60| WAR

2.6K 259 386
                                    

Sebelum membaca part ini ada baiknya kita berdoa menurut kepercayaan masing-masing ☺️

Sudah? Oke selamat membaca warga dunia oyen☺️

Hari ini mau banyakin emot senyum dolo ah☺️☺️☺️

Tipo? Komen

Kau yang terbaik yang pernah aku dapatkan
Dan terbaik yang selalu kudengar
Aku tahu kini takkan mudah
'Tuk bisa terus bersamamu
Karena malam ini
Saat yang terindah bagi hidupku
Oh Tuhan, jangan hilangkan dia
Dari hidupku selamanya
Sungguh 'ku tak ingin
Hatiku jadi milik yang lainnya
Kubersumpah kau sosok yang tak mungkin
Kutemukan lagi

Playlist : jangan hilangkan dia - Rossa.

Playlist : jangan hilangkan dia - Rossa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

WARLOCKS IN YOUR AREA☠️🤘

"Perpisahan adalah puncak dari segala pertemuan, jalan selanjutnya adalah perihal merelakan."

__________________

Damara mengerjapkan matanya perlahan dan yang pertama kali Damara lihat adalah sebuah ruangan yang sangat kumuh serta barang-barang tumpukan yang sudah rusak mengelilinginya. Damara berada di tengah-tengah ruangan tersebut dengan tangan dan kaki yang terikat di bangku lalu mulut yang tertutup oleh lakban.

"Emmmm!" Teriak Damara. Ia mencoba melepaskan ikatan tangan dan kakinya tapi tidak bisa.

Tidak lama pintu terbuka Damara mencoba menyipitkan matanya saat melihat seorang perempuan dengan rambut sebahu berjalan ke arah Damara.

Senyum Damara langsung mengembang, ia pasti akan lepas dari ikatan yang menyakitkan tangan dan kakinya ini.

"Hai Damara, udah sadar?" Tanya Loli. Ia tersenyum hingga memperlihatkan kawat giginya.

Damara bertanya-tanya dalam hati, apa maksud dari semua ini.

"Bingung ya?" Tanya Loli ia berjalan dengan lambat mendekati Damara. Loli membuka lakban Damara dengan kasar hingga Damara meringis.

"Maksud lo apaan Li?! Lo culik gue?!!" Semprot Damara membuat Loli terkekeh.

"Tenang dulu dong sahabat," ucap Loli berbisik di telinga Damara.

"LEPASIN GUE LOLI!" Teriak Damara kencang.

Tentu saja hal itu membuat Loli geram sehingga melayangkan pukulan tepat di pipi Damara.

Plak!

"Jangan lancang ya sama gue!"

Damara langsung meludah tepat di depan muka Loli. "CUIH!"

RAFAEL (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang