chapter 55 : anger

64 5 0
                                    

Kirito dengan pedang hitam yang berlumuran darah berjalan di iringi penjaga. Dia berjalan sambil terus melihat pedang yang hampir sama menemaninya di aincard berlumuran darah untuk pertama kalinya. Dia berjalan pelan bersama penjaga ke sebuah sel yang di peruntukan para petarung.

"masuk." Kata salah satu penjaga yang membukakan pintu sel yang terbuat dari besi karatan. Di memasuki sel dingin nan dingin yang Cuma ada tempat duduk atau mungkin tidur yang berupa papan yang di rantai di dinding.

"kejam sekali ya? Bocah elf hitam."

"evil eye...kau disana?" kata kirito ke evileye yang memakai invisible untuk menemani kirito.

"iya bagaimana apa kau bertemu denganya?"

"masih belum."

"aku tadi melihat ada seorang gadis disamping hilma."

"apa dia berambut hitam!?"

"iya tapi,gadis itu di bawa masuk sebelum kau masuk ke arena. Dia pasti ingin melihat seberapa kuat dirimu dan mengantisipasi jika kau langsung mengamuk jika melihatnya."

"sial!"

"marah lah nanti,setelah ini dia pasti akan memunculkan yui untuk mengejekmu. Tetapi kau harus tenang,karena dia adalah wanita licik kau tidak boleh langsung menyerangnya begitu saja."

"jadi,disini tempat para pertarung itu?"

"yap,disini mereka diisolasi sebelum bertarung...dibiarkan untuk menderita di dalam gelap dan dinginya tempat in. Karena itulahi yang membuat mereka Cuma bisa berpikir untuk bertarung dan menang untuk bebas atau kembali ke kedinginan yang abadi."

"baik,jadi...apa yui juga di tahan di tempat seperti ini?"

"iya mungkin, Lalu,kenapa kau terus memegang dan melihat pedang itu." Tanya evileye ke kirito yang sedang membersihakan pedangnya dengan lap di sakunya.

"aku...Cuma sudah lama aku tak membuat pedang ini membunuh mahkluk hidup."

"hah?"

"pedang ini kugunakan melindungi bukan melukai aku sudah bersubah untuk melukai. Aku..tak ingin melukai dan kehilangan lagi."

"hah? Apa-apaan kau ini? ingin melindungi dan tidak mau melukai? Sebenarnya kau ini mengalami trauma atau apa hah?"

"aku...pernah kehilangan seseorang dan terpaksa untuk membunuh musuhku." Sachi adalah orang itu dan para anggota laughing coffin .

"terus kenapa sampai sejuah ini? hem? Kenapa? Kau ini ingin melindungi mereka tanpa melukai atau berkorban apapun? Apa-apaan kau ini!?"

"aku Cuma ingin melindungi buka melukai!"

"hah!! Jangan bercanda! Aku sudah hidup beratus tahun yang sangat cukup untuk muntah apa kata-katamu itu. Awalnya saat kau bilang begitu ku kira kau Cuma terkena mental karena itu adalah manusiawi karena memang sulit membunuh untuk pertama kali tapi,kau bilang tak ingin melukai...begitu ya? Aku merasa ternyata kau cumalah orang yang tak tahu apapun tentang dunia ini...seperti seseorang kenalanku dulu. Tapi,dia berubah dan menjadi seorang yang hebat. Karena itu,akan kubiarkan kau dengan pendirianmu. Tapi,jika kau berubah sampai ingin membahayakan dunia ini aku tak akan segan-segan menusukmu dari belakang. Jadi hilangkan trauman konyol itu dan benar-benarlah linudngi hal yang penting bagimu. Karena membunuh tak jauh dari melindungi."

"evi-"sebelum dia selesai melanjutkan kata-katanya evileye pergi dengan sihir teleportasi.

"bagaimana...mungkin, melukai sama juga dengan melindungi." Kata kirito dengan bingung.

,,,,,,,,,,,,,,,

Beberapa hari sebenlumnya kembali ke mansion milik hilma pada sore hari yang di penuhi oleh hujan ringan yang membawa kedinginan,embum-embum air membasahi kaca bagian luar. Dimana di dalam yui sedang mengelap vas dengan perlahan sambil sedikit melamun.

sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang