chapter 42: lost girl

131 4 0
                                    


"aduh!...tanganku!"

Di kamar yang telah disinari cahaya matahari dengan jendela yang dengan gorden putih melambai tertepa angin hangat. Cahaya mengahangati kasur dan udara menyeimabanginya. Di kamar itu seorang berwajah dipenuhi rambut yang Cuma terlihat mata besarnya dengan sedikit wajah terlihat tanpa ada nya kulit sedang merasa sedikit kesakitan. Wanita itu mencoba untuk duduk dikasurnya dan melihat langit cerah biru dengan sedikit awan.

"aku...harus membuktikan ini demi 'dia' lalu demi ayah yang menciptakanku." Katanya sambil memegang luka bakarnya yang tak kunjung sembuh.

Beberapa minggu sebelumnya.........di ruang tahta nazarik.

"nigredo."

"iya paduka! Dengan tubuh yang membungkuk ini saya ingin tahu perihal apa saya di panggil untuk berhadapan dengan anda. Apa saya telah gagal melakukan misi saya?"

"gagal?....hah! jangan bercanda kau bukan gagal tapi kau adalah benar-benar wujud dari kesuksesan itu sendiri!"

"apa-apaan paduka ini,saya tidak pantas menerima itu!"

"tidak! Kau memang pantas menerima ini. semua hasil kerjamu sangatlah memuaskan, kalau bisa aku ingin menundukan kepalaku kepadamu!"

"tidak! Jangan paduka!"

"iya baiklah kalau begitu."

"terima kasih paduka telah mau memuji saudari saya."

"memang pantas kalian berdua dipuji. Kalian adalah buatan dari salah satu sahabat terpintarku tabula smaradigna. Akan aneh jika buatan sesempurna kalian akan mengecewakanku."

"sekali lagi terimakasih!"

"iya, nigredo apa lukamu sudah sembuh?"

"tentu saja! Bahkan luka ini sudah sembuh sejak satu hari saat saya terkena serangan."

"tak heran kau yang level 90-an bisa sembuh dengan fire ball yang ber level sangat tinggi. Jadi maaf ada yang harus ku berikan suatu perintah lagi ini mungkin agak menyakitkan."

"iya paduka."

"ini adalah rencana dari demiurge. Aku tidak ingin melakukan ini tapi mau bagaimana lagi, aku ingin ini sangat nyata. Aku ingin kau membkar diri mu dengan [hell flame] dari lantai 7 untuk kembali melukaimu. Maafkan ini mungkin akan sangat menyakitkan tapi aku mau gimana lagi. Agar kedokmu sebagai mata-mata tidak terungkap.*menhela nafas...apa kau menerimanya."

"saya menerimanya dengan senang hati."

"hemm~ baik albedo,apa kau keberatan?"

"tidak sama sekali. Saya tahu saudari tertua saya pasti akan kuat dalam melakukan ujian itu."

"sayang sekali ini satu-satunya cara. Tapi, tak apa ini sebagai keamanan kita semua."

Untuk kepentingan bersama,ya?.....

Aku mengerti....harus kulakukan apapun.....

Semua harus kulakukan.....demi tujuan kenapa aku telah diciptakan.

Ayah.....paduka tabula sangat terobsesi dengan semua yang terkait alkemi,seni dan sejarah. Beliau sangat menyukainya. Dia sangat terobsesi dengan membuat kesmpurnaan dari alkemi. Karena itulah kami dibuat dan untuk menuju itu semua diawal dari yang terburuk....yaitu aku.

Aku yang terburuk dan terlemah dari mereka......

Aku yang adalah awal yang pasti akan menjadi terburuk...

Mereka berdua sempurna....tubuh,suara.....kekuatan....segalanya..

Lalu...aku...

....!

sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang