Chapter 16: the family reunion

177 7 0
                                    


Disebuah kolam disekitar padang rumput yang masih belum diberikan nama di perbatasan re-eztize kingdom dengan baharuth empire ada sebuah kolam dengan air yang bersinar dari pantulan matahari pagi di sana ada sebuah karavan yang mengangkut para worker yang bernama foresight mereka sedang mengantarkan anggota mereka yaitu para demi-human yaitu sinon bersama yang lain untuk menemui kirito yang berada di Erantel. Terlihat sinon sedang memandang pantulan wajahnya di dalam air yang jernih, dia mengambil air itu dengan kedua tangannya dan langsung meminumnya dibelakangnya datang seorang berambut pirang dia adalah hekeran.
“Ayo sinon kita mau berangkat!”
Gadis bertelinga kucing itu langsung berdiri dan menoleh kebelakang.
“baik ayo!”
Mereka berjalan berdampingan dan hekeran memulai pembicaraan.
“emang nya seperti apa orang yang kamu panggil kirito itu?”
“dia adalah ahli pedang terhebat yang kutahu dan karena dia aku bisa melawan ketakutan selama ini.... karena dia tidak pernah menyerah walaupun dia melawan musuh yang mempunyai kemungkinan bisa membunuhnya dia tetap bertarung dan... karena itu aku harus berani.”
Teringat lagi saat dia berjuang melawan death gun..... orang yang sangat terobsesi dengan dirinya walaupun harus mempertaruhkan nyawanya di VR world ataupun Real world.
“wah...dia pasti keren ya? Pasti kamu menyukainya, kan?”
“Tu-tunggu!”
“Lihat bahkan dirimu yang biasanya tenang bisa sampai seperti ini pasti karena kamu suka diakan....”
“He-hekeran...”
“Cuma bercanda kok!”
“*Menghela nafas*.... omong-omong terima kasih telah mau menyewakan karavan ini untuk kami.”
“tidak apa-apa karena ini juga dulu adalah milik keluargaku yang adalah seorang pedagang dan aku meminjamnya dulu agar kalian tidak kesusahan.”
“Benar-benar terimakasih!”
“Iya ini juga karena kamu yang telah memanah naga itu yang membuat kita dapat bayaran lebih dan aku bisa memberikan uang ke keluargaku.”
“kamu.... terimakasih.” Dia memberikan senyuman tulus yang malah membuat hekeran memerah.
Mereka sudah mendekati karavan dan terlihat Argo yang sedang bersandang di karavan itu.
“Hei..hekke..wah, sepertinya kamu ingin menambah pacar baru lagi ya, Hekeran?”
Hal itu membuat hekeran salah tingkah. Tapi sinon yang tahu kalau argo Cuma bercanda Cuma tersenyum saja.
“bu-bukan seperti itu!”
“Nanti imina tahu loh...”
“hei Argo!” jika sampai kekasihnya imina tahu pasti dia akan dihabisi sekarang.
“ber..can..da. sekarang cepatlah masuk!”
“Baiklah.”
Tiba-tiba roberdyk keluar untuk memberikan suatu berita.
“dia sudah bangun.”
,,,,,,,,,,,,

Beberapa menit sebelumnya......

