chapter 56 : deathly arena

83 3 0
                                    

"mulai!"

Teriakan para seribu pertarung pertama langsung menggema di arena dengan diiringi oleh teriakan penonton yang begitu bersemangat melihat pertarungan...bukan...tetapi pertempuran yang ada di depan mereka.

"hajar dia!"

"habisi elf itu!"

"bantai!"

Para penonton sangat bersemangat sampai ada yang menumpahkan minumanya.

"eaaaa!"

Mereka mengeroyok kirito yang Cuma sendirian, semua pertarung menyerang tapi,itu sia-sia. Setiap serangan dari tebasan pedang,kapak dan tembakan dari panah atau sihir dia tangkis dengan mudah.

"mati!"

Seorang petarung dengan ganas mencoba menusuk kirito dari belakang dengan hunusan yang sangat cepat tapi,dengan indra miliknya kirito cukup menahannya tanpa melihat dari belakang. Dia mengakisnya dan melumpukan dengan pegangan pedangnya. Serangan datangbdari segala arah,satu tebasa dar sisi kanan tapi dengan mudah dia hindari dengan bergerak kebeakang dan menendang tubuh bagian penyerang sampai terpental ke yang lain. Dari depan dua orang menghusus secara bersamaandan langsung ditangkis sampai pedangnya jatuh terlempar ketanah secara bersamaan dan kembali dilumpuhkan. Satu orang dengan dua belati menyerang dengan brutal di depan matanya langsung dia menyerang dengan arah arah yang tidak jelas. Tapi,kirito Cuma dengan mundur kebelakang sambil Cuma mengelak dengan mudah dan langsung menghantamkan pukulan ke perut orang itu sampai terpentar menabrak yang lain. Setelah itu langsun muncul dari belakang nya orang bertopeng yang bertubuh besar yang membawa gada dengan teriakan amarah dia mencoba menghancurkan tengkorak kirito tapi,kirito berhasil menghindar kesamping kiri dan melompat,lalu memukul orang berbadan besar itu dengan gagang pedangnya sampai jatuh tersungkur kebelakang karena pingsan.

"ayo,kalian ingin maju apa tidak?" kata kirito ke semua pertarung yang kesal bercampur keputusasaan.

"kurang ajar,semuanya! Serang dia bersama!"

"iya!!"

Mereka semua maju bersama tapi,sekejab terdengar suara pukulan dari gagang pedangnya. Sekejab para petarung itu terjatuh ke tanah dan membuat beberapa dari mereka ketar-ketir melihatnya.

"la-lari!!" banayk dari mereka ingin kembali masuk tapi malah terdorong masuk kedalam lagi oleh pertarung yang juga baru di masukan ke arena. Pertarungan terasa tidak adil...tapi yang terlihat Cuma ada orang terkapar tak sadarkan diri dan masih hidup.

Pertarungan itu terus berlangsung karena mereka semua yang sudah takut atau pingsan di paksa untuk bertarung kembali sampai...mati.

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Di luar atau lebih tepatnya di pemukiman bawah tanah yang masih diatas coloseum adalah pemukiman kumuh yang menjadi salah satu tempat masuk ke rahasia ke colluseum ada banyak preman yang menjaga dan mengawasi keadaan di sekitar. Tempat masuknya adalah sebuah pintu gudang di sebuah rumah kecil yang mempunyai tangga kebawah yang tembus langsung ke colluseum. Di dalam rumah itu ada berapa penjaga dan di tengah ada empat orang yang main judi kartu. Saat asik-asiknya mereka main kartu ada seorang yang mengetuk pintu.

"hei,siapa itu?"seorang pria yang sepertinya pemimpin mereka yang sedang ikut judi menyadarinya.

"entah bos,setauku semua tamu sudah masuk,'kan?"

"halah~mungkin saja tukang itu si cengeng itu yang baru saja kalah judi. Dia kan baru saja menangis seperti bayi dan keluar dengan air mata yang masih menetes di pipinya!"

"benar juga bos. Tapi,biarku cek saja."

"iya,iya. Terserah." Dengan tak peduli dia membiarkan anak buahnya membuka pintu itu dan saat dia mengintip di lubang...

sword art online last game (sao x overlord fanfiction Indonesia) HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang