Aku....tidak tahu atau mungkin aku sudah tahu.....kalian tiba-tiba berubah atau memang sudah. Kalian mulai menjadi orang yang berbeda entah karena dunia ini atau kekuatan itu. Aku Cuma melihat dan berharap agar kalian tidak sepenuhnya...berubah. walaupun aku tahu kalian akan tetap menjadi orang yang terus menyemangatiku,selamanya terus membuat aku berjalan maju saat putus asa...iya,kan?
,,,,,,,,,,,,,,,,,
"Jadi begitu,aku mengerti."
Kata gazef sedang berbincang dengan asuna dan kirito di bar mereka duduk di meja bagian depan dengan minuman yang berada di depan semua itu adalh jus walau gazef heran kenapa mereka sebagai elf yang sudah tua memesan jus. Mereka semua Cuma bertiga karena para prajurit berada di luar bersama lizbeth.
"kalian sebagai orang tua pasti sangat sakit hati dengan apa yang telah terjadi putri kalian. Sungguh di sayangkan seorang gadis kecil yang seharusnya di penuhi kasih sayang dan dilindungi malah medapatkan hal yang seharusnya tidak boleh dia dapatkan."
"aku juga masih merasa bersalah dengan adikku yang tanpa sengaja kusalahkan akan hilangnya putri kami. A-aku tidak bermaksud unutk menyalahkannya tetapi...aku malah melihatnya dengan tatapan penuh amarah dan malah menyakiti hatinya!" dia menunduk kebawah sambil mengenang apa terjadi saat dia menyakiti hati adiknya satu-satunya yang lansun di elus punggungnya oleh asuna.
"kalian adalah keluarga yang harmonis karena bisa dilihat dari kesedihan dan kepedulian kalian akan apa yang terjadi dengan hubungan antar keluarga yang begitu emosional yang pasti tidak akan terjadi kepada keluarga yang tidak harmonis." Kirito pun mencoba untuk menenangkan dirinya dan memberikan senyuman kecil kepada gazef.
"ya, terimakasih dan maaf. Kami membuat gazef-san untuk mendengarkan keluh kesah kami dan aku lupa menanyakan sesuatu. Sebenarnya ada urusan apa kamu berada disini."
"oh,iya...karena sudah sepantasnya kenalan...eh! bukan teman untuk mendengarkan keluhkesah temannya. aku lupa tetang apa tujuan sebenarnya kami di sini yang juga bisa dikatakan memang bisa membantumu dengan suamimu itu."
"benarkah apa itu!"
"ini adalah undangan langsung dari raja kalian bersama semua anggota petualang sword fairy diundang untuk melaksanakan makan malam bersama keluarga kerajaan dan di putuskan kalian boleh meminta apapun yang termasuk informasi serta bantuan oleh kerajaan untuk mencari putri kalian."
"be-benarkah." Dua pasangan elf itu langsung terkejud dan tidak percaya dengan apa yang mereka dengar dengan sambil menatapmuka masing-masing.
"ini tidak bohongkan!" kata kirito untuk menanyakan kebenaran akan hal yang seperti keajaiban baginya.
"tentu saja." Katanya sambil menunjukan surat bukti dari istana. Walaupun mereka tidak bisa membacanya mereka tahu dengan lambang cap itu yang jelas sama dengan bendera kerajaan.
"i-ini...."
"kirito-kun!"
Kirirto langsung bersujud di depan hadapan gazef dengan air mata yang di ikuti kata-kata penuh bersyukur akan keselamatan putrinya.
"*hiks....terimakasih...benar-benar terima kasih....akhirnya keluarga kami...*hiks..bisa....."
Gazef langsung menyuruhnya untuk berdiri dan memegang pundaknya.
"apa-apaan kau ini? kau adalah pejuang kau harus kuat! Kau adalah orang yang telah melindungi wanita sekuat asuna tidak pantas menunduk serendah itu! Aku....juga pernah menunduk. Demi keselamatan sebuah desa,aku hampir menunduk sama sepertimu memohon kepada seorang magic caster untuk menyelamatkan mereka. Kita pejuang mungkin boleh memohon dan menunduk tetapi...tidak serendah itu! karena jika serendah itu kau berarti sudah Cuma bisa memohon tanpa berjuang yang menunujukan kau itu lemah dan bukan pejuang sama sekali! Jadi,kumohon berdirilah."
"te-terima kashi gazef-san. Aku...terkadang terlalu terbawa,emosi."
"kau harus kuat di emosi bukan kuat fisik saja dan seherusnya aku yang berterima kasih karena kalau bukan karena asuna aku tidak akan bisa menyelesaikan misiku." Dia berdiri dan ingin beranjak pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) Hiatus
Fantasykirito terkirim di dunia yang tidak dia kenal, dunia dimana gabungan antara game dan realita dan membuat kirito harus berpetualang dengan teman-temannya serta player yang dia temui untuk membuka misteri di balik kedangan mereka dan menghentikan play...