Di dalam karavan yang terbuat dari kayu yang berwarna coklat roberdyk dan arche yang sedang memeriksa keadaan Leafa. Saat pertama mereka bertemu saat itu dia sedang hanyut dia sungai dan arche sendiri yang menyelamatkannya saat mereka semua menjalankan misi.
Roberdyk sebagai seorang yang memiliki job Priest agak bingung dengan keadaan Leafa dia seharusnya sudah sembuh tapi entah kenapa keadaannya masih terlihat sakit.
“Hmmmm...apa jangan-jangan ini karena mentalnya? dia terlihat sangat tidak tenang walaupun sekarang dia masih dalam kondisi tidur..”
Tiba-tiba matanya terbuka secara perlahan dan langsung menoleh kesegala arah.
“Di-dimana aku?....Yui...Yui!”dia mulai terlihat panik
“tenang! Kamu sekarang sedang didalam karavan menuju Erantel?”
“A..aku harus... pergi!”dia mencoba untuk berdiri tapi dihentikan oleh arche.
“Tolong kamu masih lemah!... namaku arche dan dia adalah roberdyk kami adalah teman dari sinon-san.”
Dia kembali duduk dan mulai kembali tenang sambil menunduk kebawah.
“Si..non-san jadi kami tidak sendirian ta..tapi...Yui!”
Dia mulai panik lagi.
“Kumohon tenanglah,nanti Kita bicarakan lagi ya!”
Dia mengangguk dan langsung kembali ke posisi tidur. Arche pun menyuruh roberdyk untuk mencari yang lain.
Sinon, hekeran dan Argo dengan cepat memasuki caravan. Simon langsung berlari,bejongkok lalu memegang tangan gadis peri berambut pirang itu. Terlihat ada juga yang memasuki caravan itu mereka adalah roberdyk yang membawa dua wanita yaitu si half Elf imina dan silica.
“Leafa kamu tidak apa-apa?” dengan wajah yang pucat dan ucapan yang terbata-bata diapun menjawab.
“a...aku....! Sinon-san tolong bantu..Yui!...” dia langsung memegang kepalanya yang mulai terasa sakit untuk terus berbicara.
“Jadi kamu bersama Yui? Tenang saja kami akan membantu dan kirito juga.”
“Ka..kakak?”
“Iya dia juga ada, tapi bukan sekarang.kita akan bertemu dengannya segera. jadi istirahatlah dulu ya?” dia langsung menyuruh arche untuk menjaganya lagi sementara mereka akan duduk disisi lain saat caravan berangkat ke Erantel. diperjalanan arche sedang menyeka kepala Leafa yang tidak bisa membohongi lagi perasaan cemasnya sekarang.
“Kamu tadi... memanggil seorang yang bernama Yui,kan?”
“I..iya.”
“siapa dia?”
“Dia... keluargaku dia adalah seorang gadis kecil yang sangat menggemaskan dan bisa dikatakan dia adalah putri dari kakak laki-lakiku.”
“dikeluargamu ada siapa saja.” Dia mencoba untuk membuat leafa agar bisa kembali ceria lagi dengan membuatnya berbicara tentang keluarganya dan ternyata itu lumayan berhasil.
“Di..di keluargaku aku punya seorang ibu dan kakakku atau lebih tepatnya kakak sepupu dia adalah seorang pendekar pedang terhebat dengan julukan black swordman. Dia adalah seorang pahlawan yang berani melawan ribuan pasukan cuma untuk melindungi orang yang dia cintai.”
“Benarkah?”
“Iya benar.” Kondisinya mulai membaik dan merubah posisinya menjadi duduk. “dia melawan ribuan pasukan dengan kedua pedangnya!”
“sepertinya dia itu keren ya?”
“Iya dan itulah yang membuatku bangga dengan dia dan namamu arche kan?”
“Iya”
“Kalau begitu panggil aku Leafa dan keluargamu ada siapa saja.”
Tiba-tiba dia terlihat sedih dan lalu berbicara dengan leafa dengan mengubah ekspresi wajahnya dengan kebahagiaan.
“aku punya Ayah, ibu dan dua orang adik kembar.”
“Wah... enak dong.”
“Iya.. mereka sebenarnya berumur agak jauh dariku tapi mereka mempunyai wajah yang agak mirip denganku.”
“wah.. hebat dong?”
“Iya!”
Wajah gembira terlihat dari mereka berdua dan teman-teman mereka yang lain sudah senang melihat Leafa sudah mulai baikan. Mereka pun terus berbicara sampai mereka sampai di Erantel.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Kirito (POV)
Tunggu dimana aku ini seperti disebuah hutan yang berkabut, aku kenal hutan ini! Ini adalah hutan dilantai 22 di aincard saat aku pertama kali bertemu dengan Yui. Aku melihat tubuhku dan benar saja aku masih memakai baju saat pertama bertemu dengan dia. Aku menyusuri semua jalan disini aku benar-benar ingat. Banyak pohon dan semak belukar dihutan ini tapi sekarang penuh dengan kabut. Aku berjalan berhati-hati dan aku melihatnya....Yui. tapi saat aku mulai mendekatinya dia tiba-tiba berlari.
“Yui tunggu!”
Aku mencoba untuk mengejarnya tapi dia berlari menuju kearah semak-semak dan aku juga mencoba mengikutinya dan tiba-tiba aku terhisap kedalam semak-semak itu dan aku terjatuh di tempat yang gelap yaitu dangerous rahasia dimana aku kehilangan dia serta bajuku sekarang berubah menjadi semua equipment-ku pada saat itu. Di dalam dangeon yang dipenuhi kelembaban aku terus mencarinya.
“Yui!,Yui!,Yui! “ terus menerus aku memanggilnya dan yang kudengar cuma gema suaraku yang memantul aku terus mencari disegala pojok. Aku akhirnya bisa menemukannya dia berada di lorong yang sama saat aku berpisah dengan dia. Dia cuma berdiri disana dan membelakangi diriku,aku mencoba untuk memanggilnya.
“Yui!”dia tidak merespon. “yui!” Akhirnya dia menoleh dan akhirnya aku bisa melihat AI yang sudah kuanggap Putriku lagi.
“Papa?”
“Iya ini aku!”
“papa!” dia langsung berlari ke pelukanku.
“A...aku senang..bisa bertemu denganmu lagi....Sudah sekian lama aku tidak bisa bertemu...dengan...mu..papa benar-benar rindu dengan..mu *hiks*...Yui” sudah sejak aku pergi ke dunia ini aku tidak bisa bertemu dengan dia...
“tenang kok papa hati Yui akan tetap bersama papa.”
“iya karena itu papa..!!” tiba-tiba dia mendorongku sampai terjatuh dan tercium bau yang tidak ingin kucium iya....bau darah dan saat aku mencoba untuk bangun terlihat bos di dangeon rahasia itu dia...dia... menusuknya dengan sabitnya mahkluk dengan wujud seperti tengkorak menusuknya dengan sabitnya....kau...kau!
“Yui!!!!!!” terlihat tubuhnya keluar darah dari tubuhnya dan mahkluk itu langsung melemparkannya. Aku langsung menangkapnya. Aku mencoba memanggilnya “yui! Yui! Yui! Yui!!!... kumohon papa disini!!”
“Pa...pa...”
Tidak kumohon jangan kamu kamohon.

“sela...ma....papa...am..*muntah darah*....aku...”
“yui kumohon! Tidak..... tidak!!” dia sudah berhenti bergerak di pelukanku dan kau....aku melihat mahkluk itu dia memiliki pancaran yang sama pada saat itu “berani.... beraninya kau!!!!!” aku dengan amarah yang tidak bisa kubendung mengeluarkan {Starbust streme}. Ini benar-benar kurang “beraninya kau!!!!...?” tunggu apa ini tiba-tiba tubuhku berhenti apa ini...
“Jadi...ini kau..”
Kata-kata itu sama persis seperti pada saat itu.... tubuhku kaku seperti waktu berhenti sekarang....aku sebenarnya ingin berkata “kenapa, kenapa... kenapa kau membunuh mereka.” Tapi tubuhku tidak bisa bergerak. Dia cuma diam disana.
Aku bersumpah suatu saat..... nanti.......Aku.....akan membunuh...bunuh... bunuh.. bunuh!.. bunuh!!.... bunuh!!!!!

“Kirito-kun!”Tiba aku terbangun dan ada Asuna didepanku.
“I..ini...mim..pi”
“Kamu ketiduran lagi ya?”
Aku baru ingat. aku bersama Asuna dan eugeo ingin mengambil pedangku yang katanya akan selesai hari ini. Diperjalanan Asuna ingin berhenti dulu untuk mencari pakaian di toko dan eugeo menemaniidi kursi di depan pohon yang berada dihalaman toko karena dia agak terlalu lama eugeo menyusulnya dan tidak kusangka aku tertidur karena terlalu lama menunggu. Terlihat eugeo sedang membawa barang-barang belanjaan Asuna yang menggunung sampai menutupi wajahnya. Maaf kawan,seharusnya aku yang menyusulnya.
“Iya maaf tadi terlalu nyaman.”
“Kamu ini memang tidak pernah berubah ya?”
“anu~ kirito, Asuna bisa kita lebih cepat pergi i...ini....berat...”
“Oh iya, maaf eugeo.”
“Maaf ya kawan.”
“I...iya dan ayo kita pergi.”
Kamipun pergi ke kedai tempat Agil bekerja aku senang bisa bertemu mereka berdua lagi. Khususnya Klein dia adalah sahabatku pertama di Sao dan syukurlah mereka bisa bertahan hidup di dunia mereka juga mengalami hidup yang sulit karena diskriminasi terhadap ras elf membuat mereka kesulitan mencari pekerjaan tapi untung saja ada yang mau menolong mereka. Kamipun sampai di kedai yang sederhana tapi selalu dipenuhi pelanggan. Terdengar banyak bunyi para pelanggan dari luar. Saat kami masuk aku melihat Agil sedang membersihkan gelas dan terlihat Kenny sedang menunggu kami didepan Agil.
“yo kirito!”
“Hei.. kirito-san!”
“hei juga..Agil, Kenny.”
Terdengar suara petualang yang sedang minum di sana sedang membicarakan pertarungaku dengan momon-san.
“hei lihat dia kan..... siapa namanya?”
“Kirito anggota nya menyebutkannya 'black swordman'”
“Iya... kirito kau ingat duel dia dengan sesama petualang adamantium plate dark raven?”
“Iya benar-benar dahsyat! Daerah disekitar duel mereka seakan bergetar.”
“percikan cahaya terus menyala saat mereka beradu pedang....aku sendiri melihat mereka bertarung langsung merinding.”
“sepertinya mereka bukan sekedar petualang lagi.. mungkin.. pahlawan.”
“Benar...aku setuju!”

Sepertinya duel kami membuat nama kami mulai tenar dan semoga dengan ini kami bisa membuat teman-teman kami bisa menemukan kami disini. Aku mendatangi Kenny dan terlihat pedang yang masih dikemas dengan rapi dengan kain coklat. Eugeo meletakkan barang-barang yang dia bawa, dia terlihat sangat lelah dan sekali lagi... maafkan aku kawan. Kami langsung duduk disampingnya.
“Kalian ingin pesan apa?”
“Jus saja.”
“Baik” di menuangkan tiga gelas jus untuk kami terlihat warna oranye dari jus itu memenuhi gelas yang mengkilat. Eugeo yang sangat kehausan langsung meminumnya dengan sekali teguk dan sekali lagi maaf kawan.
“Bagaimana pedangnya apa kalian kesusahan membuatnya?”
“tenang saja kami bisa melakukannya dan ini dia!”
Dia mengulurkan pedang itu tapi sebelum aku memegang pedangnya ada yang bertanya ke kami.
“anu~kalian tahu klein-san ?”
Dia adalah gadis berumur 20 tahun berambut merah seperti Klein rambutnya panjang dan matanya bulat. Dia adalah Meira dan dia.... adalah....



Pacarnya.... Klein.

Awalnya aku kaget dan bersyukur dia akhirnya punya pacar wanita asli walaupun berasal dari dunia ini dia adalah yang membantu klein dan Agil saat mencari kerja dia adalah anak pemilik bar ini. Aku tahu dia saat Klein sendiri yang mengenalkan dia saat pertama kali bertemu di dunia ini.
“oh Meira dia masih keluar untuk memperbaiki pedangnya.”
“Begitu ya... terimakasih Agil-san dan yang lain.” Dia menunduk dan langsung pergi dari sini. Kembali ke pedangnya aku kembali mencoba untuk mengambil pedang itu tapi tiba-tiba Conny langsung berlari mendatangi kami.
“kirito! Asuna! eugeo!”
“Ada apa Conny?”
“*terengah-engah*a..ada...kaum caith ... yang mencarimu.” Tidak kusangka berita itu bisa sampai secepat ini...dan benar sepertinya yang memanah naga itu adalah sinon!
“baik kami akan kesana!” kami langsung beranjak berdiri.
“Tunggu... kirito-san! Pedangnya!”
“Nanti saja! Ayo Conny!”
“Ayo!”
Kami langsung berlari menuju gerbang Erantel dan benar saja kami melihat mereka sendiri sinon,silica dan juga argo yang berada di samping caravan bersama mungkin beberapa teman petualang nya. Sinon langsung melihat kami dan langsung melambaikan tangan kepada kami.
“Ki-kirito... Asuna...hei kami disini.”
Kami langsung mendatangi mereka dan terlihat muka cerah dari mereka bertiga. Setelah kami datang tepat didepan mata mereka.
“sinon, silica, argo senang bisa melihat kalian baik-baik saja didunia ini.”
“iya kami juga.”
“Sinon-non,silica-chan dan Argo senang melihat kalian dalam kondisi utuh.”
“Iya tentu saja, kamu juga kan Pina?”
“chip!”
“Sudah kuduga informasi itu memanglah benar!”
“dan sekarang kami adalah anggota worker yang bernama foresight ini hekeran,imina dan roberdyk.” Sinon mengenalkan satu-satu dari mereka. Worker setahuku dari informasi yang diberikan momon-san mereka adalah petualang yang tidak terikat peraturan guild yang membuat mereka tidak terlindungi oleh para guild yang membuat perkerjaan mereka lebih berbahaya dibandingkan petualang biasa seperti kami.
“Oh iya kirito ada yang ingin bertemu denganmu dia adalah Leafa.”
“Leafa juga ada disini? Senangnya!” aku sangat ingin bisa menjelajahi seluruh dunia ini bersama adikku pasti menyenangkan. Tapi entah kenapa sinon tiba-tiba terlihat sedih..
“Kenapa sinon?”
“Lebih baik kamu temui dia sendiri.”
Aku memasuki caranya itu dan aku melihatnya Leafa dengan Avatar nya dan kenapa dia seperti tidak mau melihatku saat aku memanggilnya dia cuma diam saja dan disampingnya ada seorang gadis kecil yang berambut pirang yang memegang tangannya. Aku mencoba mendekatinya dan memegang pundaknya dan memanggilnya dengan nama aslinya.
“Suguha kamu kenapa?”
“....”
Kenapa ini sebenarnya apa yang terjadi padanya dia seharusnya tidak seperti ini dia biasanya adalah gadis yang ceria. Dia sepertinya mau membuka mulutnya
“yu..Yui..”
Tunggu jangan bilang...
“Yui kenapa? Apa dia ada di dunia ini!?” aku memegang kedua pundaknya
“A...aku.. tidak berhasil melindunginya..*hiks* aku...gagal... maafkan aku!” dia mulai menangis dan kenapa ini bisa terjadi kenapa ini harus terjadi!
“kurang ajar!” aku memukul bagian bawah caravan dan aku harus tenang walaupun begitu....ini bukan sepenuhnya salahnya.
“Dia kenapa.”
“Di..dia menghilang....dan...aku tidak tahu kebenarannya.” Jadi masih ada harapan aku menghela nafasku dan berusaha untuk tenang. Aku memegang kedua pundaknya dan tersenyum kecil kepadanya agar dia tenang.
“Tenang saja aku tidak menyalakanmu, kita akan mencarinya bersama.”
“Terima kasih kakak.”
Aku pasti akan menemukannya pasti dan keluarga ini akan menjadi satu lagi.









sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang