chapter 54 : dark blood

76 5 1
                                    



wahai tuan-tuan dan nyonya-nyonya yang sudah dengan senang hati mendatangi tempat acara ini!




terdengar suara dari pengeras suara yang terbuat dari lingkaran sihir yang memperbesarkan suara seorang berjas biru dengan garis dan topeng badut dengan telinga elf kepada penonton yang memakai baju formal dengan topeng di dalamnya di sebuah tempat coloseum dengan cahaya yang menyinari kegelapan coloseum itu.

"sekali lagi,saya sebagai pembawa acara untuk hari ini. seperti biasanya di tempat pertempuran yang terus menghisap darah di kegelapan kota yang busuk ini dan iya,kalau bukan karena kita semua kota ini tak akan sebusuk ini." kata itu diikuti oleh ketawa para bangsawan dan pemimpin geng di sana. "kebusukan itulah yang memunculkan penderitaan dan kesengsaraan~ yang memunculkan para manusia bukan, tapi mahkluk yang terus membunuh untuk hidup dan tak punya pilihan lain selain untuk menghibur kita semua! Karena itulah mereka disini di dark blood, pesta perempuran di kegelapan terbaik dari semua negara dan sudah mencapai ulang tahun ke 20 nya!" dia berteriak dengan lantang dengan tepukan tangan para penonton menyambutnya.

"seperti biasanya,kita akan melihat petarung dari para peserta yang siap mati dan siapapun yang menang maka dia di perbolehkan mengambil kekayaan dari musuhnya sebanyak 50% dan..dengan sedikit pajak dari kam..ehem..maaf. kalau begini mari kita-"

"sepertinya itu tak perlu! Kita tak perlu melakukan hai ini lagi!" seorang wanita bertopeng putih berdiri.

"nyonya hilma ada apa gerangan anda sampai menyela saya?"

"itu tak perlu,tiga pertarungku. Aku sudah memilki 3 pertarung yang akan melibas kalian semua." Dengan rokok di tangannya dia berkata dengan penuh bangga.

"kau ini,mentang-mentang sudah menang selama 2 tahun berturu-turut kau bisa sesombong itu." Dia adalah lelaki yang bernama grid seorang pedagang wanita penghibur dan tentu saja anggota dari eight finger.

"apa kau benci dengan ini? pa-ma-n grid. Kau ini Cuma orang tua tak berguna. Semua bisnismu sudah tenggelam seperti batu yang terjatuh ke lumpur karena...oh,aku lupa karena aku telah mengambil semua propertimu,ya?"

Grid langsung membanting meja di depanya dan menunjuk tajam kearah hilma

"HEI LONTE!! Jika bukan karena aku memungutmu kau tidak pernah bisa makan roti bahkan Cuma akan makan tanah kau tahu!!"

"maaf aku lupa..."

"kau!!"

"maaf,harap simpan amarahnya." Mereka berdua kembali duduk.

"baiklah,mungkin bukan karena maid imut baruku aku tidak mau melakukan ini." katanya sambil melirik nakal kearah maid yang berada disampingnya.

"terimakasih. Atas pengertianya apa kah masih bisa dilanjutkan?...bisa,baik seperti biasanya jika senadainya ada peserta baru maka di silakan untuk maju terlebih dahulu. Yang pertama,terkenal sebagai seorang pedagang biasa tapi setelah berhasil mengorupsi sebuah kota yang lumayan besar di kerajaan! perkenalakan tuan...KEIRAZ!" dan lampu sorot yang bertenaga sihir menyorot kearah seorang bertubuh gemuk dengan kumis yang melambaikan tangan denga tubuh yang di kelilingi daging.

"sekarang,sebuah tamu yang berasal dari bangsawan yang baru saja mendanai kita. Saya perkenalkan nona...ILIA!"

Seorang berambut hitam dengan gaun merah yang bemotif mawarpun melambai.

"sekarang untuk para petarung pilihan mereka, di sisi kiri. Di dalam kegelapan gerbang!"pemebawa acara menunjuk ke arah sebuah gerbang yang berlumuran darah pun di buka terlihat dari kegelapan mahkluk raksasa berdengus dengan tanduk yang masih berumuran darah dia menggosokannya di tembok.

sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang