chapter 14: outside player

208 11 0
                                    

Di dalam kamar yang lumayan rapi cahaya matahari menyinari dari jendela ke sebuah tempat tidur dengan sprai putih dan kirito sedang tidur di atas tempat tidur itu dan cahaya menyinari wajahnya dan membangunkannya dari tidur dia langsung memegang kepalanya. Rasa sakit terasa dikepalanya dan terjadi setiap gambaran kejadian itu keluar ditidurnya. Gambaran mata merah menyala dengan jubah yang terus membuat kepalanya sakit saat gambaran itu muncul. Tiba-tiba terdengar suara pintu kayu dengan desain yang agak sederhana terbuka dan disana orang yang sangat dicintainya Asuna yang membawa nampan berisi makanan.
"Kirito-kun kamu sudah bangun?" dia mendekatinya dan menaruh di meja disampingnya.
"i-iya."Dia kembali memegang kepalanya.
"Aku sudah mendengar semua cerita dari Victoria. Kamu sudah benar-benar berjuang untuk menyelamatkan mereka dan desa itu dari ancaman monster serta sampai kehilangan banyak teman, aku.... benar-benar menyesal saat itu tidak bisa bersamamu..."
"*menggeleng* tidak apa-apa karena mereka dan kamu selalu ada disini.." dia tersenyum kecil dan menunjuk ke dadanya.
"iya semoga mereka bisa tenang disana dan...oh iya aku meminta momon-san bertemu dengan mu pagi ini untuk membantu mencari bahan untuk pedang barumu."
"Iya"
Asuna pergi setelah memberikan kecupan kepipi kirito. Sudah sekitar satu Minggu kirito disini dan dia sudah menjadi anggota dari sword fairy dan dia cuma pernah bertemu dengan Momon saat pertama kali dia bangun disini. Dia memakai semua perlengkapannya dia sekarang cuma memiliki sebuah pedang dan pedang excalibur sudah tidak ada lagi karena hancur melawan vampir itu. Diapun menuruni tangga untuk bertemu dengan Momon di bar terdengar banyak percakapan, bau alkohol sering tercium disini karena hampir setiap hari ada orang yang minum di bar ini, Suara gelas saat bersulang dan nyanyian para petualang yang sudah menyelesaikan quest mereka sudah menjadi hal yang sering terdengar di penginapan baru yang sudah Asuna sewa setelah dia menjadi adamantium plate. Kirito berjalan melewati orang-orang yang sedang minum dan terlihat Asuna sudah menunggu di depan bar.
"Kirito-kun!"dia memanggil si ahli pedang itu dengan senyuman dan disampingnya ada seorang yang memakai zirah dan dia adalah sesama petualang yang baru mendapatkan adamantium plate. Dia adalah The dark raven.

Kirito (POV)
Tunggu!.. itukan dual sword aku pertama kali melihat ada orang selain diriku memakai dual sword. Karena skill itu memang sangat langka di Sao tapi, senang jika ada yang lain yang bisa memakai skill itu apa lagi teman kami.
"Emm... kirito-kun?" Aduh! Aku sampai melamun didepan momon-san
"o-oh...iya maaf aku cuma kaget ada orang yang bisa memakai dual sword."
"ho....jadi kirito juga pemakai dual sword...ya? Omong-omong kita belum benar-benar berkenalan dan perkenalkan namaku momon." Dia menjulurkan tangannya untuk berjabat tangan lalu, aku langsung berjabatan tangan dengan dia.
"namaku kirito salam kenal."
"tidak heran kenapa kau bisa berhubungan dengan Asuna karena memang terasa aura pahlawan dari dirimu."
"Oh.....tidak aku tidak sehebat itu." Jujur saja momon-san memiliki aura pahlawan sejati dan saat mendengar nada bicaranya dia benar-benar orang yang mencintai dan menghormati rekannya jadi semoga aku bisa akrab dengan dia.
"Untuk lebih jelasnya kita lanjutkan saat diperjalanan ke rekanku yang sekarang sedang menunggu di gerbang saja,bagaimana?"
"Iya."
Kami pun diperjalanan di jalan kota semua orang melihat kami dan membicarakan kami karena sebagai petualang adamantium plate memang sudah wajar. Apa pantas aku mendapatkan gelar ini ya? Karena juga mendapat plat ini karena bergabung dengan Asuna.
"Oh...iya kata Asuna kau ingin memiliki pedang baru jadi memintaku untuk membantumu untuk mencari material yang cocok untuk pedang barumu."
"Iya maaf merepotkan."
"Tidak apa-apa, karena mumpung aku ada misi juga yang mungkin bisa menemukan material yang cocok."
"Mohon bantuannya."
Kamipun sudah sampai dan terlihat rekan momon seorang wanita dan tunggu.....!?
"Baik kita sudah sampai."
"Maaf momon-san itu..."
"Iya ini rekanku nabe dan yang besar ini adalah tungganganku hamsuke."
Tunggu itu kan... hamster raksasa yang benar saja! Masa ksatria seperti momon-san dengan zirah dan wibawa sekeren dia mengendarai hamster raksasa dengan ekor yang panjang,sih!?
"eh..itu... benar-benar tunggangan yang keren..aduh!?" Asuna menendang kakiku dan seharusnya aku belajar mengerem sedikit kata-kataku.
"aku adalah hamsuke abdi tuanku, para Elf sekalian!" Dan dia juga bisa berbicara....tahan,tahan,jika aku berbicara dengan tidak sopan lagi, Asuna pasti akan menghajarku sekarang.
"Aku sudah menyiapkan kuda untuk kalian jadi, kalian cukup ikuti aku." Nabe membawakan dua kuda untuk kami.
Kamipun berkuda dan sekarang kami berada dijalan dimana sampingnya ada hutan dengan pohon beranting tua dan padang rumput yang sangat hijau bahkan terlihat Erantel dari sini. "benar-benar indah" walaupun seindah apapun,aku tetap tidak bisa fokus dengan tunggangan momon dan kenapa dari tadi dia diam saja apa jangan-jangan dia marah dengan tatapanku dengan hamsuke. ya ampun ini gawat! Tiba-tiba dia berhenti dan menoleh ke segala arah lalu melihat ke kami apa ini jangan-jangan...
"Kalian dari...ALO kan?" tunggu?..eh...ehhhhhhh!
"jadi momon-san juga berasal dari..."
"Iya aku tahu kalian terkejut tapi, ayo ikuti aku di hutan agar aman untuk membicarakan ini."
,,,,,,,,,,,,,,,,,
Di suatu bar di Erantel ada banyak pelanggan yang meminum minuman mereka semua meja terisi penuh dengan tumpahan minuman mereka dan bahu alcohol ada dimana-mana tapi, ada satu meja dimana didepan bartender yang cuma diisi satu orang yang cuma meminum jus dia adalah eugeo dia merenung karena kejadian yang telah dialaminya dengan kirito dan yang lain. Dia masih merasa menyesal karena dia lagi-lagi tidak bisa melindungi mereka tapi dia ingat bahwa itu bukan salahnya karena musuh saat itu benar-benar musuh yang kuat. Dia mengingat kejadian sebelum dia terkirim ke sini dia bertarung dengan administrator dengan wujud pedang dan dia kira dia sudah mati tapi, ternyata dia masih hidup dan bersyukur ternyata usahanya saat itu tidak sia-sia. Sahabat masa kecilnya kirito baik-baik saja dan kirito bilang bahwa Alice sudah aman sekarang. Tapi...apa dia bisa bertemu dengan Alice lagi? Dia berpikir untuk ikut bersama kirito untuk menjadi petualang tapi sebelum itu dia ingin pergi ke ibu kota dulu untuk mendapatkan informasi karena mungkin mereka tahu negara disekitar sini dan mungkin juga tahu tentang tempat asalnya.
Dia terus melamun dan tanpa sadar ada seorang elf berbaju merah duduk agak jauh darinya.
"hei...adek kecil berambut pirang disana!"
Eugeo pun menoleh kesamping mencari orang yang memanggilnya.
"Hei aku disini!" Dia menoleh kearah sebaliknya dan dia lalu menunjuk kearah.
"Aku?"
"Iya kamu,kesini!"
Dia dengan gugup mendatangi pria Elf itu dan duduk disampingnya.
"Hei kenapa kamu melamun terus coba-coba cerita dengan Abang disini"
"Aku...Cuma ingin mencari seseorang."
"Laki-laki atau perempuan?"
"Pe-perempuan..."
"Perempuan ya? Wah, tepat sekali kalau begitu aku adalah gudangnya nasehat cinta."
Bartender yang memiliki kulit cokelat dengan telinga elf menyerobot pembicaraan mereka.
"jangan dengarkan dia. Dia juga baru satu kali bisa kenalan dengan cewek."
"Ayola.... walaupun begitu tetap saja aku pernah berpengalaman."
"Terserah kamu saja. Nanti kalau salah bukan urusanku."
Elf merah itu langsung kembali mengarahkan wajahnya ke eugeo.
"Ya... mungkin aku tidak.... terlalu berpengalaman tentang wanita tapi begini, ada seorang teman yang aku kenal pasti tidak akan menyerah untuk mencari orang yang dia sayangi dan tidak pernah kehilangan harapan sama sekali. Jadi,kamu juga harus begitu. Karena aku juga meniru sifat pantang mundurnya aku bisa kenalan dengan satu cewek jadi... jangan menyerahlah pasti ada harapan."
Entah kenapa orang yang dia bicarakan sama seperti kirito.
"dan untuk penyemangat bagaimana kalau kutraktir minuman?"
"Tapi..aku tidak.."
"Tenang saja....hei Agil aku pesan segelas jus untuk adik kecil ini!"
"baik Klein! tapi, jangan lupa untuk bayar untuk hari ini."

Didepan bar lebih tepatnya disamping jendela dihalaman bar ada seorang Elf yang memiliki rambut merah yang sedang bersandar di tembok dan sepertinya sedang mendengarkan percakapan eugeo dengan Klein.
"Dasar AI."

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

"Jadi kalian memang berasal dari yang sama atau lebih tepatnya berasal dari game yang berbeda."
"aku adalah orang Jepang yang tinggal di Cina dan sementara nabe adalah penduduk asli sana kami adalah pemain di game yggdrazil adalah game vrmmorpg yang terkenal di negara cina dan berita nya masih belum sampai di luar cina."
"Iya....bisa jadi sih tapi apa kalian melihat cahaya yang turun dari langit saat bermain sebelum terkirim didunia ini."
"Cahaya apa kirito-kun?"
"aku juga tidak ingat."
"jadi kalian juga sama,ya?"
Mereka sekarang sedang berada didalam hutan dengan pohon yang sangat lebat agar tidak ada yang bisa mengawasi mereka disini.
"Sepertinya teman-teman yang lain juga sama."
"Terus apa yang ingin lakukan saat terkirim didunia ini?"
"Kami ingin mencari teman-teman kami yang juga terjebak didunia ini dan karena itulah kami membuat grup petualang ini, terus untuk momon-san?"
"......aku juga cuma ingin keluar dari dunia ini sama seperti kalian."
"Terus apa vampir yang kami lawan saat itu yang bernama shalltear bloodfallen berasal dari game juga? Karena saat kami melawanya dia berbicara soal hp?"
"Hp?" Momon agak terdiam sejenak
"momon-san?"
"Oh!...maaf aku cuma agak kaget karena saat kirito mengatakan itu mengingatkanku bahwa vampir itu memang dari game juga karena aku baru ingat bahwa equipment nya juga berasal dari game juga."
"Apa itu berasal dari asalmu?
"aku tidak tahu mungkin juga berasal dari game lain dan karena itu aku mengajak kalian kesini karena takutnya ada seorang player yang tidak suka dengan kita sedang mengikuti kita. "
"Bisa juga ya?"
"Daripada kita terus memikirkan ini lebih baik kita lanjutkan dulu perjalanan kita dan untuk masalah di terkirimnya di dunia ini aku juga akan dengan senang hati akan membantu kalian."
"Terima kasih momon-san kami senang karena sudah mendapatkan teman baru iyakan kirito-kun?"
"Iya mohon bantuannya."
"Dan untuk membuat kalian percaya kepadaku..." dimembuka helmnya dan terlihat wajah dengan rambut coklat wajah yang berusia 20-tahunan dengan mata coklat yang terang.
"Tidak kusangka ternyata momon-san masih seumuran kita."
Terdengar suara pemuda yang terdengar begitu ramah kepada kedua peri itu setelah momon melepaskan helmnya.
"Iya aku memang hampir seumuran dengan kalian dan suaraku berubah karena helm ini yang memiliki skill perubah suara"
"senang sekali bisa bertemu teman sebaya lagi dan kapan-kapan bagaimana kalau kita melakukan quest lagi?"
"Yang benar saja kita kan baru kenal."
"Tidak apa-apa karena kamu sudah menyelamatkan Asuna dan mau membantuku untuk mencari item untuk pedangku aku sangat senang jika momon-san bisa kami lagi."
"Aku merasa terhormat.."
"Tolonglah jangan begitu lagi..."
"Baik ayo kita lanjutkan." Momon memakai helm nya dan akhirnya mereka berdua sudah tenggelam di kebaikan palsu milknya.

Ainz ool gown (POV)
Sebenarnya aku tidak ingin membuka identitas ku sebagai player tetapi, jika tidak pencarian informasi tentang mereka akan terbatas dan mereka mungkin akan curiga kepadaku. apa jangan-jangan mereka sekarang sudah curiga kepadaku dan mencoba untuk mencari informasi tentang diriku? Aku harus menyuruh nigredo untuk lebih sering menguping pembicaraan mereka. Sepertinya mereka sangat terbuka dan tanpa curiga sama sekali dengan player yang mereka temui pokoknya selama mereka tidak menimbulkan kesan terhadap mereka dan entah kenapa mereka ingin bertemu dengan yang lain cuma karena ingin berteman, berbeda dengan diriku yang mencari keberadaan mereka cuma karena takut ada yang memiliki kekuatan yang jauh lebih kuat dariku. Mungkin aku ingin membantu player lain tapi, aku harus menyelidiki dulu latar belakang mereka. Entah kenapa mereka tidak seperti itu. Aku berharap mereka mau ikut bersamaku ke nazarik dengan damai dan tidak melakukan hal-hal bodoh dan mati disini. Mereka juga agak berbahaya karena tahu soal shalltear apa aku harus menghapus ingatan mereka semua? tapi, dilihat dari kirito yang masih ingat ciri-ciriku malah mungkin akan gagal. Kirito bersumpah akan mencari diriku dan memberikan pelajaran terhadap diriku. ya ampun.... bagaimana ya? Tapi mungkin mereka masih berguna menurut level dari yggdrazil mereka belum ke maximal dan mungkin aku bisa menggunakan mereka sebagai uji coba pengembangan level jika mereka bisa naik level apa tidak jika bisa akan ku tunggu sampai level tertentu dan jika sudah waktunya akan kuhabisi mereka saja dan mereka pasti akan membenciku tapi... siapa yang peduli coba. Karena tubuhku yang sudah menjadi undead sepertinya sudah tidak peduli lagi dan pada dasarnya mereka cumalah tikus percobaan bagiku yang sekarang. Lalu untuk kirito akanku coba menguras seluruh isi otak nya walaupun dengan cara yang membuatnya menderita. sosok the black swordman memang tidak boleh disia-siakan.







sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang