62| AKHIR CERITA KITA

4.8K 316 181
                                    

HAII SELAMAT MALAM!!

SUDAH SIAP UNTUK BACA AKHIR KISAH DAMARAFA?

SEBELUM BACA MARI VOTE DULUU XIXI

PART INI AGAK PANJANG, JADI AMBIL POSISI NYAMAN UNTUK BACANYA, OKEY!

SELAMAT MEMBACA!!

ENJOYY ITT!!

___________________


"Rafa, apa gue boleh egois? Satu kali aja. Gue pengen lo terus bertahan, jangan pernah ada pikiran untuk ninggalin gue sendiri, karena gue ngerasa gak akan sanggup Raff."

Damara mengusap air matanya, lalu ia mendekatkan bibirnya pada telinga Rafa.

"Rafa, 24/7 i miss you."

Badan Damara bergetar hebat saat melihat air mata Rafa turun, ia membekap mulutnya tidak percaya.

"R-Rafa lo denger suara gue, kan?" Tanya Damara syok.

Mata Rafa tetap terpejam tapi tadi Rafa mengeluarkan air mata tandanya Rafa mendengar apa yang Damara ucapkan, bukankah ada setitik harapan untuk Damara berharap? Ya pasti ada.

"Rafa lo kuat kan? Buktinya sampai saat ini lo masih bertahan. Rafa ayo buka mata lo, gue di sini Raf, gue gak akan pernah tinggalin lo." Damara bergumam pelan, ia menundukkan kepalanya menahan air mata yang ingin keluar.

"Gue mohon Raff, cepet bangun. Gua mau kita kaya dulu lagi Raf, kita mulai hubungan kita dari awal dengan penuh kepercayaan tanpa ada kebohongan. Tapi gue mohon Rafa, bangun. Gue gak bisa bohongin perasaan gue kalau gue kangen lo, gue juga gak bisa bohongin diri gue sendiri kalau gue -masih cinta sama lo. Please, Raf. Bangun, demi gue."

Damara memejamkan matanya dengan kepala menunduk percuma saja gadis itu berbicara, jika ucapan itu hanya sia-sia. Rafa tidak mau menuruti ucapannya, ia masih tidur dengan nyaman.

Damara menghela napas panjang, ia meletakan kepalanya di samping tubuh Rafa. Memejamkan matanya, lalu ia bergumam dengan pelan. "Gue sayang lo Raf, cepet bangun. Gue kangen."

Dalam hitungan detik mata Damara terbuka sempurna, jantung Damara berdegup kencang dengan mata yang melotot sempurna, ia merasakan usapan lembut di kepalanya.

Damara menegakan tubuhnya, ia melihat mata Rafa mulai mengerjap pelan menyesuaikan kondisi pencahayaan ruangan.

"Rafa ..." Damara menatap Rafa dengan terkejut. Damara menangis tapi juga tersenyum, ia berterimakasih kepada Tuhan yang masih mau mendengarkan doanya.

Perlahan kedua mata Rafa terbuka sempurna, Rafa menatap sekeliling ruangan lalu tatapan ia berhenti tepat di arah Damara. Rafa tersenyum dengan bibir yang masih terlihat pucat. "Damara ..." panggil Rafa dengan nada lirih.

"R-Rafa, lo sadar? Gue gak mimpi, kan? Lo beneran sadar?" Tanya Damara dengan nada yang bergetar. Damara menggenggam tangan Rafa, dan di balas Rafa dengan genggaman yang masih lemah. Air mata Damara langsung turun, Damara berfikir ini mimpi. Tapi, ini nyata. Rafa-nya benar-benar sadar.

"J-jangan n-nangis," ujar Rafa di akhiri senyuman. Tangan Rafa bergerak ke arah pipi Damara, di usapnya air mata Damara dengan lembut.

"Lo sukses buat gue takut Raf!" Ucap Damara. Ia memegang tangan Rafa yang berada di pipinya. "Lo sukses buat gue takut kehilangan lo." Lanjutnya.

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang