendiri!"

"Pala lo meledug, lo bisanya nyakitin dia doang. Udah deh mending Damara buat gue aja, bahagia hidup sama gue mah!"

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang